Viral 2 Siswi SMP di NTB Hujat Menu MBG, Kepsek Buka Suara

Dua siswi SMPN 1 Terara, Nusa Tenggara Barat, kembali menjadi sorotan masyarakat setelah viral di media sosial. Keduanya terlihat menghujat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diterimanya, menggunakan bahasa daerah yang tidak pantas.

Menurut Kepala SMPN 1 Terara, Muhammad Zaini, siswi-siswi tersebut adalah murid-muridnya. Ia menjelaskan bahwa video yang berdurasi 23 detik itu awalnya dibuat untuk bersenda gurau, tetapi menjadi viral setelah diunggah oleh pihak luar.

"Kejadian ini kan insidentil, tidak terencana. Yang mengunggah video ini orang luar sehingga menjadi viral," kata Zaini.

Namun, Zaini memastikan bahwa siswi-siswi tersebut tidak akan mengeluarkan dari sekolah. Ia berjanji akan memberikan pembinaan dan sanksi kepada mereka.

"Saya tidak ingin mengeluarkan anak-anak ini dari sekolah. Kalau pun siswi kami di sini merasa terbeban oleh bully teman-temanya di sini, saya akan mencari sekolah yang lain. Akan tetapi kalau mereka masih bisa di sini, akan saya berikan pendampingan dan pembinaan," kata Zaini.

Menurut Zaini, siswi-siswi tersebut mengalami "broken home", sehingga melakukan tindakan seperti itu untuk mencari perhatian. Ia berpendapat bahwa mereka hanya mencari perhatian saja.

Sementara itu, pihak sekolah akan memberikan atensi khusus kepada siswi-siswi ini.
 
Mereka kan terlihat sedang mengalami tekanan dari lingkungan sekitar... apakah mungkin ada yang tidak terbuka di luar? πŸ€” kalau bisa berbicara dengan mereka langsung, apa kata-katanya bukan hanya tentang perhatian saja... tapi apa sih yang sebenarnya mereka cari? πŸ’­
 
πŸ€” siapa tau sih yang bilangin kalau di sekolah kita harus selalu jujur dan tidak boleh mengira-irakan... tapi apa sih kalau anak-anak itu hanya ingin dicintai? Mereka hanya terlihat bodoh dan menunjukkan perasaan mereka, tapi apa sih salahnya? πŸ€·β€β™‚οΈ mungkin karna dia anak SMP yang belum pernah jatuh cinta atau apa? πŸ˜…

dan pihak sekolah juga harus lebih bijak lagi, kalau mau memberikan atensi khusus kepada siswi-siswi ini, kalau tidak salahnya mereka bisa belajar dari kesalahan mereka dan menjadi orang yang lebih baik... πŸ€“
 
Video viral dari dua siswi SMPN 1 Terara yang menghujat menu MBG ternyata tidak terlalu serius πŸ€”. Mereka hanya ingin membuat video gurau yang viral di media sosial, tapi malah menjadi sorotan masyarakat. Saya rasa pihak sekolah sudah berjalan dengan baik dalam menangani situasi ini. Memberikan pembinaan dan sanksi kepada siswi-siswi tersebut adalah langkah yang tepat πŸ“š.

Namun, saya pikir pihak sekolah juga harus mempertimbangkan faktor "broken home" yang mengakibatkan siswi-siswi tersebut melakukan tindakan seperti itu. Mungkin mereka hanya mencari perhatian dan bantuan dari orang lain. Saya harap pihak sekolah dapat memberikan dukungan dan bimbingan yang lebih baik kepada mereka di masa depan πŸ€—.
 
Gue pikir video viral itu kayak giliran cerita nyata. Siapa tahu apa yang diakibatkan dari viral itu? Gue harap siswi-siswi itu bisa diberikan bantuan lebih lanjut, nggak cuma sanksi aja. Kalau bisa, gue kira ada cara lain biar si mereka bisa belajar dari kesalahan itu, bukan hanya dicela. Dan si pihak sekolah juga harus ngerasa jujur tentang apa yang sebenarnya terjadi. Gue harap bisa bantu-bantu gue temen-temen ini agar bisa belajar dari kesalahan itu aja πŸ€—
 
Maksudnya gue suka video viral yang bikin orang tertawa... tapi ini kayaknya kejadian sedih banget. Siswa SMP dari Nusa Tenggara Barat itu kayaknya hanya ingin menjadi sorotan media sosial dan mencari perhatian, tapi tadi malam ternyata kasusnya jadi gairah banyak orang. Gue rasa paling penting di sini adalah sekolah harus memberikan pendampingan yang baik kepada siswi-siswi ini, karena mereka sudah mengalami "broken home". Jangan biarkan kasus ini berakhir dengan hukuman yang terlalu keras, karena itu bisa bikin anak-anak menjadi lebih sulit untuk membuka diri.
 
Kalian jangan sabar-sabar nanti siapa yang salah, tapi aku pikir ini semua karena orang tua tidak ada di rumah, padahal mereka kan masih kecil πŸ˜’. Aku rasa mereka hanya ingin menjadi perhatian, tapi kalo jadi viral lagi pasti gak mau lagi 😭. Sekolah harus lebih baik lagi dulu, jangan memperburuk situasi ini dengan memberikan sanksi yang terlalu keras πŸ€•.
 
Kalau nggak salah, ayo kita nonton video viral di media sosial itu, kayaknya gak ada yang salah banget, tapi apa yang perlu di pikirkan adalah bagaimana cara sekolah mengatasi masalah seperti ini. Gak bisa dipungut hukuman berat, tapi harus dijawabin dengan cara yang positif, misalnya dengan memberikan pendampingan dan bimbingan yang tepat. Kalau tidak ada penanganan yang matang, anak-anak ini akan terus melakukan kesalahan seperti itu.
 
Video viral dari dua siswi SMPN 1 Terara memang lucu banget 🀣 tapi giliran kita harus berpikir tentang efeknya ya. Mereka hanya ingin perhatian dan dihargai, tapi cara mereka ngobrol terlalu kasar πŸ˜”. Saya rasa ini bukan masalah siswi-siswi itu sendiri, tapi lebih dari itu kaitannya dengan lingkungan sekolah dan orang tua yang tidak memadukan. Jika kita ingin mengurangi kasih sayang pada MBG di sekolah, mungkin kita harus melihat kembali bagaimana cara membagikan sumber daya ini dengan lebih adil πŸ€”
 
Haha, aku rasa kalau gini terjadi di banyak sekolah juga. Berapa kali aku melihat teman-temanku mengira bahwa orang lain hanya 'berbohong' atau 'tidak jujur'. Tapi yang terjadi adalah mereka hanya mencari perhatian. Aku pikir kalo siswi-siswi ini memang butuh bantuan dari sekolah, tapi aku juga rasa klo pihak sekolah bisa membantu dengan memberikan pendampingan dan sanksi yang tepat, gak ada perlu keluarkan mereka dari sekolah. Aku harap pihak sekolah bisa membuat aturan yang jelas agar hal ini tidak terjadi lagi di masa depan
 
😊 Video viral itu kayaknya terlalu panas banget, aku rasa kalau mereka hanya ingin menjadi sorotan tapi tidak bertanggung jawab atas akibat yang dihasilkan. Mereka yang mengunggah video itu orang lain, siapa nih yang salah? πŸ€”

Dan kalau kita lihat dari sudut pandang siswi-siswi tersebut, aku rasa mereka hanya membutuhkan pendampingan dan bimbingan lebih dari sekolah. Mereka terlalu berat beban dengan situasi rumah tangganya 🏠πŸ‘ͺ.

Tapi yang penting, sekolah tidak boleh mengeluarkan mereka dari sekolah. Karena kalau begitu, itu akan menjadi contoh bagi anak-anak lain dan bukan solusi untuk masalahnya πŸ˜…. Aku harap sekolah bisa memberikan pendampingan yang baik kepada siswi-siswi ini dan membantu mereka melewati kesulitan ini 🀞
 
Saya rasa aja dia tidak bisa ngeluhin apa apa sama sekali πŸ˜‚, tapi gampang banget dia bantu mereka. Kalau aku duduk di tempatnya, aku akan bilang dia harus lebih serius, tidak boleh jadi komedian saja 🀣. Aku juga tahu bahwa "broken home" itu tidak ada artinya, mungkin dia hanya mau jadi penulis drama anak-anak aja πŸ˜‚.
 
Mereka pasti butuh bantuan dari orang tua atau pendidik, ya. Jangan salah, anak-anak SMP bisa merasa tekanan dari teman-temannya, apalagi kalau mereka di sekolah yang tidak terlalu besar atau tidak nyaman dengan lingkungan sekitar. Mereka itu hanya mencari perhatian dari orang lain, apakah? Kalau mau jadi lebih baik, harus ada bantuan dan pendampingan dari orang tua atau pihak sekolah.
 
Siapa nggak setuju kalau SMP punya masalah dengan anak-anaknya yang viral di media sosial? πŸ€¦β€β™€οΈ Mereka bilang kejadian itu insidentil tapi aku pikir itu karena kurangnya pendidikan moral di sekolah. Siswi-siswi itu mungkin tidak tahu cara berkomunikasi dengan tepat atau menghadapi situasi yang sulit.

Aku rasa pihak sekolah harus lebih bijak dalam mengatasi masalah ini. Mereka bisa memberikan bimbingan kepada siswi-siswi itu dan membuat mereka menyadari bahaya dari tindakan mereka. Sementara itu, orang tua juga harus diwaspadai agar tidak membiarkan anak-anak mereka terus melakukan tindakan yang sama kembali 🚨.
 
ini kasus yang memang sedihan banget πŸ€•. tapi yang penting adalah kita harus memahami bahwa tindakan mereka bukan cuma karena tidak menyukai makanan, tapi karena mereka merasa terbeban dan tidak dihargai di sekolah πŸ˜”. saya rasa pihak sekolah harus lebih berhati-hati dalam mendampingi siswi-siswi ini dan memberikan pendidikan yang baik tentang budaya dan kesetaraan πŸ“š.

dan kita juga perlu mempertimbangkan bahwa makanan gratis itu bukan cuma sekedar makanan, tapi juga simbol kepedulian terhadap keselamatan dan kesejahteraan mereka 🀝. jadi, pihak sekolah harus lebih teliti dalam memilih menu yang akan diterimanya dan membuat pasti bahwa siswi-siswi ini tidak merasa dihina atau dikecewakan 😊.
 
ini kalau gini terjadi di setiap SMP ya.. anak-anak SMP kan masih nggak punya pengalaman hidup yang luas, tapi mereka sudah bisa terkena guncangan drama sosial seperti ini... apa sih buat kita? hanya nggak biarkan peristiwa ini berulang lagi? kita harus membuat lingkungan sekolah lebih baik, jadi anak-anak tidak perlu melakukan tindakan semacam ini...
 
Video viral itu memang bikin kita penasaran... siapa yang nggak suka nonton adegan gadis SMP yang ngomong seperti itu? πŸ˜‚ Tapi, apa yang penting adalah mereka nggak buat gairah, kayaknya ada di balik cerita. "Broken home" yang disebut kepala sekolah itu, mungkin karena keluarga mereka kasus, atau apa lagi? πŸ€”

Tapi apa yang penting ya, video viral itu bisa jadi bisa berdampak positif, seperti membuat orang tua dan pihak sekolah lebih hati-hati dalam memberikan perhatian pada anak-anak. Dan kalau siswi-siswi ini benar-benar memiliki masalah, kayaknya pihak sekolah harus bisa mendukung mereka dengan baik. 🀞
 
hehe, gimana kalau kita jangan terlalu serius dengerin sih? 2 siswi SMP itu pasti nggak tahu cara mengunggah video kayaknya. dan "menu Makan Bergizi Gratis" keren ya kan? kayaknya mereka hanya nggak punya ide lain di akhir pekan 🀣
 
πŸ€” aku pikir ini cerita yang sering terjadi di Indonesia. Keduanya siswi SMP dan bisa viral tanpa punya konteks yang benar πŸ“Ί. Mungkin mereka hanya ingin berbagi cerita tentang perjuangan mereka di sekolah atau ingin menjadi orang penting di mata banyak orang πŸ‘€. Aku pikir lebih baik cari solusi dari dalam diri sendiri bukan menyalahkannya sama masyarakat 🀝.

Dan aku juga rasa ini sedikit mengenai tema yang kita bincang sebelumnya tentang kebebasan bersuara dan hak anak untuk berbagi pendapat mereka πŸ’¬. Mungkin bisa dilakukan diskusi lebih lanjut tentang bagaimana cara membuat anak SMP di Indonesia memiliki kekuatan untuk memberikan kritik dan berbicara dengan jujur tanpa harus khawatir akan reaksi orang lain πŸ€—.

Sekarang aku ingin melihat apa yang bisa kalian lakukan agar anak-anak SMP kita lebih percaya diri dalam berbagi pendapat mereka 😊.
 
kembali
Top