Zulhas Minta Bulog Salurkan Logistik Dobel untuk Bencana Sumatra

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menunda tangan untuk Bulog dalam menyuplai logistik sebanyak dua kali lipat di daerah-daerah terdampak bencana alam di Sumatra Barat (Sumbar). Menurutnya, ini akan berarti jika kebutuhan di daerah setempat sebanyak 1.000 kilogram, maka harus disuplai sebanyak 2.000 kilogram.

Zulkifli memberikan instruksi kepada Bulog untuk meningkatkan suplai logistik di lokasi yang terkena dampak bencana alam seperti Ikur Koto, Padang, dan juga daerah-daerah lainnya di Sumbar. Jenis logistik yang disuplai dalam jumlah banyak itu adalah beras, minyak goreng, gula, dan lain-lain.

Selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, penambahan suplai ini juga bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan barang yang bisa memicu kerusuhan. Zulkifli berjanji akan membuat infrastruktur di lokasi yang rusak akibat bencana alam segera diperbaiki.

Zulhas juga menawarkan untuk membantu pembangunan rumah warga yang hanyut akibat banjir bandang di Ikur Koto, Padang. Ia juga menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur di Sumbar yang rusak akibat bencana alam.
 
😔 Kalau sih nih, aku pikir Menteri Zulkifli Hasan itu udah buat yang terbaik banget. Dia kan memberikan suplai logistik sebanyak 2x lipat di daerah Sumbar yang dipengaruhi banjir bandang. Itu sebenarnya kebaikan dari pemerintah, tapi kalau memang ada kelangkaan barang-baraan, itu kan bisa jadi masalah. Aku harap Menteri Zulkifli Hasan bisa segera memperbaiki infrastruktur di daerah yang rusak akibat banjir bandang, agar warga Sumbar tidak lagi mengalami kesulitan. 🤞
 
Gue penasaran kenapa Menteri Zulkifli nanti mau tunda dan tambahkan gini aja? Gue rasa kalau ini akan membuat biaya menjadi lebih mahal, apa kabar? Gue berharap kalau mereka tidak lupa kewajiban kebutuhan masyarakat di daerah yang terdampak bencana. Semoga logistik yang di tambahkan ini bisa membantu warga yang hanyut dan rusak infrastruktur jangan lama lagi, jadi kita semua pasti bisa menunjang mereka dengan baik.
 
ini pengaruh bencana alam lagi nih... logistik buat masyarakat terus ada tapi kalau sekarang tambahan 2 kali lipat bisa jadi berarti juga biaya dan energi makin tambah. apa yang pentingnya ini kesehatan masyarakat, tapi kalau ada cara yang lebih efisien aja di butuhkan.
 
ini pengalaman aku saat banjir bandang di desaku... aku tahu pasti banyak temen-temen wargaku yang harus dibantu dulu kebutuhan logistik itu apa lagi kebutuhan sehari-hari seperti gula, beras, minyak goreng itu. tapi aku rasa pemerintah kita benar-benar mau berhati-hati dan ingin mengantisipasi kelangkaan barang di masa depan ini. tapi aku harap juga pemerintah kita bisa segera memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir bandang di desaku. karenanya banyak rumah yang hanyut dan perlu diperbaiki dengan cepat 😊
 
Pernah ngeliat kalau logistik di daerah terdampak bencana alam ga serius banget? Menteri Zulkifli Hasan kan bilang kalau 1.000kg harus dijangkauin sebanyak 2.000kg, itu aja nggak masuk akal kan? Jadi kalau banjir bandang dan gempa bumi, bagaimana kalau logistiknya ga bisa terjangkauin oleh masyarakat, nggak ada masalah lagi kan?
 
Gue pikir Menteri Zulkifli Hasan nggak salah dalam memutuskan nge-undo tangan Bulog, tapi gue rasa penutupannya terlalu berantakan deh... 2x lipat logistik di daerah terdampak bencana alam Sumbar itu nggak masuk akal. Siapa yang bilang 1.000kg harus di- supply 2.000kg? Maksudnya apa sih? Masalah kebutuhan masyarakat, kalau gue sini, aja bisa cari solusi lain jangan terlalu berantakan... dan beras, minyak goreng, gula itu nggak cukup, kudu ada yang lebih penting lagi...
 
Aku pikir ini salah strategi dari Zulkifli. Aku bayangkan kalau kita membutuhkan logistik 1.000kg, tapi disuplai sebanyak 2.000kg, itu biar kaya kilang! Tapi apa keuntungannya sih? Bayangin aja kalau ini cuma untuk mengantisipasi kelangkaan barang, tapi apa kalau ini benar-benar tidak cukup sehingga masyarakat Sumbar terus merasakan kesulitan. Aku ragu lagi kenapa bukan memprioritaskan infrastruktur yang rusak?
 
kembali
Top