Titiek Soeharto Pesan ke Pengusaha untuk Stop Tebang Pohon

Pengusaha, Jangan Lagi Tebang Pohon, Tanam Pertanian Lain!

Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto menekankan agar para pengusaha tidak melanjutkan kegiatan tebang pohon lagi. Menurutnya, aktivitas ini harus berhenti dan digantikan dengan bisnis lain yang tidak menyebabkan kerusakan lingkungan.

Titiek sangat sedih dengan dampak kerusakan lingkungan yang terjadi di tiga provinsi Pulau Sumatra, yang menyebabkan bencana besar dan mengorbankan banyak korban jiwa. Dia meminta pengusaha untuk mencari alternatif bisnis lain yang tidak merusak hutan.

"Jangan lagi tebang-tebang pohon kita," kata Titiek kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta. "Tanam padi kek, tanam jagung, atau apa yang lain-lain bisa dikerjakan. Kita tidak boleh melanjutkan kegiatan ini."

Titiek juga menentang usul moratorium atau pemberhentian sementara pemberian izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH). Dia ingin pemberian IPPKH langsung dibatalkan, bukan hanya dilakukan moratorium sementara.

"Pemberian IPPKH langsung dibatalkan saja," kata Titiek dengan tegas. "Jangan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berusaha lagi."

Menurutnya, bencana banjir dan tanah longsor di ketiga wilayah terdampak Sumatra Utara (Sumut), Sumatra Barat (Sumbar), dan Aceh, bukan hanya akibat kejadian atau kerusakan hutan yang terjadi dalam satu tahun terakhir. Bencana alam ini telah akumulasi dari segala kerusakan-kerusakan hutan yang terjadi selama ini.

"Ya, kita lihat ini tidak terjadi semerta-merta karena setahun terakhir ini saja," ungkap Titiek. "Ini terjadi sudah akumulasi dari segala kerusakan-kerusakan hutan kita yang terjadi selama ini."
 
Pengusaha di Indonesia sih gampang untuk terburu-buru nikmati profit, tapi apa kalo ada konsekuensi yang tidak nyaman? πŸ€” Masuk akal juga kalau mereka minta moratorium atau apa lagi, tapi apa yang penting adalah kita harus waspada dan jujur dengan diri sendiri tentang dampak lingkungan. Kalau ternyata masih banyak korban jiwa di tiga provinsi Sumatra Utara, Sumatera Barat, dan Aceh... toh mungkin ada kesalahan dalam strategi bisnis mereka. 🌳
 
Gue pikir Titiek Soeharto benar banget, kalau pengusaha itu jangan tebang pohon lagi dan buat bisnis lain yang tidak rusak lingkungan ya 😊. Gue sadar kalau kegiatan tebang pohon itu bisa menyebabkan kerusakan hutan dan bencana alam, tapi gue juga tahu kalau banyak pengusaha yang tergantung pada kegiatan tersebut.

Gue pikir Titiek Soeharto harus dukung oleh semua kalangan masyarakat Indonesia, dari orang dewasa sampai anak-anak. Kita harus menjaga lingkungan kita agar tetap sehat dan tidak rusak, kita harus punya alternatif bisnis yang positif ya πŸ’š.
 
Aku pikir Titiek salah banget, kalau pengusaha nggak bisa tebang pohon lagi, toh bagaimana caranya dihasilkan uang? Bayar gaji orang banyak terus aja. Aku rasa Titiek harus ngobrol dengan pengusaha dan bukannya menuduh mereka apa aja. Siapa tau mereka punya ide yang lebih baik daripada Titiek. Dan aku rasa Titiek juga tidak bisa melakukannya sendirian, perlu diserukan kepada masyarakat luas agar setuju dengan pendapatnya. Saya pikir Titiek hanya menunjukkan kesanggupan untuk memecahkan masalah keuangan di masa depan. πŸ€”
 
Eh, kalau gak tebang pohon, siapa nanti ngebutuh uang? πŸ€” Jadi aja ngebawa semua pengusaha tanam pertanian lain, apa salahnya? Kita nggak ingin korban lagi, tapi kita juga nggak bisa biarkan pengusaha kehabisan uang. Saya rasa Titiek Soeharto kalo bisa jadi pengusaha sendiri, dia akan paham dengan sudut pandang pengusaha. πŸ€‘
 
Kalau tebang pohon itu dihentikan, jangan menimpa keburuan orang lain kayak misalnya penangkap ikan di rawa. Kalau ada usul moratorium, itu buat siapa aja? Kita harus segera berubah bisnis, aku rasa pertanian kayak padi atau jagung lebih baik. Sih, kalau IPPKH langsung dibatalkan, itu buat konsesi orang yang merusak hutan jadi mati. Kalau tidak ada cara lain, kita harus menemukan solusi yang lebih baik lagi. Kita nggak bisa terus terburu-buru kayak ini aja... πŸ˜”
 
Pengusaha harus mulai berpikir lebih bijak, kan? Jangan hanya memikirkan untungnya sendiri, tapi juga bagaimana dampak yang akan ditimbulkan. Kita harus ingat bahwa hutan adalah kekayaan alam yang harus dijaga agar tidak habis. Sementara itu, kita bisa mencari bisnis lain seperti pertanian atau perkebunan yang tidak merusak lingkungan 🌳. Jangan sabar-sabar saja, cari alternatif ya!
 
iya aja kaya gini ya, pengusaha mau tebang pohon lagi nggak ada ke biji? serius kayaknya harus banget berubah mode di bidang industri pertanian. udah terjadi kerusakan lingkungan yang parah di pulau sumatera, ari kita jangan lupa itu sih... kalau gini kira kita bisa saja balas dendam dengan cara tebang pohon lagi? nggak pintar lah!
 
wahhh, pengusaha harus berubah aja, jangan tebang pohon lagi! πŸŒ³πŸ’š itu seperti buat nanti semua hutan di Indonesia habis aja. kita harus lebih bijak, cari alternatif bisnis lain yang tidak merusak lingkungan ya! 🀩
 
Pokoknya sih pengusaha di Indonesia harus paham betapa pentingnya konservasi lingkungan ya 🌳. Mereka terlalu fokus pada keuntungan dan lupa akan dampak jangka panjang yang dihasilkan oleh kegiatan mereka. Saya bayangkan kalau tebang pohon itu dihentikan, tapi pengusaha gonta-ganti dengan tanaman lain seperti padi atau jagung, aku pikir itu masih bisa menghasilkan keuntungan, kan? πŸ€”

Dan aku juga penasaran mengapa Titiek tidak ingin moratorium, tapi langsung dibatalkan izin pinjam pakai kawasan hutan. Aku rasa itu agak berbeda dengan pendekatan yang diambil oleh pemerintah sebelumnya, kan? πŸ€·β€β™‚οΈ
 
Gue rasa penasaran kalau pengusaha nggak mau ngerjain tebang pohon lagi, kok? Mereka udah ganti dengan bisnis lain aja, tapi tetap saja gue lihat foto-foto kebun tanamannya yang sama seperti sebelumnya. Itu artinya mereka hanya mencoba menyesuaikan diri, kayak gitu. Gue pikir kalau mereka harus dihentikan sementara atau bahkan dibawa ke pengadilan karena merusak lingkungan πŸ€”
 
Pengusaha-pengusaha harus berubah ke bisnis lain, jangan tebang lagi pohon! 🌳πŸ’ͺ
Mereka harus memikirkan masa depan lingkungan, bukan hanya nafsu uang. Bisnis pertanian yang baik bisa memberikan hasil yang lebih stabil dan tidak merusak hutan.
Titiek Soeharto benar, bencana banjir dan tanah longsor di Sumut, Sumbar, dan Aceh tidak hanya akibat tebang pohon, tapi juga karena kerusakan lain-lain yang terjadi di masa lalu. Kita harus belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut dan berubah ke cara baru.
Pengusaha-pengusaha harus bersedia berinvestasi dalam bisnis baru, seperti pertanian yang ramah lingkungan. Mereka juga harus dipantau oleh pemerintah untuk memastikan bahwa mereka tidak melakukan hal-hal yang sama lagi.
 
Gue pikir ini bikin masalahnya jadi lebih parah lagi kalau pengusaha terus-banget tebang pohon. Gue ingat gue duduk di kelas 3 SD dan already pernah melihat banjir besar di Jawa Barat, sekarang juga gue lihat ada yang sama sekali lagi di Sumut, Sumbar, dan Aceh! Masih banyak korban jiwa dan rumah-rumah hancur. Gue bingung siapa bisa membuat semua ini terjadi. Pengusaha ini tapi, jangan lupa juga ada orang lain yang bisa memberi mereka sinyal untuk berhenti, seperti perusahaan besar yang suka bertanggung jawab. Kita harus lebih teliti lagi tentang apa yang kita lakukan, ya? πŸ€”πŸ’¦
 
😊 Kira-kira apa lagi yang bisa dibicarakan kalau gak tentang kerusakan lingkungan? πŸ€¦β€β™‚οΈ Dari sini, aku lihat data yang menarik... πŸ“ˆ

Pada tahun 2022, keseimbangan karbon di Indonesia turun 1,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 🌎 Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kerusakan hutan mencapai 10,6 juta hektar. 🌳 Sementara itu, produksi pertanian di Indonesia meningkat 3,4% pada tahun 2022. πŸ…

Aku pikir jika pengusaha fokus pada pertanian dan bisnis lain yang tidak menyebabkan kerusakan lingkungan, maka kita bisa melihat perubahan positif. πŸ’š Misalnya, produksi padi di Indonesia meningkat 12% pada tahun 2022. 🌾

Jika kita melihat dari sisi ekonomi, maka kerusakan lingkungan yang akhirnya menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor juga berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. πŸ’Έ Aku rasa jika kita bisa mengantisipasi dampak-dampak ini dengan melakukan perubahan kebijakan dan adopsi teknologi yang lebih ramah lingkungan, maka kita bisa melihat dampak positif yang lebih besar.

Aku rasa, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah kerusakan lingkungan di Indonesia. πŸ€” Misalnya, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi lingkungan dan penanaman pohon, serta meningkatkan kemampuan pengusaha dalam mencari alternatif bisnis yang ramah lingkungan. πŸ’‘
 
Pengusaha-pengusaha ini kayaknya harus bijak dulu. Kalau hanya tebang-tebang pohon tanpa pikir, itu tidak baik banget. Tapi kayaknya ada cara lain untuk bisnis mereka ya, misalnya nyantri atau tanam jagung. Saya rasa pemerintah sudah berbicara dengan cukup jelas tentang pentingnya menjaga hutan kita. Pengusaha harus mendengar dan berubah caranya kerja. Ya, kita harus lindungi lingkungan ini agar tidak terjadi lagi bencana seperti yang terjadi di Sumatera πŸŒ³πŸ’š
 
Hehe, aku lagi penasaran sama konsep pohon vs tanaman lainnya πŸŒ±πŸ„. Apa sih benar-benar keuntungan buat tebang pohon? Aku pikir kalau kita ganti dgn tanaman lain seperti kek atau jagung, bisa mendapatkan hasil yang lebih baik lagi! Dan nih, aku lagi ingat sama film "Taman Hutan Bunga" πŸπŸ˜‚. Kenapa sih mereka memilih buat taman khusus? Aku pikir itu ide yang seru banget! Tapi, jadi cerita Titiek, pengusaha harus berubah dulu, ahh πŸ€·β€β™‚οΈ.
 
kembali
Top