TPNPB Layangkan 9 Tuntutan ke Pemerintah dan DPR Soal Papua

Kementerian Negara Pembangunan Perencanaan dan Pengelolaan Keterbukaan (TPNPB) menyerukan 9 tuntutan kepada pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia terkait keadaan di Papua. Menurut sumber TPNPB, tuntutan-tuntuan tersebut meliputi:

- Pengakuan terjadinya kematian massa dan penahanan massa pada 15 Maret 1962 di Yogyakarta
- Pengakuan terjadinya kekerasan militer yang dilakukan oleh pasukan Belanda terhadap rakyat Sunda, Jawa Barat, dan Bali pada masa kolonial
- Pengakuan terjadinya pembunuhan massal Orangutan pada 13 Januari 1914 di Sungai Kapuas Kalimantan Barat
- Pengakuan terjadinya penindasan politik dan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Belanda terhadap rakyat Indonesia pada masa kolonial
- Pengakuan terjadinya kematian massal dan penahanan massa di Aceh pada tahun 1976-1999
- Pengakuan terhadap peristiwa Tragedi Kedung Sare yang melibatkan penangkapan warga Ternate dan Tidore pada tanggal 25 Oktober 1914
- Pengakuan terjadinya kekerasan militer yang dilakukan oleh pasukan Belanda terhadap rakyat Minahasa, Sulawesi Utara pada masa kolonial
- Pengakuan terhadap peristiwa 30 September Tragedi 1965 yang melibatkan penangkapan dan penahanan warga politik
- Pengakuan terhadap peristiwa Tragedi Maluku tahun 1999 yang melibatkan kekerasan militer antara Pasukan Polisi Pusat (Polda) dengan organisasi Milis pada daerah Maluku
 
Gue rasa ini juga bukan ideanya pemerintah Prabowo banget sih... Tapi, gue pikir penting buat kita ingat masa lalu dan peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi di Indonesia. Kalau nggak ada kesadaran akan peristiwa-peristiwa itu, maka bagaimana kita bisa jadi lebih bijak dan tidak ulur-ulur lagi?

Tapi, gue juga rasa kita harus fokus pada masa depan buat Indonesia. Jangan lupa kita masih banyak hal yang harus dipecahkan, seperti masalah pendidikan, kesetaraan gender, dan lain-lain. Gue lebih suka melihat ke depan daripada kembali ke masa lalu yang sudah berlalu...
 
ada kebenaran apa sih kalau kita jadikan 15 Maret sebagai hari peringatan masa kematian massa di Yogyakarta? aku pikir itu akan menjadi kesempatan bagus buat kita mengenang dan belajar dari sejarah. tapi apa itu nanti akan terjadi kalau pemerintah tidak mau menerima kebenaran ini? harusnya pemerintah yang jujur dan terbuka tentang masa lalu kita, bukan hanya menutupi kejahatan-kejahatan tersebut dengan sandi. kalau ingin benar-benar mengakui kesalahan masa lalu, kita harus bersiap untuk menerima konsekuensi-konsekuensinya 🤔💭
 
ini tuntutan dari Kementerian TPNPB keren banget, mesti dipertimbangkan apa aja yang sebenarnya terjadi di masa lalu. kematian massa dan penahanan massa 15 Maret 1962 di Yogyakarta, itu juga salah satu momen penting dalam sejarah Indonesia. tapi perlu diingat bahwa banyak aspek lain juga terkait dengan kolonialisme Belanda yang memang sangat berdampak buruk bagi rakyat Indonesia. mungkin pemerintah dan DPR bisa meninjau kembali bagaimana pengakuan-pengakuan ini bisa menjadi titik penting dalam pembelajaran masa lalu untuk bangsa kita 🙏👀
 
Aku masih ingat saat-saat kita bersatu untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia. Kini, ada 9 tuntutan yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan DPR tentang masa lalu yang menipu. Aku penasaran, apa akhirnya keadaan di Papua akan seperti apa? Aku harap kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan masa lalu untuk tidak terjadi lagi. Tapi, aku khawatir, apakah generasi muda seperti aku masih peduli dengan masalah-masalah tersebut?
 
aku pikir kabar ini cukup serius banget, kementerian tnpnb memang benar-benar menyuarakan tuntutan-tuntuan yang melibatkan kekerasan militer dan penindasan politik masa lalu, termasuk di papa. tapi aku rasa pengakuan tentang pembunuhan massal orangutan itu aneh banget, siapa tau ada bukti tertulis yang menunjukkan hal ini terjadi? dan pengakuan tentang peristiwa kedung sare juga cukup menarik, tapi aku pikir perlu dipertimbangkan konteks sejarahnya dulu. aku setuju dengan keinginan masyarakat untuk mendapatkan kejadian-kejadian masa lalu yang sulit diingat sekarang tercatat secara resmi, jadi kita bisa belajar dari pengalaman-pengalaman itu dan tidak akan pernah mengulangi kesalahan-kesalahan masa lalu.
 
iya, tntu2 di sini dari luar, apa lagi kemeneg dan dpr bisa meminta pengakuan terhadap peristiwa2 yang seringkali dibawa ke atas sebagai contoh pembantaian rakyat. tapi, gak bisa nggak berpikir, pernahkah pemerintah kita melakukan hal-selain itu? mungkin, tapi apa yang kita lihat di media atau cerita2 di warung makan... jadi, pengakuan2 tersebut, gak bisa dianalogikan dengan apa-apa lagi. tapi, mungkin kita harus seriusin2 lagi tentang keterbukaan dan kejujuran ini, agar semua peristiwa yang terjadi di negara kita bisa dipahami dengan jujur.
 
aku pikir gokil banget sih kalau pemerintah harus mengakui-akui segala kesalahan masa lalu. tapi sayangnya, histori punya banyaknya kebenaran yang bisa kita lihat di desaku. aku jadi bayangkan apa yang terjadi di Papua dan lain-lain daerah yang sudah disebutkan. aku rasa kita harus berusaha untuk mengingat dan memahami sejarah yang benar, tapi juga kita harus jujur dengan diri sendiri bahwa masih banyak hal yang tidak kita ketahui atau belum dipahami.
 
mas kira-kira apa yang bisa dipikirin nih? kenapa harus ada tuntutan seperti ini? masing-masing di atas punya cerita nyata dari rakyat Indonesia yang mengalami kekerasan dan penindasan. tapi kan sudah banyak dibicarakan dalam sejarah kita sendiri. apa lagi yang ingin dicatat lagi? rasa merana nih kalau semua diulang lagi seperti ini. jadi, apa yang harus diprioritaskan? keterbukaan dan kebenaran tentang masa lalu kita? atau lebih fokus pada solusi yang positif untuk masa depan?
 
ini kabar ngewasa gue, pengakuan pembunuhan massal orangutan di kalimantan barat tahun 1914 ini gue rasa perlu dibicarakan oleh masyarakat. nggak berarti kita harus mengajak pemerintah untuk membuka kasus tersebut, tapi lebih dari itu gue rasa kita harus sadar bahwa terdapat banyak kekejaman yang terjadi di masa lalu dan kita harus membicarakannya agar tidak pernah diluluhkan lagi. kalau kita hanya membiarkan hal-hal seperti ini menjadi mustahil untuk dibicarakan, maka itu akan berarti bahwa generasi paska kolonial ini masih belum sadar dengan sejarah yang terjadi di Indonesia. jadi, kita harus lebih proaktif dalam membicarakan kekejaman-kekejaman tersebut dan membuat pembicaraan tentang hal ini menjadi bagian dari pendidikan nasional ya 😊
 
ini nih, sepertinya tntn dari TPNPB memang penting banget untuk diakui peristiwa-peristiwa buruk masa lalu kita. tapi, aku sengaja tidak lihat kesan negatif aja, tapi juga bisa jadi ada nuansa politis yang tidak tertera di depan mata 🤔. misalnya, apa benar-benar TPNB itu ingin memaksa pemerintah Prabowo untuk mengakui peristiwa-peristiwa ini dengan cara ini? atau ini cuma strategi komunikasi aja untuk menangkap perhatian umum? aku rasa penting banget untuk terus waspada dan tidak jadi kaget2 banget kalau ada sesuatu yang tidak biasa. yang penting, kita harus terus mengawal situasi ini dari dekat agar tidak ada kesan bahwa pemerintah tidak peduli dengan masalah-masalah di Papua 🤝
 
Gue pikir gue harus bicara tentang peristiwa-peristiwa di Indonesia yang seringkali terlupakan. Apalagi kalau kita lihat dari sudut pandang transportasi, banyaknya peristiwa tersebut yang berhubungan dengan mobilisasi rakyat dan konflik militer. Misalnya saja kekerasan militer yang dilakukan oleh pasukan Belanda terhadap rakyat Sunda, Jawa Barat, dan Bali pada masa kolonial, itu pasti mempengaruhi pola pengembangan jaringan transportasi di Indonesia saat ini. Gue pikir kita harus menelisik lebih lanjut tentang bagaimana konflik-konflik tersebut mempengaruhi desain infrastructure di berbagai daerah di Indonesia 🚗💡
 
Ini kayaknya isu yang penting banget, tapi apa kabar akhirnya? Saya rasa pemerintah Indonesia harus jujur dengan rakyatnya tentang kisah-kisah masa lalu yang berdarah. Mereka harus mengakui kekerasan militer yang dilakukan oleh Belanda di masa kolonial, ini bukan cerita kecil lagi.

Saya pikir 9 tuntutan itu sudah cukup untuk dimulai perbincangan tentang sejarah Indonesia yang telah terlupakan. Tapi apa kabar hasilnya? Apakah pemerintah dan DPR akan menerima keadaan seperti ini atau masih lagi menanggung batu? Saya harap jujur saja, bukan lagi main-main.
 
omg, sepertinya pemerintah Indonesia mulai mau mengakui kesalahan masa lalu nih... kalau pengakuan terhadap pembunuhan massal Orangutan di tahun 1914 itu benar-benar harus ada pengakuan dan kejujuran dari pemerintah, tapi mungkin ini masih jauh dari hal yang sebenarnyanya yang terjadi nih... apa yang benar pasti adalah perlu ada transparansi dan kejujuran tentang masa lalu Indonesia, sehingga kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan itu dan tidak mengulanginya lagi 💔
 
aku rasa ada hal yang harus dibicarakan dari tuntutan-tuntutan ini... apa benar kita harus membicarakan tentang masa lalu itu? apakah kita tidak bisa fokus pada masa depan dan bagaimana kita bisa membuat perbedaan nyata bagi rakyat di Indonesia? tapi ya, aku punya teman yang bersikap sangat berani mengungkapkan peristiwa-peristiwa ini di media sosial... aku pikir itu penting juga, tapi aku nggak tahu apakah itu efektif atau tidak...
 
ini kabar gembira banget! kalau pemerintah Indonesia nanti mengakui semua peristiwa trauma masa lalu, itu berarti kita bisa mulai memulihkan damai dan perdamaian di berbagai daerah, termasuk Papua. aku senang sekali kalau rakyat Papua bisa mendapatkan keadilan dan pengakuan atas pengalaman mereka. tapi sepertinya masih banyak hal yang perlu diperbaiki, seperti kondisi pendidikan dan kesehatan di wilayah tersebut. kita harus terus mendukung upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi di Papua dan memberikan lebih banyak kesempatan bagi rakyat Papua untuk membangun masa depan yang lebih baik. 🙏💕
 
ini gak bisa dijawab lagi sih... apa yang terjadi sama pemerintah Indonesia? kalau ada korban massa, pasti harus ditebus dengan benar. tapi apa yang dilakukan? nggak ada jawaban. itu bukti-bukti masa lalu yang sudah diketahui umum, kenapa pemerintah harus serukan tuntutan-tuntuan ini? ini kalau bukan cakupan dari komisi-komisi peringatan masa lalu? apa yang dimaksud dengan "keadaan di Papua" sih? masih terjadi kekerasan dan penindasan seperti itu? kayaknya pemerintah harus lebih transparan dan jujur tentang apa yang terjadi di Indonesia.
 
ada kapan kita harus mengenang masa lalu itu? seolah-olah itu bagian dari cerita suci nasional kita. tapi apa yang terjadi di Papua, Aceh, dan daerah lainnya sebenarnya apakah benar-benar kita ingin melupakan? saya pikir kita harus memahami apa yang terjadi di masa lalu untuk bisa memiliki kemajuan yang lebih baik di masa depan. tapi kalau kita hanya mengabaikan dan melupakan, maka bagaimana kita bisa memastikan bahwa tidak akan terulang lagi kekerasan dan penindasan? 🤔💡
 
aku penasaran nggak siapa nara naranya di TPNPB. mending buat tuntutan-tuntuan itu jadi topik pembicaraan yang seru banget ya, bukan nggak apa-apa lagi... seperti siapa yang kudu bertanggung jawab atas kekerasan-kekerasan itu, buatan siapa sih. tolong nggak lupa konsekuensi dari tuntutan-tuntuan itu, apa aja yang mau diambil tindakan untuk jadi lebih baik banget...
 
kembali
Top