Upaya Penanganan Banjir, Pemkot Jaksel Bakal Bangun Turap Permanen Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan

Pemkot Jaksel Bekerja Sama Meningkatkan Turap Permanen Banjir di Jati Padang

Turap permanen yang baru akan dibangun lebih tinggi dari tanggul Baswedan di Kawasan Jati Padang, Pasar Minggu. Hal ini merupakan upaya dari Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) untuk mengatasi banjir di wilayah tersebut.

Sementara itu, Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Jati Padang, Yandi Trisandi menjelaskan bahwa warga yang berdomisili di sekitar kali tersebut telah menuntut pemerintah untuk meningkatkan turap permanen yang baru dibangun agar tidak kembali jebol. Mereka menginginkan minimal 3,5 meter yang lebih tinggi dari tanggul Baswedan.

Yandi Trisandi juga menjelaskan bahwa ada beberapa faktor penyebab tanggul Baswedan bisa jebol, seperti curah hujan yang tinggi, debit air yang meluap dan kondisi tanggul yang sudah keropos. Selain itu, kesulitan lainnya adalah dalam mengirim material karena letak lokasi yang sulit dijangkau dan banyaknya bangunan di sekitar kali.

Jebolnya Tanggul Baswedan yang baru ini merupakan kejadian yang terjadi selama masa pemerintahan Gubernur Anies Baswedan. Kementerian PUPR bertanggung jawab atas jebolan tanggul Muara Baru ini yang dapat menyebabkan banjir di pesisir Jakarta.

Kemudian, Yandi Trisandi mengatakan bahwa jika tidak ada turap permanen yang lebih tinggi, maka debit air dari kali akan meluap dan menyebabkan banjir. Kedepannya, warga di wilayah tersebut harus tetap berhati-hati dalam menghadapi musim hujan.
 
Wow 🀯! Banjir di Jatipadang selalu bikin sengaja, kan? πŸ˜… Pemkot Jaksel gak bisa salah dalam membuat turap permanen yang lebih tinggi. Minimal 3,5 meter kayaknya sudah cukup untuk mengurangi banjir. Saya harap warga juga bisa berhati-hati lagi selama musim hujan tiba. Debit air dari kali gak boleh meluap, kan? 😳
 
Wahhh 🀯! Banjir lagi di Jatipadang 🌊! Pemkot Jaksel harus serius-seriusan πŸ’ͺ. Turap permanen yang baru ini harus dibangun lebih tinggi dari Baswedan πŸ˜…. Warga itu kan tidak sabar-sabar πŸ€¦β€β™€οΈ, minimal 3,5 meter πŸ‘. Kurangnya itu masih bisa jadi banjir kembali πŸŒͺ️. Gak perlu juga lagi kesulitan mengirim material 🚧 karena lokasi yang sulit πŸ—ΊοΈ. Bangunan di sekitar kali itu harus ditebangin 🌳πŸ”₯! πŸ™
 
Banget ya kekayaan Jakarta πŸ€‘. Sementara giliran Jatim yang harus tanggung beban banjir πŸŒͺ️. Mending banjir diJakarta aja, rasanya lebih mudah dibiarkan daripada Jatim deh πŸ˜‚. Dan apalagi jika pemerintah juga masih nggak sempurnakan solusi, kayaknya warga akan tetap bingung siapa yang harus bertanggung jawab πŸ’”.
 
Aku pikir itu salah strategi banget, makin turap permanen lagi tinggi tidak akan memperbaiki masalahnya. Banjir di Jati Padang itu karena curah hujan yang banyak dan debit air yang meluap, tapi buatnya lebih tinggi lagi hanya akan menambah beban pada warga yang harus menghadapi banjir. Dan siapa tau aku salah, tapi aku pikir solusinya adalah cari cara lain buat memperbaiki kondisi tersebut, seperti bikin sistem irigasi yang baik atau cari cara lain untuk mengurangi debit air. Maksudnya, bukan cuma menambah turap permanen lagi tinggi, tapi cari solusi yang lebih baik dan efektif. 😐
 
Banget kan? Jadi lagi, apa yang bisa dipikiri orangnya sih? Meningkatkan turap permanen lagi dan lagi, kayaknya gini kalah gina sambil kangenin banjir aja deh. Tapi serius, walaupun aku punya pendapat sendiri, tapi kalau warga yang berdomisili di sekitar kali itu benar-benar penasaran tentang ketinggian turap permanen, maka kayaknya harus diperhatikan. Karena ya, faktornya tidak bisa dipungkirin aja, seperti curah hujan dan debit air yang meluap, dan kayaknya masih banyak lagi hal lain. Tapi, siapa tahu, mungkin ini juga bisa menjadi peluang untuk memperbaiki struktur yang ada di wilayah tersebut. πŸ€”πŸ’‘
 
Wow 🀯! Banjir di Jakarta lagi ari πŸ˜…. Meningkatkan turap permanen yang baru itu keren, tapi apa yang jadi kalau warga masih perlu khawatir banjir? πŸ€”
 
Banget ya, tapi apa salahnya kalau pemerintah kota Jakarta Selatan mau mengubah desain turap permanen itu? Mereka juga harus mempertimbangkan faktor kesulitan di daerah tersebut. Kalau saja material yang dibutuhkan bisa dengan mudah kita aksesirin dan pembangunan pun bisa dilakukan lebih cepat. Saya rasa orang-orang di sekitar kali Jati Padang udah berdomisili lama, mereka tahu apa yang paling baik untuk wilayah tersebut... πŸ‘
 
Banget aja kalau turap permanen banjir masih jadi seperti itu, aku rasa itu semua karena kita belum sadar tentang pentingnya pengelolaan sumber daya yang baik, seperti air dan tanah. Kalau kita tidak berani untuk mengambil keputusan yang tepat untuk menghindari banjir, maka akhirnya kita harus menghadapi masalah-masalah itu... πŸ˜•

Aku pikir jadi sangat penting bagimana kita bisa bekerja sama dengan pemerintah dan lingkungan sekitar untuk menemukan solusi yang tepat. Mungkin kita perlu melakukan analisis yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang menyebabkan banjir di wilayah Jati Padang, seperti curah hujan, debit air, dan kondisi tanah... 🌊

Saya berharap bahwa dengan adanya turap permanen yang baru ini, kita bisa mengurangi risiko banjir di wilayah tersebut. Tapi, aku juga ingin menekankan pentingnya kita untuk terus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumber daya yang baik... πŸ’‘
 
aku rasa ini kayak jebakan.. aku pikir turap permanen yang baru itu ada buat mencegah banjir bukan? tapi nanti warga lagi menuntut agar makin tinggi, kayaknya kalah logika sih... tapi aku juga paham kalau warga di wilayah itu benar-benar khawatir dan ingin keamanan untuk diri mereka. mungkin jadi baik jika ada pertimbangan yang lebih matang dari pemerintah agar bisa menghindari masalah ini, ya...
 
kaya kaya kayaknya pembangunan itu kayaknya biar jangan banjir lagi di Jatipadang sih, tapi aku rasa 3,5 meter kurang kayaknya kayakanya biar lebih aman warga yang tinggal di sekitar kali itu aja πŸ€”πŸŒŠ
 
kembali
Top