BAM DPR RI Temui KASBI, Serukan Partisipasi Buruh dalam RUU Ketenagakerjaan
Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI hari ini menemui Ketua Umum Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Sunarno. Pertemuan tersebut dijadwalkan sebelum aksi unjuk rasa para buruh di depan Gedung DPR RI, yang dipadukan dengan pertemuan langsung antara anggota BAM dan perwakilan KASBI. Mereka menyelesaikan audiensi di ruang BAM DPR RI, Jakarta.
Audiensi hari ini dimaksudkan agar partisipasi para serikat buruh dalam pembentukan Undang-Undang Ketenagakerjaan (RUU Ketenagakerjaan) dapat lebih luas. Meski belum pernah melibatkan diri dalam proses penyusunan RUU tersebut, Sunarno menegaskan keinginannya agar serikat buruh diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan partisipasi yang lebih dalam dalam pembentuknya.
"Kami berharap bahwa di masa depan undang-undang ini akan diatur dengan baik sehingga serikat-serikat buruh juga bisa memanfaatkannya," ujar Sunarno. Menurut dia, KASBI telah mengajukan beberapa masukan yang ingin diterima dalam pembentuk RUU tersebut.
Selain itu, Sunarno juga menekankan pentingnya pelibatan para serikat buruh dalam pembangunan ekonomi dan sosial bangsa. Dia juga menyampaikan kekhawatiran mengenai penurunan kualitas hidup buruh yang semakin banyak meliput Indonesia.
Kasus ini berlanjut hingga menimbulkan serangan sepihak terhadap para pekerja yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi perusahaan, seperti bangkrut dan pailit. "Maka dari itu kami berharap DPR RI bisa mencari solusi untuk mengatasi masalah PHK sepihak," katanya.
Namun, menurut Aher, Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, belum pernah melibatkan diri dalam proses penyusunan RUU Ketenagakerjaan. Meski begitu, dia menyampaikan bahwa pihaknya menerima baik masukan yang diberikan oleh KASBI dan akan mengevaluasi masukannya ke dalam Komisi IX DPR RI.
Sementara itu, Aher mengapresiasi seluruh masukan yang diberikan oleh para perwakilan serikat buruh. Menurutnya, masing-masing masukan yang dijalankan sangat komprehensif dan tidak hanya melibatkan kenaikan upah saja.
"Pekerjaan sulit tapi bisa dilakukan," katanya saat menyampaikan keinginannya untuk memastikan bahwa RUU Ketenagakerjaan ini diteruskan dan mewujudkan.
Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI hari ini menemui Ketua Umum Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Sunarno. Pertemuan tersebut dijadwalkan sebelum aksi unjuk rasa para buruh di depan Gedung DPR RI, yang dipadukan dengan pertemuan langsung antara anggota BAM dan perwakilan KASBI. Mereka menyelesaikan audiensi di ruang BAM DPR RI, Jakarta.
Audiensi hari ini dimaksudkan agar partisipasi para serikat buruh dalam pembentukan Undang-Undang Ketenagakerjaan (RUU Ketenagakerjaan) dapat lebih luas. Meski belum pernah melibatkan diri dalam proses penyusunan RUU tersebut, Sunarno menegaskan keinginannya agar serikat buruh diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan partisipasi yang lebih dalam dalam pembentuknya.
"Kami berharap bahwa di masa depan undang-undang ini akan diatur dengan baik sehingga serikat-serikat buruh juga bisa memanfaatkannya," ujar Sunarno. Menurut dia, KASBI telah mengajukan beberapa masukan yang ingin diterima dalam pembentuk RUU tersebut.
Selain itu, Sunarno juga menekankan pentingnya pelibatan para serikat buruh dalam pembangunan ekonomi dan sosial bangsa. Dia juga menyampaikan kekhawatiran mengenai penurunan kualitas hidup buruh yang semakin banyak meliput Indonesia.
Kasus ini berlanjut hingga menimbulkan serangan sepihak terhadap para pekerja yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi perusahaan, seperti bangkrut dan pailit. "Maka dari itu kami berharap DPR RI bisa mencari solusi untuk mengatasi masalah PHK sepihak," katanya.
Namun, menurut Aher, Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, belum pernah melibatkan diri dalam proses penyusunan RUU Ketenagakerjaan. Meski begitu, dia menyampaikan bahwa pihaknya menerima baik masukan yang diberikan oleh KASBI dan akan mengevaluasi masukannya ke dalam Komisi IX DPR RI.
Sementara itu, Aher mengapresiasi seluruh masukan yang diberikan oleh para perwakilan serikat buruh. Menurutnya, masing-masing masukan yang dijalankan sangat komprehensif dan tidak hanya melibatkan kenaikan upah saja.
"Pekerjaan sulit tapi bisa dilakukan," katanya saat menyampaikan keinginannya untuk memastikan bahwa RUU Ketenagakerjaan ini diteruskan dan mewujudkan.