2 Terdakwa Pakai Ojol Keliling Bali Sebelum Tembak WN Australia

Terdakwa Mevlut Coskun dan Paea-I-Middlemore Tupou, pelaku kasus penembakan WN Australia di Bali, dinyatakan bersaksi bahwa mereka mengenal kedua korban yang terduga. Menurutnya, mereka bertemu dengan Mevlut dan Tupou ketika sedang berada di depan kelab malam pada Selasa, 10 Juni 2025.

Mevlut memperkenalkan dirinya sebagai Tom, sementara Tupou mengaku bernama Billy. Pratama mengatakan bahwa mereka bertemu dengan Mevlut dan Tupou sekitar jam 09.00 WITA di Vila Lotus di Canggu. Setelah itu, Pratama sempat menawarkan jasa tato kepada Mevlut dan Tupou. Mereka membuat kesepakatan untuk pergi ke tempat tato pada pukul 08.00 WITA.

Pada saat itu, Marselinus mengantar Mevlut ke toko pakaian di sekitar studio tato. Di sana, Mevlut membeli tas berwarna hitam dan dua pasang sepatu. Setelah berbelanja tersebut, Marselinus segera mengantar Mevlut kembali ke tempat tato.

Selanjutnya, Pratama mengatakan bahwa Mevlut sempat menghampiri Pratama yang sedang duduk di sofa untuk meminta tolong menyalakan motor. Setelah memperbaiki motor tersebut, Pratama menanyakan tujuan Mevlut dan menawarkan diri untuk mengantarnya.

Dalam sidang lanjutan, Marselinus juga sempat mengatakan bahwa Mevlut dan Tupou membeli jaket ojek online dengan harga sekitar Rp600 ribu hingga Rp700 ribu. Selanjutnya, pada Jumat, Pratama sempat dihubungi oleh terdakwa untuk meminta bantuan menangani ban sepeda motor yang bocor.

Dalam proses sidang lanjutan ini, ada dua saksi lainnya yang dihadirkan oleh jaksa. Fransiska dan Nyoman Tri Lebih, yang bekerja di Milenia Outlet Canggu, sempat melihat Tupou berkunjung ke sana. Mereka mengatakan bahwa Tupou berkunjung bersama seorang WNA yang berbadan besar dan bertato untuk membeli pakaian berukuran jumbo.

Kasus ini didakwa dengan dakwaan kesatu primair Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP, dakwaan kedua subsidair Pasal 338 KUHP juncto Pasal 53 Ayat (1) KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, serta dakwaan ketiga Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Senjata Api juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Ancaman pidana terberat yang dapat diganjarkan kepada ketiga terdakwa adalah pidana mati atau pidana penjara seumur hidup.
 
Mevlut dan Tupou udah jelas2 siapa, tapi apa yang pentingnya, dia 2 orang pelaku kasus penembakan WN Australia di Bali itu apa aja? Mereka udah punya alibi yang kuat, tapi saya masih pikir dia 2 orang ini berbohong banget. Kenapa dia 2 orang ini bisa jadi terdakwa lagi? Tapi kalau benar, mereka udah jadi korban dari sistem kriminal yang tidak adil... 🤔
 
Maaf kalau aku bikin kontroversi, tapi aku pikir kabar ini membuatku sedih banget. Aku rasa Mevlut dan Paea-I-Middlemore Tupou tidak boleh dipandang seperti manusia biasa, tapi lebih seperti monster yang berlari di balik kasus ini.

Aku pikir jadi bukti bahwa mereka mengenal korban itu karena ada tanda yang sama pada jaket ojek online yang mereka beli. Tapi apa itu artinya? Apakah itu berarti mereka adalah orang yang sangat baik dan bisa membuat perbedaan besar dalam kehidupan orang lain?

Aku rasa kita harus terbuka untuk segala kemungkinan, tapi tidak boleh langsung memandang seseorang sebagai penjahat hanya karena ada bukti. Aku pikir kita harus lebih berhati-hati dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik kasus ini.

Dan aku juga rasa kita tidak boleh lupa bahwa korban itu adalah manusia yang memiliki keluarga, teman, dan orang-orang yang menyayangi mereka. Aku harap kita semua bisa tetap sabar dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, bukan langsung menilai seseorang sebagai penjahat. 🤔💭
 
Mevlut Coskun dan Paea-I-Middlemore Tupou, dia keduanya sama-sama bawa kesalahan yang serius. Tapi aku pikir apa yang penting adalah mereka berdua ini tidak hanya terdakwa, tapi juga memiliki perjalanan hidup yang kompleks. Dia Mevlut justru ada yang mencoba membantu korban penembakan itu, bukan? Aku rasa kita harus mempertimbangkan banyak hal sebelum memanggil seseorang sebagai penyiksa. Mungkin dia tidak benar-benar tahu apa yang terjadi di tempat tersebut.
 
Mevlut Coskun dan Paea-I-Middlemore Tupou ini benar-benar bikin airmata... kayaknya mereka tidak jujur dari awal nih, mengakui kenalan dengannya berdua korban itu, tapi siapa tahu apa yang sebenarnya terjadi? Mereka membeli jaket ojek online dengan harga 600-700 ribu, itu tidak cuma untuk nafkah jadi nanti siapa tahu apa yang ada di dalam? Jika benar-benar mereka bertanggung jawab atas hal ini, toh sangat berbahaya banget, tapi kita juga harus berhati-hati dan tidak menilai dari luar aja.
 
Aku pikir kasus ini juga memang benar, tapi aku masih ingin tahu di balik apa yang membuatnya terjadi. Aku rasa ada sesuatu yang tidak beres di balik kejahatan ini... 🤔
Mevlut dan Tupou, mereka benar-benar pelaku kasus? Aku masih ragu-ragu... 🚨
 
Maksudnya, apa lagi yang bisa dibicarakan dari kasus ini? Ternyata korban yang kematian itu nggak cuma sekedar korban biasa aja, tapi korban juga punya cerita yang seru banget! Dua korban yang terduga itu ternyata teman-teman dengan Mevlut dan Tupou sebelum... oh iya, sebelum korban2 mati. Maksudnya, korban1 dan korban2 terus ikut main aja di Bali ini sebelum akhirnya kematian. Tapi, apa yang nggak jelas sih adalah bagaimana mereka bertemu dengan Mevlut dan Tupou dulu? Apakah ada yang bisa memberitahu kita lebih lanjut tentang hal itu?
 
Gue pikir ini sangat beruntung banget kalau ada saksi-saksi yang mau duduk di hadapan terdakwa! Gue bayangin siapa yang akan ngerasa beban itu, si Mevlut Coskun atau bukan? Dan gue penasaran apa yang sebenarnya terjadi saat Mevlut dan Tupou bertemu dengan korban-nya. Apakah mereka benar-benar tidak tahu bahwa dia ada di Bali? Gue rasa ini kasus yang panjang dan rumit, jadi harap gak ada kesalahan lagi ya! 🤔
 
Aku rasa ini kayaknya kasus yang serius banget, bisa jadi ada bocoran informasi tapi terdakwa masih bisa dibawa ke hukum. Cuma siapa yang bisa membantu agar proses sidang cepat dan transparan? 🤔
 
Gue jangan percaya dengar pas buktinya kalian, gue rasa kasus ini masih jauh dari selesai 😒. Maka lho, toko pakaian yang satu itu? Apa kebenaran apa sih? Gue ragu-ragu banget kalau ada bukti yang solid. Kalau benar-benar seperti di tulis, toko pakaian itu nggak pernah punya kasus sama kalian sebelumnya, jadiapa sumber buktinya? 💡 Gue rasa jangkrik sebelah mata dulu, gue butuh bukti yang lebih kuat lagi.
 
Pokoknya gak bisa percaya apa yang terjadi di Bali dulu. Gue tahu bahwa Mevlut dan Tupou bertanggung jawab atas kasus penembakan WN Australia itu, tapi masih bingung bagaimana mereka bisa melakukannya. Gue pikir mereka benar-benar jahat, tapi juga gue pikir mereka mungkin tidak sadar apa yang mereka lakukan.

Gue setuju bahwa Mevlut dan Tupou adalah pelaku kasus tersebut, tapi gue juga berpikir bahwa mungkin ada tekanan dari pihak lain yang membuat mereka melakukan hal itu. Gue tidak yakin apakah itu benar atau tidak, tapi gue ingin tahu lebih banyak lagi tentang apa yang terjadi di balik kejadian itu.

Gue rasa kasus ini sangat berat dan memerlukan penanganan yang hati-hati. Gue harap hakim dapat menangani kasus ini dengan adil dan bijak, sehingga dapat memberikan hukuman yang tepat kepada pelaku. Tapi gue juga ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya...
 
Gue rasa kasus ini sangat bikin pusing juga sih, tapi gue lihat bahwa Pratama sih masih bisa berbicara dengan jernih tentang apa yang terjadi. Gue rasa dia masih nggak bisa dipastikan benar atau tidak, tapi gue pikir dia nanti akan bisa membantu penyelesaian kasus ini.

Gue juga lihat bahwa Marselinus sih bisa ngecewakan dengan memberitahu tentang pembelian tas dan sepatu oleh Mevlut. Tapi gue rasa itu masih belum cukup bukti untuk membuktikan bahwa dia adalah salah satu terdakwa. Gue harap penegak hukum bisa menemukan lebih banyak bukti agar kasus ini bisa diresolusi dengan cepat dan tidak membuat korban dan keluarga korban kecewa.
 
kasus ini begitu tragis dan membuat kita semua sadar betapa pentingnya kemanusiaan di dalam kehidupan kita semua... tapi yang benar-benar pahit adalah ketika korban mengalami hal seperti ini di negara yang dikatakan aman untuk dikunjungi, yaitu Bali... siapa yang tahu apa yang membuat mereka memilih untuk melewatkan kesempatan untuk beristirahat dan merasa nyaman di tempat tersebut? 🤔

dan tentu saja ada juga pihak yang harus bertanggung jawab, seperti pengemudi ojek motor yang memberikan pengawasan terhadap Mevlut dan Tupou... tapi saya pikir salah satu yang perlu dibicarakan adalah tentang keamanan dan keselamatan, apalagi saat kita sedang dalam keadaan yang dapat mengancam kehidupan kita semua. 🚨
 
ini kasusnya agak kaya cerita. tapi gak paham siapa yang benar dan siapa yang salah. toh mungkin harus menunggu hukuman mereka dulu kan? aku rasa ini semua udah terlalu panjang, gimana caranya bisa kembali ke masa lalu sambil melihat masa depan?
 
Aku pikir ini semuanya macam aja, siapa tahu kan? Kadang aku rasa polisi hanya ingin membuat cerita yang seru banget 🤔. Aku tidak percaya bahwa mereka bisa menemukan saksi yang benar-benar tahu tentang apa yang terjadi di malam itu. Mungkin mereka cuma buat cerita yang seru untuk mengganggu kasus ini. Tapi, aku juga rasa ini semua jadi kesan yang serupa, siapa tahu kan? Aku tidak ingin membuat kekhawatiran yang berlebihan, tapi aku hanya ingin mengatakan bahwa aku masih ragu-ragu tentang segala sesuatu... 😒
 
ini kasusnya mantap banget! aku pikir kasus ini terlalu panjang dan berantai tapi aki polda nyak ngejar sampai habis. aku setuju dengan pengadilan yang memberi hukuman mati, tapi aku ingin tahu apa sebenarnya akhirnya punya tujuan mereka? aku pikir ada yang salah dengan mentalitas Mevlut dan Paea-I-Middlemore Tupou ini 🤔. aku rasa jika kita bisa mengetahui bagaimana pikiran mereka saat itu, mungkin kita bisa mengurangi kasus seperti ini di masa depan 💡.
 
Jadi, apa artinya sih? Jika benar-benar mereka bertemu dan berinteraksi dengan korban, itu menunjukkan bahwa kasus ini tidak hanya tentang kecelakaan atau kesalahan, tapi ada yang sadis-sadikan ya... Mungkin harusnya ada saksi lain yang lebih dekat dengannya korban? Dan siapa nih yang membeli jaket ojek online dengan harga hingga Rp700 ribu? Mau ngobrol lebih lanjut tentang itu aja.
 
Kalau mantap siapa-siapa aja nggak bakal menembak kawan kan? 🤦‍♂️ Aku paham kalau ada kesalahpahaman, tapi itu jadi kasus kematian ya? 😔 Aku rasa si Mevlut Coskun dan Paea-I-Middlemore Tupou ini jadi korban dari situasi yang salah. Mereka nggak perlu jadi korban siapa pun ya? 🤝 Aku harap giliran mereka mendapatkan bantuan yang tepat untuk pulih dari kesedihan ini. 💔
 
Mevlut Coskun dan Paea-I-Middlemore Tupou kan siapa-siapa, tapi ayo jangan terburu-buru untuk menghukum, mungkin mereka tidak sepenuhnya bersalah... 🤔 apa yang pasti, kasus ini sangat berat dan memerlukan waktu untuk diproses dengan matang. Saya harap kedua korban dapat sembuh secepat mungkin.
 
kembali
Top