Pemberlakuan Tes Kapasitas Akademik (TKA) di tengah-tengah protes dari masyarakat mulai digugat. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, telah menegaskan bahwa TKA tetap berlangsung pada 3-9 November 2025, meskipun ada petisi yang mengajak publik untuk menandatangani pembatalan pelaksanaan program ini.
Menurut Abdul Mu'ti, program TKA adalah program yang sudah disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto dan telah dituangkan dalam sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah. "Jadi, show must go on," kata beliau, menekankan bahwa program ini tidak dapat dibatalkan karena sudah mendapat persetujuan dari atas.
Namun, Abdul Mu'ti juga mengakui bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi masif terkait pelaksanaan TKA yang tidak wajib bagi para murid. "Kami telah menjelaskan semuanya dan memastikan bahwa mereka yang mendaftarkan dirinya sebagai peserta TKA dipastikan tidak mengalami paksaan ataupun tekanan," kata beliau.
Menurutnya, karena program ini bukan wajib, maka para murid yang mendaftar juga tidak akan mengalami paksaan. "Jadi, kalau tidak wajib, kan berarti dia sukarela. Itu enggak make sense," kata Abdul Mu'ti.
Menurut Abdul Mu'ti, program TKA adalah program yang sudah disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto dan telah dituangkan dalam sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah. "Jadi, show must go on," kata beliau, menekankan bahwa program ini tidak dapat dibatalkan karena sudah mendapat persetujuan dari atas.
Namun, Abdul Mu'ti juga mengakui bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi masif terkait pelaksanaan TKA yang tidak wajib bagi para murid. "Kami telah menjelaskan semuanya dan memastikan bahwa mereka yang mendaftarkan dirinya sebagai peserta TKA dipastikan tidak mengalami paksaan ataupun tekanan," kata beliau.
Menurutnya, karena program ini bukan wajib, maka para murid yang mendaftar juga tidak akan mengalami paksaan. "Jadi, kalau tidak wajib, kan berarti dia sukarela. Itu enggak make sense," kata Abdul Mu'ti.