Video: Menkeu Purbaya Pastikan Defisit & Utang Negara di Batas Aman

Pemerintah Kabinet Jokowi melancarkan komitmen tegas untuk mengelola keuangan negara dengan tepat dan sesuai batas-batas yang diatur dalam Undang-Undang Keuangan Negara (UU) tersebut. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa pemerintah ini telah mengambil komitmen tegas untuk menjaga defisit APBN sebesar 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB), dan rasio utang negara yang di bawah batas aman, yaitu 60% PDB.

Berdasarkan UU tersebut, pemerintah telah berkomitmen untuk mengelola keuangan negara dengan bijak dan efektif, sehingga dapat menjaga stabilitas fiskal dan mencegah defisit yang besar. Menteri Keuangan juga menyatakan bahwa ini adalah komitmen tegas pemerintah untuk mengelola keuangan negara dengan baik dan sesuai batas-batas yang telah diatur.

Pada program Evening Up CNBC Indonesia, Menteri Keuangan tersebut menyatakan bahwa ini adalah langkah yang penting untuk menjaga stabilitas fiskal dan mencegah defisit yang besar. Dengan demikian, pemerintah dapat menjaga keuangan negara dengan baik dan efektif, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
 
aku pikir ini itu langkah yang tepat banget! pemerintah kabinet jokowi udah tegas banget dalam mengelola keuangan negara. 3% defisit apbn itu sangat penting untuk menjaga stabilitas fiskal dan mencegah defisit yang besar. aku harap ini bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat dan membuat kita Indonesia bisa lebih maju! ๐Ÿš€๐Ÿ’ธ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ
 
Wah, ini gak sabar banget! Pemerintah Jokowi tahu nggak bagaimana mengelola keuangan negara. 3% defisit apa sih? Kamulah yang harus membayar utang itu! ๐Ÿ˜‚๐Ÿ‘Ž

Tapi, serius aja, ini penting banget. Jika gak diatasi, bisa jadi keuangan negara menjadi rusak. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tahu nggak bagaimana mengelola keuangan negara, tapi itu bagus juga dia punya rencana untuk mengelolanya. ๐Ÿ“Š๐Ÿ‘

Saya harap gak ada masalah dengan pemerintah ini. Saya senang lihat mereka memiliki komitmen tegas untuk mengelola keuangan negara dengan baik. Semoga bisa membuat stabilitas fiskal dan kesejahteraan rakyat meningkat! ๐Ÿคž๐Ÿ’ธ
 
Saya rasa ini itu semua nggak realistis, kan? 3% defisit APBN masih bisa berarti apa-apa, karena pasti ada banyak faktor yang mempengaruhi keuangan negara. Dan 60% utang negara masih terlalu tinggi, kan? Bagaimana kalau kita lihat dari sisi nyata, gampangnya ini itu semua bikin rakyat penasaran, tapi bagaimana dulu kalinya pemerintah ini bisa jadi tidak bisa melaksanakan janji-nya? ๐Ÿค”
 
ini kayaknya gak ada hasil apa-apa dari komitmen tegas itu ๐Ÿค”. 3% defisit APBN masih tergolong kecil kan? apalagi kalau misalnya ada krisis ekonomi, apa punya jawabannya? dan 60% utang negara? itu gak cuma cuma batas aman aja, tapi juga harus ada konsekuensi apa? misalnya bunga interest yang tinggi atau apalagi?
 
aku senang banget denger news ini ๐Ÿค—, akhirnya pemerintah bisa mengambil komitmen serius untuk mengelola keuangan negara dengan benar... tapi aku masih khawatir, kalau mereka bisa melakukannya dengan efektif atau tidak? apa yang akan terjadi kalau kita tidak mendapatkan hasil yang diinginkan? aku harap pemerintah bisa menjaga stabilitas fiskal dan meningkatkan kesejahteraan rakyat... tapi aku juga ingin melihat contoh nyata dari komitmen ini, bukan hanya sekedar promosi yang berdampak pada media ๐Ÿ’ก
 
๐Ÿ˜Š Kita nggak perlu bingung sama definisi apa itu defisit APBN 3% aja, apa itu PDB, apalagi 60% utang negara... kalau pemerintah punya komitmen tegas untuk mengelola keuangan, kenapa kita masih kesusahan ngelola hutang pribadi? ๐Ÿค” Selama ini kita cuma fokus pada pengelolaan anggaran sekolah, masak tidak bisa kita gunakan untuk pengelolaan utang negara? ๐Ÿ˜…
 
Pokoknya ini sangat penting! Kenapa gini pemerintah harus selalu berbicara tentang urang-urang keuangan? Udah sih, kita already know itu penting banget. Tapi, aku pikir yang penting adalah bagaimana pemerintah bisa menerapkannya secara efektif. Aku yakin kalau gampang aja mereka bisa membuat masalah saja, tapi solusinya apa?

Dan, oh iya, 3% defisit APBN itu apa sih? Maksudnya kita harus berhemat banget ya? Tapi, bagaimana kalau ada situasi darurat? Atau kalau ada kebutuhan yang sangat penting? Aku rasa pemerintah harus lebih sabar dan tidak terlalu cepat membuat keputusan.
 
Gue pikir ini bule, kalau gue tahu apa ke mana uang itu sekarang... ๐Ÿค‘ Apa sih fiskal ini? Gue ahihah, makanya pemerintah harus jujur, kenapa defisit APBN 3% lagi? Siapa bilang bahwa 3% itu sudah aman? Gue rasa 60% PDB masih terlalu tinggi, gue harap pemerintah bisa ngelola keuangan dengan lebih bijak... ๐Ÿค”
 
Aku pikir 3% defisit APBN itu mungkin sedikit terlambat. Aku percaya kalau Jokowi perlu mengambil langkah yang lebih matang lagi. Mungkin perlu ada rencana strategi yang lebih jelas untuk mengelola keuangan negara, bukan hanya menutup mata dan harap-harap nanti everything akan beres. Rasio utang 60% PDB itu juga mungkin terlalu rendah, kalau kita lupa apa itu konsekuensi dari kesalahan keuangan yang besar?
 
kira2 bagaimana cara mereka bisa ngefisien kan? harus ada kebijakan yang tepat dan dijalankan dengan bijak... tapi aku masih ragu apakah itu bisa terlaksana dengan benar... apa sih rencana dari pemerintah ini?
 
Gampang bang! Pemerintah Jokowi ini serius banget nih... Mereka benar-benar ingin mengelola keuangan negara dengan baik. 3% defisit dan 60% utang yang tidak terlalu banyak, itu semua penting untuk menjaga stabilitas fiskal. Saya setuju, kita perlu bijak dalam mengelola keuangan negara, biar bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat. Tapi, saya harap pemerintah juga tidak lupa kebutuhan-kebutuhan dasar seperti pendidikan dan kesehatan...
 
Mengelola keuangan negara dengan benar memang penting, tapi bagaimana kita mengartikan 'baik' itu? Apakah hanya tentang mencapai target defisit 3% dan rasio utang yang di bawah 60% PDB, atau juga tentang keadilan sosial dan pertumbuhan ekonomi yang seimbang? Kita harus lebih ingat bahwa keuangan negara bukan hanya tentang angka-angka yang tertera di akuntansi, tapi juga tentang dampaknya pada masyarakat. Jika kita hanya fokus pada target numerik saja, maka apakah kita benar-benar memperhatikan kebutuhan rakyat?
 
Kalau kita tidak berbagi, orang lain tidak akan mendapatkan apa-apa! Tapi kalau kita berbagi, maka semua orang pasti akan merasa kaya! ๐Ÿค‘๐Ÿ‘
 
Ggak sabar banget sama hal ini! Pemerintah Jokowi pasti sengaja buat hal ini terjadi agar Indonesia bisa maju dan tidak tertangkap dalam masalah keuangan lagi. Defisit 3% itu masih relatif murah, kan? Saya pikir ini adalah langkah yang tepat untuk mengelola keuangan negara dengan baik. Menteri Keuangan juga harus diuji kembali agar bisa menjaga rasio utang negara itu benar-benar di bawah 60%. Jika bisa, maka pemerintah Jokowi pasti akan lebih suka lagi! ๐ŸŽ‰
 
Makasih ya gampangnya mereka bisa setuju dalam mengelola keuangan negara, tapi ayo kita lihat kalau ini sudah terlalu kompromi ya? 3% defisit APBN itu kurang efisien juga. Maksudnya, kalau APBN itu sebesar Rp 1 triliun, maka defisitnya hanya Rp 30 miliar. Jadi apa hasilnya? Kita akan kehabisan dana lagi nanti ya!
 
๐Ÿค” gimana kalau banget sih, pemerintah gak sabar-sabar untuk mengelola keuangan negara ya? seperti adegan di film Avengers, di mana Iron Man harus mengontrol robotnya dengan tepat agar tidak kabur ๐Ÿค–. tapi di sini, pemerintah harus mengontrol APBN dan utang negara dengan tepat, gak boleh melewatkan batas atau gak bisa pulang ke rumah ๐Ÿ 

dan gak sabar-sabar juga sih, menteri keuangan Yudhi Sadewa yang kayaknya sangat bersemangat untuk mengelola keuangan negara dengan baik ๐Ÿ’ช. kayaknya dia harusnya sering-sering tonton film biopic seperti 'The Social Network' untuk mendapatkan inspirasi bagaimana caranya mengelola uang dengan bijak ๐Ÿ’ธ
 
Makasih ya giliran Menteri Keuangan ini mengambil komitmen tegas untuk mengelola keuangan negara. Saya senang lihat pemerintah Jokowi ini ngasih pernyataan yang jelas tentang definisi defisit APBN dan rasio utang negara. Kalau gini, pasti nanti negara kita bisa mandirikan ekonomi yang lebih stabil dan aman. Saya harap bisa lihat efeknya di masa depan, misalnya nggabul dengan inflasi atau tidak. ๐Ÿคž
 
Gak jelas banget sih. 3% defisit APBN itu apa sih? Di masa lalu, kita udah punya Defisit APBN yang besar kok, tapi apa punya akibatnya? Kita sibuk dengan investasi infrastruktur dan transportasi yang terus berubah-ubah, padahal sekarang di Indonesia masih banyak akses jalan yang rusak atau tidak ada. Saya khawatir 60% PDB itu hanya nomina, apa kewarasan bahwa kita bisa mengelola keuangan negara dengan baik? Gue pikir ada masalah lain yang lebih serius daripada defisit APBN... ๐Ÿ’ก๐Ÿค”
 
Rasa jujurnya kayaknya harus ada, kan? Apa sih yang dibicarakan disini kalau bukan tentang mengelola keuangan negara dengan benar-benar benar? 60% PDB itu bagus kok, tapi apa yang kita lihat di luar sana? Masalah lansia yang masih belum mendapatkan asuransi kesehatan yang sesuai. Apa yang dikeberang-keberangin kalau pemerintah suka berbicara tentang stabilitas fiskal tapi tidak ada kebijakan yang tegas untuk meningkatkan pendapatan rakyat?
 
kembali
Top