Pleidoi Djuyamto: Pakai Uang Suap untuk Acara Keagamaan dan Seni

Terdakwa hakim non-aktif Djuyamto, yang juga terlibat dalam kasus korupsi ekspor minyak goreng CPO, mengaku uang hasil suap dari kuasa hukum korporasi tersebut digunakan untuk donasi pembangunan kantor cabang NU di Kartasura dan mengadakan pagelaran wayang.

Dalam pleidoi yang dibacakan oleh Djuyamto, dia mengaku tidak meminta atau memaksa kepada Marcella dan kroninya untuk diberikan uang tersebut. Dia menyalahkan jaksa penuntut umum yang dinilai mengedepankan asumsi dalam menghitung jumlah suap yang diterimanya.

Pleidoi Djuyamto menyatakan bahwa dia bersalah dan telah mendapat sanksi sosial atas perbuatannya. Namun, Dia yakin dan percaya bahwa ijtihad majelis hakim untuk menghadirkan putusan seadil-adilnya adalah berdasarkan keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Djuyamto juga menegaskan bahwa jumlah suap yang diterimanya yaitu Rp6,7 miliar, bukan Rp9,5 miliar seperti dakwaan jaksa penuntut umum.
 
Gue pikir kalau Djuyamto malah membuat baper lagi πŸ€¦β€β™‚οΈ. Jadi, dia mengatakan bahwa uang hasil suap itu digunakan untuk donasi pembangunan kantor NU di Kartasura dan pagelaran wayang? Gue rasa itu seperti membuat ganti mata πŸ˜‚. Dan apa dengan jaksa penuntut umum yang benar-benar memakai logika dalam menghitung jumlah suap itu? Dia malah menyalahkan Jaksa penuntut umum dan bilang ijtihad majelis hakim itu seadil-adilnya... tapi gue tahu kalau sebenarnya ada bocoran uang yang sama banyak dengan jumlah suap itu! πŸ€‘. Dan apa lagi, kalau Djuyamto benar-benar tidak meminta atau memaksa orang lain untuk diberikan uang, maka kenapa dia bilang "saya bersalah"? Gue pikir kalau Djuyamto malah membuat cerita yang panjang lebar tapi sebenarnya adalah kebohongan πŸ™„.
 
Wah, ini kayaknya contoh bagaimana korupsi bisa mulai dari bawah πŸ€¦β€β™‚οΈ. Ngomong-ngomong tentang Djuyamto, aku pikir dia salah pilih jalan, tapi aku juga paham kalau dia memang terjebak dalam situasi itu. Aku ingin bilang, korupsi tidak ada satu tuannya, tapi kita harus bertanggung jawab atas diri sendiri untuk tidak terlibat atau mendukung kejahatan seperti ini.

Aku rasa yang penting di sini adalah kita harus belajar dari kesalahan orang lain dan jangan meniru perilaku mereka. Jika kita bisa melihat masa depan dengan jelas, kita akan lebih bijak dalam mengambil keputusan. Dan aku pikir hal ini juga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya integritas dan etika dalam berusaha atau berbisnis πŸ™.
 
Maksudnya gini, apa salahnya sama dengan yang lain, korupsi kelas atas juga sama-sama tertangkap kan? Tapi gak salah pula sih, dia malah berbohong tentang jumlah uang yang diterimanya, 6,7 miliar itu tapi kalau cek lagi pasti 9,5 miliar aja. Dan apa artinya dia mengatakan uang itu digunakan untuk donasi pembangunan kantor NU? Gak percaya lagi sama korupsi ini 🀣
 
Gak percaya banget kasus ini πŸ˜‚. Uang hasil suap apa lagi digunakan untuk donasi pembangunan dan wayang? Maksudnya siapa nanti yang kena bertanggung jawab? Jaksa penuntut umum juga terlalu serius, asumsi kok? Kalau asumsi itu tidak benar, kenapa masih dakwaan seperti itu? Dan Djuyamto juga bilang bahwa ia bersalah tapi duduk di kursi hakim, siap-siap ngomong about keadilan? Tapi kalau asumsinya salah, kenapa dia gak punya keragaan untuk mengatakan bahwa jaksa penuntut umum itu salah? Makasih informasinya yang akurat, tapi aku kira ada sesuatu yang kurang πŸ€”
 
Gak percaya dia ini. Jika uang hasil suap digunakan untuk donasi pembangunan kantor NU di Kartasura dan mengadakan pagelaran wayang, itu berarti korupsi kalau tidak lebih serius. Dia bisa jadi punya rekening lain yang tidak dikutip jaksa... Tapi apa yang penting adalah dia bersalah dan mendapatkan sanksi sosial, kayaknya dia sudah 'mati' dalam dunia korupsi ini πŸ€¦β€β™‚οΈ. Sanksi sosial itu baik-baik saja, tapi kenapa tidak ada sanksi hukum yang lebih serius? πŸ˜’
 
Pak djuyamto terdakwa kalah kan siapa tau kan dia benar2 tidak minta uang itu, tapi jkas penuntu umum nggak bisa banget dengerin asumsi dia. padahal aku pikir kalau ada suap itu pasti dia minta, tapi gue aja rasa dia salah karena dia bilang dia bersalah tapi dia bantu2 aja korupsi di Indonesia.
 
Hahaha, ini bikin sinyal kuat kalau korupsi udah masuk ke dalam sistem hukum juga πŸ˜‚. Tapi serius aja, Djuyamto ini kayaknya malah jadi bintang pagelaran wayang sih 🀣. Donasi pembangunan kantor NU di Kartasura? Siapa bilang itu bukan korupsi ya? πŸ€‘. Dan aku rasa dia juga nggak sabar-sabar, kalau jaksa penuntut umum mengedepankan asumsi dia langsung menyalahkan majelis hakim πŸ™„. Aku yakin dia juga senang-senang karena harus "bersalah" dan mendapat sanksi sosial 😊. Yang penting adalah dia percaya bahwa ijtihad majelis hakim itu adil berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, kayaknya dia gak peduli dengan konsekuensi aja πŸ™. Dan jumlah suap yang dia terima? Rp6,7 miliar atau Rp9,5 miliar? Aku rasa dia malah ingin kita semua ragu-ragu sih πŸ˜‚.
 
Aku pikir ini kasus korupsi lagi aja, tapi ternyata hakim punya cerita sendiri, sih. Aku tidak paham bagaimana dia bisa yakin bahwa uang hasil suap digunakan untuk donasi pembangunan kantor dan pagelaran wayang. Itu masih dalam kasus korupsi, kan? Aku rasa jaksa penuntut umum itu benar-benar memiliki bukti yang cukup untuk menghukum dia.
 
aku sengaja baca kasus djuyamto ini nih... aku rasa dia salah ya... tapi aku juga senang lihat ada orang yang mau mengakui kesalahannya dan mohon maaf... aku pikir dia harus lebih jujur dulu sebelum menyalahkan orang lain... tapi aku juga tidak paham siapa sih jaksa penuntut umumnya, aku rasa dia harus lebih transparan dulu... tapi aku senang lihat ada donasi pembangunan kantor NU itu, aku rasa itu bisa menjadi contoh bagaimana uang suap bisa digunakan untuk kebaikan masyarakat... tapi aku juga pikir kita harus lebih waspada dulu...
 
Gue pikir jadi gini kayak nge-argumentasi dengan Jaksa Penuntur Umum kalau aku bilang aku salah dan aku bersalah tapi di dalam pleidoi aja aku bilang aku tidak salah kan? Gua rasa aku bisa percaya dengan ijtihad majelis hakim yang mengadakan putusan ini. Tapi, gue masih ragu-ragu kalau ada kecurangan dalam kasus ini... Mungkin gue akan menunggu hasilnya nanti sih... πŸ€”
 
Gue rasa dia malah bikin masalah sendiri dengan kalimat tujuannya, siapa yang bilang dia tidak meminta atau paksa? Gua pikir dia malah menyangkal kesalahan dirinya sendiri πŸ€¦β€β™‚οΈ. Dan apa dengan jumlah uang itu, gue ragu-ragu lagi apakah benar dia yakin 6,7 miliar atau 9,5 miliar? Sepertinya ada yang tidak jelas di sini.
 
Hahaha, ini gak bisa percaya! Djuyamto yang terlibat dalam kasus korupsi ekspor minyak goreng CPO, sekarang suka-suka aja memakai uang hasil suapnya untuk donasi pembangunan dan pagelaran wayang! πŸ˜‚ Gini gini aja, seperti ada konfirmasi bahwa orang yang bersalah pasti tidak bersalah lagi... tapi sepertinya ijtihad majelis hakim masih bisa diinterpretasikan seperti apa aja? πŸ€” Dan Rp6,7 miliar atau Rp9,5 miliar, siapa bilang sih? πŸ˜‚
 
Gini cara dia berbicara, dia bilang dia tidak memaksa kroninya Marcella untuk memberikan uang suap, tapi yang jelas dia bersalah dan pernah adanya korupsi kasus CPO. Dia sendiri bilang jumlah uang suap yang dia terima pun 6,7 miliar, bukan 9,5 miliar seperti yang diajak jaksa penuntut umum bilang. Tapi apa yang bikin aku curiga, dia bilang dia donasikan uang itu untuk pembangunan kantor NU di Kartasura dan adakan pagelaran wayang. Maksudnya apa sih? Apakah ini cara dia mencoba mengaburkan jejak korupsinya dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif yang bisa dipandang sebagai "bakti" atau "kerja sosial"?
 
Wah, kayaknya Djuyamto udah banyak berbohong sih... Kalau gak salah dia bilang uang hasil suap digunakan untuk donasi pembangunan kantor NU di Kartasura, tapi ternyata juga ada yang digunakan untuk pagelaran wayang πŸ˜‚. Dan lagi, dia bilang jaksa penuntut umum makin asumsi, tapi siapa yang bilang bahwa Jaksa Penuntut Umum itu nggak bisa buat kasusnya dengan benar?

Aku rasa kalau Djuyamto bilang "Ketuhanan Yang Maha Esa" itu kayak permainan aja... Kalau dia tahu benar2 betapa jujurnya, dia jangan bilang macam ini lagi. Dan Rp6,7 miliar bukan Rp9,5 miliar sih... Tapi aku rasa yang penting adalah Djuyamto harus belajar dari kesalahan-nya dan tidak terus berbohong lagi 😊.
 
ini kasus korupsi lagi, kayaknya gak ada yang terkejut kan? kayaknya saja korupsi di Indonesia ini masih masuk akal kan? saya rasa putusan ini gak adil sama sekali, dia bisa mengklaim bahwa uang hasil suap digunakan untuk kebaikan publik tapi sih gak bisa dijaksa karena itu korupsi kan? dan dia bilang asumsi jaksa penuntut umum yang salah tapi saya rasa dia hanya mencoba mengalihkan perhatian dari korupsinya. saya rasa ini kasus yang memalukan bagi hukum di Indonesia, gak bisa diandalkan lagi πŸ€¦β€β™‚οΈ.
 
Kasus ini bikin saya bingung banget, apa kabar dengan korupsi itu? Tapi sayangnya, yang bikin saya curiga adalah kalau korupsi ini masih banyak terjadi di Indonesia... dan bagaimana jika korupsi ini sama-sama tidak ada bukti? πŸ€”πŸ‘€

Mungkin karena kita semua terlalu senang dengan wayang dan pembangunan kantor, tapi kita lupa tentang korupsi yang sebenarnya. Bagaimana kalau kita fokus pada masalah nyata yang dihadapi masyarakat Indonesia? πŸ€·β€β™‚οΈπŸ“ˆ

Dan apa with kebijakan peradilan di Indonesia, kalau putusan sudah ditentukan, kenapa lagi ada pleidoi seperti ini? Mungkin karena kita masih banyak yang belum paham tentang sistem peradilan di Indonesia... tapi saya masih optimis bahwa dengan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, korupsi bisa diatasi πŸ’ͺπŸ“š
 
Pikir kayaknya kasus Djuyamto ini benar-benar bikin ngakak 🀣. Siapa nyesel kalau korupsi dajam itu sih? Tapi, ayo coba lihat keadilan di balik hukum. Dalem pakaian jaksa penuntut umum kayaknya banyak yang salah πŸ™„. Jika Djuyamto memang bersalah, tapi dia juga bisa belajar dari kesalahan itu dan tidak berulang lagi. Dan siapa tahu, dana donasi itu bisa digunakan untuk kebaikan sosial yang lebih baik 🀝. Yang penting adalah hukum dijalankan dengan adil dan transparan.
 
Mana nih aja kalau korupsi bisa dipakai jadi donasi untuk kegiatan positif? Kalau sih koruptor punya giliran untuk berubah jadi orang baik πŸ€·β€β™‚οΈ. Tapi aku rasa gila banget kalau dia bilang Jaksa Penuntut Umumnya malas dan asumsi banyak, apa kalau dia bilang korupsi itu kecil-kecilan aja? πŸ€‘ Atau mungkin sih koruptor yang bersalah juga benar-benar mau berubah jadi orang baik dengan membuka hati dan mengakui kesalahan.
 
Aku kira siapa yang bilang korupsi itu tidak ada di Indonesia sekarang? Djuyamto kayaknya ingin kita percaya bahwa uang suapnya digunakan untuk kebaikan... tapi aku ragu-ragu banget, apakah itu karena dia tidak ingin dihukum atau apa? πŸ€” Kita tahu kan kalau korupsi tidak ada kata "kebaikan" di dalamnya. Dan siapa yang bilang wayang itu bukan korupsi? πŸ˜’
 
kembali
Top