Upaya KJRI Rangkul Komunitas Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong

Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong dan Komunitas Masyarakat Tanggap Hukum (KMTH) telah menandatangani perjanjian kerjasama yang bertujuan untuk memberikan perlindungan dan edukasi hukum bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Program ini didirikan oleh Konsul Hendry Yosep, yang terinspirasi oleh kebutuhan PMI di Hong Kong.

Dengan pendekatan humanis dan inovatif, program ini telah menjadi sangat populer di kalangan PMI. Henry menekankan pentingnya komunikasi yang cair dan tanpa sekat dengan komunitas untuk menciptakan ruang dialog yang nyaman dan efektif.

Program 'Ngobras' juga digagas oleh KJRI Hong Kong, yang bekerja sama dengan BNI dan melibatkan komunitas Iluni sebagai penerjemah. Program ini juga melibatkan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pro Bono dari Hong Kong untuk menjelaskan hak-hak hukum para pekerja migran.

Dukungan dari komunitas KMTH dan pegiat PMI lainnya telah membuat program ini menjadi sangat berkesinambungan. Maryanti, pendiri KMTH, mengungkapkan bahwa sinergi antara KJRI dan komunitas telah meningkat sejak kehadiran perwakilan Kejaksaan di KJRI.

Pegiat PMI lainnya, Wijayani, menyoroti kepedulian dan semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh Henry dalam menangani berbagai permasalahan yang dihadapi PMI. Program ini telah membuktikan bahwa pendekatan yang membumi, santai, namun tetap edukatif adalah cara efektif untuk merangkul dan memberdayakan Pekerja Migran Indonesia.

Dengan demikian, program khusus antara KJRI dan komunitas di Hong Kong telah membuka cakrawala publik akan arti pentingnya institusi kejaksaan dalam kerangka pembangunan dan penegakan supremasi hukum di masyarakat.
 
aku pikir paling penting buat kita semua ketika berinteraksi dengan orang lain, terutama kalangan pekerja migran yang sering kali dihadapi masalah kehukuman karena tidak mau berbicara bahasa setempat... kita harus sabar dan mengerti perbedaan budaya mereka. kayaknya penting juga buat kita banyak belajar dari satu sama lain, jadi aku senang melihat program ini yang berusaha edukasi hukum di kalangan pekerja migran 🙏💡
 
🤔 Program 'Ngobras' yang diluncurkan oleh KJRI Hong Kong ini benar-benar sangat keren, banget! Mereka benar-benar peduli dengan kebutuhan Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong. Kalau sebelumnya mereka tidak tahu apa-apa tentang hukum, sekarang mereka sudah bisa berkomunikasi dengan lebih baik dan mendapatkan perlindungan yang tepat.

Semoga program ini dapat menjadi contoh bagi perwakilan KJRI di negara lain, agar juga dapat menangani masalah Pekerja Migran Indonesia dengan lebih efektif. Dan kalau ada kesempatan, saya ingin mengundang Hendry Yosep dan Maryanti untuk rapat diskusi tentang bagaimana kita bisa meningkatkan perlindungan hukum bagi Pekerja Migran Indonesia di Indonesia juga 🤝
 
🤔 Program Ngobras konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong ini benar-benar menginspirasi, ya! Mereka berhasil membuat komunikasi yang lebih terbuka dan jelas antara komunitas dengan kejaksaan, sehingga bisa meningkatkan perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia. Saya rasa pentingnya pendekatan yang santai tapi edukatif dalam menghadapi permasalahan di kalangan PMI ini benar-benar unik dan efektif! 🙌
 
Program 'Ngobras' ini jadi contoh nyata bagaimana kita bisa berbagi informasi hukum dengan cara yang santai & akrab, kan? Saya senang sekali melihat komunitas KMTH dan KJRI Hong Kong bekerja sama untuk memberikan perlindungan kepada PMI. Henry's pendekatan sangat inspiratif, dia bisa membuat komunikasi hukum jadi lebih mudah dipahami oleh siapa saja 🤝. Program ini juga menunjukkan bahwa dengan kerja sama komunitas, kita bisa menciptakan ruang dialog yang efektif dan nyaman bagi PMI untuk berbagi kebutuhan dan harapan mereka. Semoga contoh ini bisa dipelajari dan diterapkan di masa depan, nanti kita bisa membuat pendidikan hukum lebih accesible & efektif bagi PMI di Indonesia juga 😊
 
program ni nggak masalah, tapi kita harus bikin jadi prioritas buat PMI di Indonesia, gila banget kalau mereka harus terus2 kesulitan dan tidak ada yang ngajak bantu. keren kayaknya program ini di Hong Kong bisa menjadi contoh bagaimana cara kerja kan. kita butuh lagi pendekatan humanis seperti ini.
 
aku pikir ini kayak cerita film "Moulin Rouge" dimana ada konflik antara mereka yang suka bebas (PMI) dengan mereka yang berkuasa (Komunitas Hukum). tapi jangan bikin perbedaan itu jauh, karena kita bisa saling memahami dan membantu satu sama lain. kayaknya program ini juga seperti itu, di mana ada kolaborasi antara KJRI dan KMTH untuk membantu PMI. kayaknya ini adalah contoh bagaimana pendekatan yang fleksibel dan berkomunikasi baik bisa mengatasi masalah.
 
kembali
Top