Wamendikdasmen Usai Ramai Desakan TKA Dibatalkan: Itu Dirancang untuk Ukur Capaian Akademik Murid

Pemberlakuan Tes Kapasitas Akademik (TKA) di tengah-tengah protes dari masyarakat mulai digugat. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, telah menegaskan bahwa TKA tetap berlangsung pada 3-9 November 2025, meskipun ada petisi yang mengajak publik untuk menandatangani pembatalan pelaksanaan program ini.

Menurut Abdul Mu'ti, program TKA adalah program yang sudah disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto dan telah dituangkan dalam sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah. "Jadi, show must go on," kata beliau, menekankan bahwa program ini tidak dapat dibatalkan karena sudah mendapat persetujuan dari atas.

Namun, Abdul Mu'ti juga mengakui bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi masif terkait pelaksanaan TKA yang tidak wajib bagi para murid. "Kami telah menjelaskan semuanya dan memastikan bahwa mereka yang mendaftarkan dirinya sebagai peserta TKA dipastikan tidak mengalami paksaan ataupun tekanan," kata beliau.

Menurutnya, karena program ini bukan wajib, maka para murid yang mendaftar juga tidak akan mengalami paksaan. "Jadi, kalau tidak wajib, kan berarti dia sukarela. Itu enggak make sense," kata Abdul Mu'ti.
 
ini salah satu program pendidikan yang paling membingungkan aku, tapi aku tahu gak semua orangnya setuju sama dengan program ini... menteri pendidikan nih bilang kalau program ini tidak paksa, tapi aku rasa ada sisi lain yang harus di pertimbangkan... kalau murid tidak wajib, tapi masih harus mengikuti tes, itu bukan sesuatu yang bebas benar-benar... aku hanya ingin tahu apa yang benar-benar penting dalam program ini dan bagaimana cara agar murid dapat merasa nyaman dan tidak terkena tekanan. πŸ€”πŸ˜•
 
aku pikir menteri itu salah caranya nih πŸ€”. program ini bukan tentang kesempatan untuk murid, tapi lebih kepada pemerintah ingin mengontrol banyak hal di sekolah. kalau kita masukin tes kapasitas akademik yang tidak penting apa artinya? apa artinya lagi kalau murid harus mendaftar dengan sukarela? siapa yang bilang bahwa murid tidak suka atau tidak bisa mendaftar? aku pikir program ini hanya untuk mengisi kantong pemerintah, bukan untuk membantu pendidikan πŸ€‘. dan kalau kita lihat lagi, banyak sekolah yang sudah siap dengan material dan fasilitas yang lengkap, tapi apa artinya jika murid belum lulus tes? tidak ada berarti. aku rasa program ini hanya akan membuat ribet dan membuat murid lebih stres, bukan membantu mereka belajar dengan baik πŸ€·β€β™‚οΈ.
 
Pokoknya gini sih, saya pikir ini masalah tentang komunikasi yang buruk dari pemerintah. Mereka bilang program TKA tidak wajib, tapi ternyata masih banyak orang yang tak jelas apa yang artinya. Saya ingat ketika ada program seperti ini sebelumnya, orang-orang kalau nggak mau ikut, itu sudah menjadi masalah. Sekarang pemerintah bilang karena program tidak wajib, maka orang bisa suka-suka ikut atau tidak, tapi saya pikir itu cara kerja yang tidak jelas.

Saya juga curiga apa yang ada di balik program ini, apakah benar-benar tujuannya untuk meningkatkan kapasitas akademik atau hanya sekedar cara pemerintah untuk mengumpulkan data dan informasi. Saya ingin tahu lebih lanjut tentang bagaimana program ini akan berjalan nanti, apa yang diharapkan dari hasilnya, dan siapa yang akan memantau prosesnya.

Saya rasa ini perlu ada diskusi yang lebih luas tentang program ini, tidak hanya dari sudut pandang pemerintah atau pendidik, tapi juga dari masyarakat umum. Mungkin kita bisa membicarakan tentang kelebihan dan kekurangan program ini, serta bagaimana kita bisa membuatnya lebih baik nanti.
 
aku rasa pemerintah gak jelas banget. mereka bilang TKA bukan wajib tapi tetep serius-seriusan buat dipaksakan ke murid-murid. aku pikir itu tidak adil sama sekali! apa yang salah dengan murid-murid kalau mau tidak ikut TKA? menteri Abdul Mu'ti bilang 'show must go on' gak punya akhir ya... tapi aku rasa ini bukan tentang show, tapi tentang hak-hak murid-murid itu sendiri.
 
aku pikir pemerintah gini sih, kayaknya program TKA mulai digugat tapi masih banyak orang yang penasaran kenapa kalau kita lulus sederhana bisa masuk ke perguruan tinggi? tapi aku rasa ini keren banget! mungkin ini cara agar kita tidak terlalu cepat nanti dan harus fokus pada pendidikan dasar dulu.
 
Gue pikir pemerintah ini jaduh, buat apa program TKA itu? Mereka bilang program ini adalah program yang sudah disetujui oleh Presiden, tapi siapa yang benar-benar mendengar kejelasannya? Gue pikir pemerintah ini hanya mau mengutamakan kepentingan-kepentingan mereka sendiri, tanpa peduli dengan masalah-masalah masyarakat. Dan gue tidak percaya dengan kata-kata Abdul Mu'ti yang bilang program ini bukan wajib, tapi apa kalau kita tidak percaya?
 
Ada satu hal yang saya ingin bilang, kalau kita buat program seperti TKA, pasti harus mempertimbangkan bagaimana caranya kita bisa membuat orang-orang tidak merasa paksa atau dipaksa untuk mengikuti program tersebut, kayaknya program ini harusnya dijalankan dengan penuh transparansi dan jelasness πŸ€”. Jika kita tidak menjelaskan secara masif tentang apa yang akan dilakukan dan bagaimana cara mendaftar, itu bisa membuat orang-orang merasa panik atau terpaksa πŸ™…β€β™‚οΈ. Maka dari itu, kita harus berhati-hati dan mempertimbangkan pendapat orang lain juga, jangan hanya fokus pada persetujuan dari atas 🀝.
 
Maafnya gak bakalan dipertimbangkan sih nih! TKA itu bukan cuma soal persetujuan dari atas, tapi juga soal kebebasan murid untuk memilih apakah mau ikut aja atau tidak. Jika program ini benar-benar tidak wajib, maka bagaimana kalau ada murid yang malu untuk mendaftar karena takut tekanan dari orang tua atau guru? TPA itu harus diadaptasi agar lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat! πŸ€”πŸ“š
 
aku pikir beliau nggak benar, TKA ini bukan masalah tentang paksaan atau tekanan, tapi lebih soal kebebasan murid untuk memilih apakah mau ikut TKA atau tidak. aku rasa beliau nggak memperhatikan perasaan masyarakat yang sedang diprotes. kalau program ini wajib, maka itu berarti ada paksaan, tapi kalau bukan wajib, maka harus ada kewajiban para pemerintah untuk memastikan murid-murid tersebut tidak mengalami kehilangan kebebasan mereka. aku rasa beliau nggak bisa mengerti situasi yang sedang terjadi. πŸ€”
 
Gak bisa dipahamin ya... Menteri Pendidikan itu bikin kesalahpahaman besar! TKA bukan cuma tentang wajib atau tidak, tapi tentang kemampuan akademik si murid! Siapa tahu ada yang mendaftar karena ingin belajar atau punya keinginan yang benar-benar ingin belajar, tapi karena wajib itu, mereka akan paksaan? Gak bisa ya... Sosialisasi harus lebih baik lagi agar publik ngerti apa yang sedang dijarikan.
 
Gue pikir pemerintah nanti harus mempertimbangkan opini masyarakat yang tidak puas dengan program TKA. Gue sendiri ari-ari penasaran, apa yang ada di dalam tes itu? Apakah benar-benar mau menguji kemampuan kita atau hanya main-main?

Gue juga rasa pemerintah harus jujur tentang apa yang akan dilakukan jika para murid tidak bisa lulus tes. Jangan dipaksa lagi, ya! Gue berpikir pemerintah nanti harus mempertimbangkan kebijakan ini sambil saking banyaknya protes dari masyarakat.

Gue juga lihat, pemerintah bilang program TKA bukan wajib, tapi gue masih rasa khawatir. Apakah para murid yang mendaftar TKA benar-benar bisa memilih sendiri apalagi? Gue berpikir mungkin ada sesuatu yang tidak jelas di balik program ini... πŸ€”πŸ’‘
 
Maksudnya, TKA itu udah jelas bukan? Program ini bukan wajib, tapi para orang tua yang suka sendirian kira-kira kan mau diperlakukan dengan baik dan mendapatkan beasiswa yang bagus. Menteri Abdul Mu'ti kayaknya salah paham, kalau program ini bukan wajib, maka murid itu bisa beralih ke sekolah lain jika tidak suka lagi 😊. Saya rasa para orang tua yang suka diterima dalam program ini itu udah jago berpikir πŸ€”.
 
ini gampang aja kaya gitu... saya rasa Menteri Pendidikan harus lebih jelas tentang program TKA, ya! kalau dijanjikan tidak paksaan dan tekanan, tapi masih ada yang dipaksa mendaftar, itu jadi konflik sih... tapi aku rasa beliau sudah berusaha menjelaskan dan memastikan tidak terjadi paksaan. tapi, masyarakat harus juga lebih sabar dan paham ya! ini penting buat program TKA, agar semua murid bisa menikmati manfaatnya tanpa stres πŸ€”
 
Apa sih nih kaya kita nggak bisa berbicara tentang apa yang terjadi di Indonesia kalau kita semua ikut protes sama-sama πŸ˜‚. Tapi serius, gini kalau program ini benar-benar tidak paksa, tapi masyarakat malah jadi lawan dari pemerintah. Bisa ngga nanti ada masalah lain ya? πŸ€”

Dan sih, apa artinya "show must go on" itu? Apa bawa sapa yang perlu diajak tampil lagi kalau sudah capek? 😴 Program TKA itu gini kayaknya udah selesai. Kalau Presiden nggak setuju tapi pemerintah tetap teruskan, apa arti apa sih? πŸ€·β€β™‚οΈ

Dan aku rasa Abdul Mu'ti malah bilang-bilang kalau program ini bukan wajib, tapi gini kalau kita ngerasa tidak nyaman sama sekali, apakah kita bisa nggak nanti mencoba nggak? πŸ˜•
 
Gue rasa pemerintah gini salah cari logika kan? πŸ€” Di sisi satu, mereka bilang TKA bukan wajib tapi di sisi lain lagi, banyak orang yang tergugat dan paksaan juga ada sih 😬. Gue pikir kalau jangan wajib kan berarti dia sukarela aja, tapi apa salahnya kalau dia dipaksa? πŸ€·β€β™‚οΈ

Saya rasa pemerintah harus lebih teliti dalam menyosialisasikan program ini πŸ“£. Mereka harus memastikan bahwa para murid yang mendaftar TKA benar-benar sukarela dan tidak tergugat 😊. Gue rasa kalau TKA diimplementasikan dengan baik, maka itu bukan masalah, tapi kalau ada paksaan atau gugatan, maka itu adalah 🚫

Aku rasa kita harus lebih peduli tentang kesetaraan dan hak-hak para murid juga 🀝. Jangan sampai mereka dipaksa untuk mendaftar TKA yang bukan pilihan mereka πŸ’”. Gue harap pemerintah dapat mempertimbangkan kekhawatiran kita semua πŸ™ #TantanganTKA #HakMurid #Pendidikan yang Adil
 
Merasa agak kecewa banget dengar pemberlakuan TKA ini... di saat kita masih banyak masalah lain yang perlu diselesaikan seperti kemiskinan dan keterbatasan akses pendidikan di daerah-daerah terpencil πŸ€”. Jangan sabar-sabar aja kalau hanya karena kamu pilih untuk tidak mendaftar TKA, kamu bisa dipaksa oleh orang tua atau sekolah kamu... ini seru banget! 😑 Selain itu, gampangnya beliau mengatakan bahwa program ini bukan wajib tapi masih dipaksa banyak murid... apa yang dia maksud dengan 'suka-rela' sih? πŸ€·β€β™‚οΈ
 
aku pikir ini salah paham banget, program TKA itu bukan harus dijalani secara paksa, tapi kalau mau ikut juga bisa ya, jadi wajib atau tidak ngga penting, apa yang penting adalah siapa yang mau ambil bagian dari program itu. tapi apa yang bikin aku penasaran adalah kenapa mereka punya alasan ini? apakah benar-benar tidak ada paksaan yang terjadi? aku rasa ada yang tidak beres di sini...
 
ada apa sih? ini bikin aku penasaran nih... data apa aja yang kita miliki tentang pengisian TKA? aku tahu saja bahwa 70% murid SMP dan SMA di Indonesia belum pernah mengalami proses tes kapasitas akademik sebelumnya 😊. tapi apa data itu sih? πŸ€”

sepertinya program ini diatur oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, yang dikatakan sudah disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto. tapi apa data kontrak kerja antara pemerintah dan universitas yang akan mengadakan tes kapasitas akademik ini? πŸ“Š

aku ingin tahu juga, ada data tentang bagaimana proses sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah terkait pelaksanaan program TKA? apakah ada data yang menunjukkan bahwa murid-murid telah memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan tes kapasitas akademik ini? πŸ“ˆ
 
Aku pikir gini, kalau pemerintah mau buat program TKA tapi juga mau diantarkan oleh masyarakat, apa artinya? Mereka nggak percaya bahwa masyarakat akan bisa mewujudkan perubahan jika diberikan kesempatan. Kita lihat aja, program ini masih berlangsung meskipun ada petisi yang mengajak publik untuk menandatangani pembatalan pelaksanaan program ini. Aku pikir kalau pemerintah mau benar-benar mewujudkan perubahan, mereka harus mulai dari diri sendiri. Kita butuh contoh dari pihak yang berwenang, ya! πŸ€”πŸ‘€
 
kembali
Top