Armada pesawat Airbus A320 di Indonesia kembali normal setelah proses penarikan produk global yang dilakukan perusahaan ini. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa, sebanyak 38 pesawat sudah beres dan ditangani sejak 30 November 2025 pukul 05.05 WIB.
Pengendalian operasional ini dilakukan setelah instruksi Emergency Airworthiness Directive yang diterbitkan Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) pada 28 November 2025 dan berlaku efektif mulai 29 November 2025 pukul 23.59 UTC atau 30 November 2025 pukul 06.59 WIB. Instruksi ini dilakukan karena temuan masalah pada perangkat lunak yang memicu penarikan sekitar 6.000 unit Airbus A320 di berbagai negara.
Menurut Lukman, armada pesawat Airbus A320 di Indonesia saat ini terdapat 207 unit, dengan 143 di antaranya aktif beroperasi dan 38 unit sempat terdampak instruksi kelaikudaraan dan kini telah dinyatakan aman.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjelaskan bahwa Airbus telah melakukan proses software downgrade atau pemulihan sistem untuk mengatasi gangguan tersebut. Langkah ini memastikan pesawat dapat kembali beroperasi normal.
Pengamat penerbangan Gerry Soejatman menuturkan bahwa proses inspeksi dan penggantian komponen terkait recall dilakukan cepat dan tuntas. Ia menyebut ada sejumlah penerbangan yang mengalami penundaan, namun situasi kini telah terkendali.
Terkait temuan panel logam, Gerry menilai dampaknya relatif kecil. Yang terdampak hanya sebagian kecil dan tampaknya tidak berpengaruh signifikan terhadap armada di Indonesia.
Pengendalian operasional ini dilakukan setelah instruksi Emergency Airworthiness Directive yang diterbitkan Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) pada 28 November 2025 dan berlaku efektif mulai 29 November 2025 pukul 23.59 UTC atau 30 November 2025 pukul 06.59 WIB. Instruksi ini dilakukan karena temuan masalah pada perangkat lunak yang memicu penarikan sekitar 6.000 unit Airbus A320 di berbagai negara.
Menurut Lukman, armada pesawat Airbus A320 di Indonesia saat ini terdapat 207 unit, dengan 143 di antaranya aktif beroperasi dan 38 unit sempat terdampak instruksi kelaikudaraan dan kini telah dinyatakan aman.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjelaskan bahwa Airbus telah melakukan proses software downgrade atau pemulihan sistem untuk mengatasi gangguan tersebut. Langkah ini memastikan pesawat dapat kembali beroperasi normal.
Pengamat penerbangan Gerry Soejatman menuturkan bahwa proses inspeksi dan penggantian komponen terkait recall dilakukan cepat dan tuntas. Ia menyebut ada sejumlah penerbangan yang mengalami penundaan, namun situasi kini telah terkendali.
Terkait temuan panel logam, Gerry menilai dampaknya relatif kecil. Yang terdampak hanya sebagian kecil dan tampaknya tidak berpengaruh signifikan terhadap armada di Indonesia.