Wakil Kepala BGN: Setiap Dapur MBG Wajib Sajikan Dua Jenis Lauk Sesuai Instruksi Prabowo

Dapur Makanan Umum (MBG) di Pusat Pemerintahan Kementerian Desa dan Potensi Daerah (BGN) harus menyajikan dua jenis lauk yang sesuai dengan instruksi Kepala Negara Republik Indonesia Joko Widodo.

Menurut wakil kepala BGN, dua jenis lauk tersebut adalah daging ayam dan lauk khas suku Dayak Kalimantan.

Hal ini dikemukakan oleh Wakil Kepala BGN dalam sebuah pertemuan dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BPPN) terkait dengan penyusunan Rencana Indikator Kinerja (RIK) tahun 2024.

"MBG harus menyajikan dua jenis lauk yang sesuai dengan instruksi Presiden, yaitu daging ayam dan lauk khas suku Dayak Kalimantan", terang Wakil Kepala BGN.
 
ini bikin penasaran sih, mbg harus menyajikan 2 jenis lauk yang sesuai dengan instruksi presiden? apa kalau tidak bisa? atau kalau salah pilih? nih, aku pikir lebih baik jika ada sistem pengawasan yang ketat di dapur makanan umum itu. atau misalnya, mereka harus menggunakan aplikasi monitoring lauk untuk memastikan kualitas lauk yang disajikan. siapa tahu, mungkin bisa meningkatkan kualitas pelayanan di mbg ๐Ÿ˜Š
 
Saya rasa ini gampang banget. MBG sudah bisa menyajikan daging ayam apa lagi nanti harus buat lauk khas Dayak? ๐Ÿค” Hmm.. mungkin mereka bisa buat lauk khas Dayak yang sederhana seperti sayur lodeh atau sate ๐Ÿ—
 
๐Ÿค” kalau nggak salah, kalau ada kesempatan kita harus mencoba lauk khas Dayak Kalimantan di dapur makanan umum ya... kayaknya penting untuk kita coba deh, bisa mengenalkan budaya kita ke orang lain ๐ŸŒŽ
 
ini kayaknya sangat keren nih, presiden meminta mbg jaga keaslian kalau mau menampung event penting ya? tapi akses ke mbg yang terbatas banget, kalau punya kesempatan untuk sekedar mencoba lauk ayam dan dayak kalimantan pasti harusnya lebih seru deh ๐Ÿค”. tapi secara umum ini kayaknya positif banget, pemerintah yang peduli dengan budaya dan kehidupan rakyat juga jangan pernah kalah ya! ๐Ÿ‘
 
ini serius kok ๐Ÿค”. apa tujuan dari hal ini? nggak ada arti sama sekali kalau hanya menyajikan dua jenis lauk saja, apa lagi jika orang-orang di mbg tidak pernah makan lauk khas suku dayak kalimantan sebelumnya... ini kayaknya lebih fokus pada politik daripada kepentingan masyarakat. dan apalagi karena ada instruksi dari presiden sendiri, jadi nggak usah membicarakan soal "sesuai" atau apa lagi ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ.
 
Maksud apa nggak sih? MBG harus buat apa kalau wakil kepala BGN itu nanya aja tuh dua jenis lauk? Tapi ga ada keterangan apa-apa tentang lansia atau anak-anak, emang sih MBG harus menyajikan daging ayam dan lauk khas Dayak Kalimantan juga buat mereka yang kurang mampu?
 
ini kayaknya soal kenyamanan makanan di MBG ya, kalau aku punya kesempatan aku sih akan mencoba daging ayam dan lauk khas Dayak Kalimantan, itu akan lebih enak banget kan? tapi aku malah mengerti kalau Presiden ingin menyajikan sesuatu yang baru, kayaknya harus kita ikuti dan mendukung ya ๐Ÿ™๐Ÿ‘
 
Pengamat militernya, siapa tau kalau akrabnya adalah keturunan masyarakat Dayak Kalimantannya, biasanya lauk khas suku Dayak Kalimantan itu apa? Hmm, sayangnya tidak ada informasi yang jelas tentang lauk khas suku Dayak Kalimantan. Tapi bisa diprediksi, memang penting bagi pemerintah untuk menampilkan makanan yang beragam dan sesuai dengan budaya suatu daerah, terutama di acara-acara resmi.
 
Penting banget ari Presiden Jokowi mau memperkenalkan lauk khas suku Dayak Kalimantan di dapur makan umum di pusat pemerintahan, tapi apa yang diharapkan? Akan menjadi kebiasaan siapa? Aku khawatir ini cuma pilihan politis buat jadi topik diskusi, gak ada yang mau mengambil risiko buat coba sesuatu baru. Kalau gini, ari kita tidak akan pernah tahu apa yang sebenarnya makutnya. ๐Ÿค”
 
Mau tahu apa yang aku pikir? Kalau gini harus diaplikasikan di MBG, itu berarti Presiden Jokowi mau kita temukan apa yang paling penting dari kekayaan budayanya, ya? Makanan adalah bagian penting dari budaya suku, jadi kalau kita sajikan daging ayam dan lauk khas Dayak Kalimantan di MBG, itu berarti kita menghargai dan menghormati keanekaragaman budaya Indonesia. Aku pikir itu sangat positif, tapi sayangnya aku masih penasaran, apa lau khas Dayak Kalimantan itu? ๐Ÿค”
 
ini cerita lucu banget ya... Presiden Jokowi memang seneng dengan lauk apa saja, asalkan orang Indonesia gak nyesa makan ayam aja ๐Ÿคฃ. tapi serius aja, aku pikir ini salah pilihan. kita jangan lupa kita Indonesia yang beragam budaya, kalau harus dipilih dua jenis lauk, aku rasa lebih baik jika ada representasi dari setiap suku dan daerah, bukan hanya daging ayam dan suku Dayak Kalimantan aja ๐Ÿค”. kira-kira bisa seperti ini: daging ayam + nasi goreng jawa, ikan patin + sambal minang, sate ayam + martabak manado... makin banyak pilihan, aku lebih senang makan ๐Ÿด
 
Apa sih yang bikin nggak sabar-sabarnya kalau Presiden Jokowi mau memberikan rekomosasi tentang lauk apa yang harus disajikan di MBG? Saya rasa ini adalah contoh bagus bahwa pemerintah benar-benar peduli dengan keanekaragaman budaya kita! ๐Ÿ˜Š

Tapi, aku juga sedikit penasaran, siapa yang akan menjadi pelaku utama dalam menyajikan daging ayam dan lauk khas suku Dayak Kalimantan? Apakah itu akan dilakukan oleh rekan-rekan Kepala BGN atau mungkin ada orang lain yang dipercaya? ๐Ÿค”

Aku berharap Presiden Jokowi tidak lupa untuk meminta penjelasan dari Wakil Kepala BGN tentang bagaimana caranya lauk khas suku Dayak Kalimantan itu akan disajikan di MBG. Ini bisa jadi menjadi momen yang sangat menarik untuk kita lihat! ๐Ÿ‘€
 
Itu kayaknya cara Presiden Jokowi lagi-lagi mempromosikan aspek-aspek keindahan bangsa kita, kan? Tapi serius, apa itu arti dari lauk khas suku Dayak Kalimantan yang itu? Apakah mereka ingin mengutamakan suku-suku tertentu saja? Kenapa tidak mencoba lebih banyak lagi untuk menampilkan keragaman budaya Indonesia ini di daur rumah umum seperti Dapur Makanan Umum MBG?

Aku pikir kalau ada cara lain yang lebih baik untuk mengajak masyarakat luas untuk terlibat dan merasakan keanekaragaman budaya Indonesia, misalnya dengan menyajikan menu yang beragam dari seluruh wilayah dan suku. Sepertinya ini hanya sekedar cara Presiden Jokowi menunjukkan 'kepedulian' terhadap masyarakat Dayak Kalimantan.

Apa sih yang salah dengan itu? Tapi aku tidak paham mengapa harus diprioritaskan lauk khas suku Dayak Kalimantan saja. Semua ini hanya membuatku curiga, apakah ada alasan tertentu yang tidak diketahui public? ๐Ÿค”
 
Saya paham apa yang diusulkan di sini, tapi kalau benar-benar Presiden ingin memilih lauk favoritnya sendiri, siapa dia yang mau memberi akses ke dapur makan umum? Saya rasa lebih baik kalau MBG bisa menawarkan beberapa pilihan lauk yang sesuai dengan variasi budaya di Indonesia. Kalau hanya 2 jenis lauk saja, itu artinya ada batasan terhadap keseluruhan keanekaragaman budaya kita.
 
ini gara-gara siapa aja kalau ga ada makanan dari seluruh bangsa di dapur umum? kalau dulu hanya ada nasi goreng, kini harusnya juga ada lauk dari suku lain ya... seperti apa lagi lauk Dayak Kalimantan? ini buat siapa ya, untuk dijadikan contoh bagaimana Indonesia bisa berdampingan dengan beragam suku, ya
 
Dulu pernah nonton acara Makan Malam Presiden di Istana Negara. Kenapa presiden mau makan ayam? Siapa tahu kalau daging sapi atau ikan bisa bikin kebahagiaan presiden juga ๐Ÿ˜Š. Lainnya khas suku Dayak Kalimantan, kalau saya pernah mencicipinya kalau ada di tempat saya tinggal pasti aku coba ๐Ÿค”
 
ini kayaknya kebijakan yang bikin kita bangga banget ya? kalau mbg punya wajib menyajikan lauk khas suku dayak kalimantan juga, itu menunjukkan bahwa pemerintah benar-benar peduli dengan budaya dan tradisi masing-masing daerah. tapi kayaknya kalau MBG harus membuat lauk ini sesuai untuk umum, tidak bisa cuma ngejajahkan ke suku dayak kalimantan aja...
 
๐Ÿ˜Š MBG itu harus peduli sama lingkungan kita juga, bukan hanya tentang lauk apa yang disajikan. Mungkin nanti bisa pakai bahan yang ramah lingkungan dan dari sumber lokal ya, jadi kita bisa menyesuaikan dengan perintah Presiden dan peduli sama keberlanjutan... ๐ŸŒฟ
 
๐Ÿค” ini jadi ide yang keren banget ya! kalau kita punya presiden yang peduli dengan budaya dan keunikan setiap suku, itu akan menginspirasi kita semua untuk lebih beragam dalam hal makanan di dapur nasional. tapi, apa salahnya kita juga menambahkan lauk lain yang unik dari suku-suku lainnya? kalau kita punya banyak pilihan, mungkin kita bisa menemukan kompromi yang pas. sayangnya, saya masih ragu-ragu apakah ini ada tujuh belakangan atau benar-benar tentang kepedulian budaya. ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ
 
kembali
Top