Tim Hukum Nadiem Makarim Serahkan Bukti Tambahan, Nilai Penetapan Tersangka Tanpa Bukti Kerugian Negara

Bukti Tambahan Mengapa Penetapan Tersangka Tanpa Bukti Kerugian Negara?

Mantan Mendikbud Nadiem Makarim dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook. 12 tokoh antikorupsi mengajukan diri untuk menyampaikan pendapat hukum dalam bentuk Amicus Curiae. Peneliti Senior Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan, Arsil menegosiasikan 12 nama yang terlibat dalam pendapat hukum ini.

"Selama ini banyak orang ditetapkan sebagai tersangka dengan pidana yang tidak cukup atau belum cukup jelas. Pernahkah kita bertanya apa sebenarnya perbuatan pidana itu dan kaitannya orang tersebut dengan perkara, kemudian dijadikan tersangka?" Arsil menegaskan dalam sidang praperadilan Nadiem Makarim.

Pada dasarnya KUHAP tidak mengatur pola penangkapan tersangka dan juga tidak termasuk di dalam upaya paksa. Namun, para tokoh ini paham bahwa penetapan tersangka ternyata memiliki dampak baik terhadap reputasi maupun segala macam.

"Kita semua memiliki potensi menjadi korban tindak pidana. Oleh karena itu, para tokoh ini menginginkan penegakan hukum yang dilakukan secara akuntabel," jelas Arsil.

Mereka tidak ingin keputusan mereka menimbulkan kesan penegakan hukum sembarangan. "Tapi penyidik tentu juga manusia yang bisa melakukan kesalahan. Kesalahan itu adalah sesuatu yang wajar sebagai manusia. Yang tidak wajar adalah ketika kesalahan tersebut tidak dapat dikoreksi atau tidak ada forum atau mekanisme yang efektif untuk mengoreksinya," jelas Arsil.

Dengan menyampaikan pendapat hukum ini, para tokoh antikorupsi berharap dapat mendorong penyidik untuk melakukan penegakan hukum yang lebih akurat dan transparan.
 
"Ga paham kenapa terus aja ditetapkan sebagai tersangka tanpa bukti nyata, kalau jadi ada bukti pasti gak akan ditetapkan jadi tersangka, tapi siapa tahu ada kesalahan di belakangnya ya. Kita harus lebih teliti dulu sebelum menilai seseorang itu terlibat dalam kejahatan apa pun. Semoga penyelidikan yang dilakukan bisa akurat dan tidak ada kesalahan sembarangan aja" 😕
 
aku sengaja liat artikel tentang penetapan tersangka tanpa bukti kerugian negara... sih, rasanya agak parah banget sih. jangan sabar-sabaran aja ditetapkan sebagai tersangka karena ada dugaan korupsi ya? aku pikir perlu ada proses yang lebih matang dan transparan sebelum seseorang ditetapkan sebagai tersangka. misalnya, apa benar-benar ada bukti yang cukup untuk mendukung tuduhan itu atau tidak? kalau tidak, kenapa mereka harus ditetapkan sebagai tersangka? aku pikir hal ini perlu diatasi agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kerusakan reputasi bagi para korban.
 
🔥👎 apalagi siapa pun ditetapkan sebagai tersangka tanpa ada bukti yang cukup? ini bikin orang merasa tidak adil, siapa yang akan bertanggung jawab atas kesalahan tersebut? 🤔 perlu kita berbicara tentang transparasi dan keakuanan dalam penyelidikan. jika korupsi terjadi di pemerintah, maka semua harus bertanggung jawab, tidak ada pengecualian! 💪
 
Pokoknya kalau Makarim dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook itu tidak pasti, siapa tahu ada teks trasnasasi atau apa. Karena nanti kalau benar, siapa yang salah itu makarim sendiri atau siapa yang salah itu penyidik? Dan nanti kalau penyidik salah itu siapa yang harus bertanggung jawab? Kalau tidak transparan aja nanti korupsi lagi dan lagi.
 
😡🤬 Siapa bilang kalau penetapan tersangka tanpa bukti kerugian negara itu benar-benar adil? 🙄 Mereka hanya ingin menghancurkan reputasi Makarim itu aja, tapi apa yang jadi? 😒 Ternyata masih banyak pelaku korupsi di Indonesia yang tidak pernah ditangkap atau dipenjara. Apa lagi dengan 12 tokoh antikorupsi yang datang menyerukan ini? 🤔 Apakah mereka hanya ingin membuat semuanya sembarangan lagi? 😡 Saya pikir mereka harus fokus pada membenar-benar mengungkapkan bukti-bukti korupsi, bukan sekedar membuat siapa pun menjadi tersangka. 💯
 
Maksudnya kalau Nadiem Makarim kena tawain karena korupsi pengadaan laptop Chromebook itu, kan benarnya 😂. Tapi siapa tau dia malah jujur aja dan tidak ada korupsi sama sekali! Saya pikir ini salah strategi penyidikan, kalau penegak hukum harus lebih teliti dulu sebelum menangkap seseorang. Dan kalau sudah menangkap, makan musti juga bukti yang cukup untuk dipertahankan. Kalau tidak, apa artinya? 🤔
 
kira-kira serupa kayak cerita anime di sini... ada 'Naruto' yang terus-terusan menghadapi 'Itachi' tanpa memberitahu apa-apa tentang alasan di balik kejahatan itu? tapi gak ada 'Sasuke' yang berani tanyakan 'apa kabar, Naruto? kenapa kamu terus menjalankan gerakan pembunuhan tanpa memberi penjelasan?' nih aja yang terjadi di kalangan antikorupsi... mereka mencoba mengingatkan bahwa penegakan hukum harus dilakukan dengan transparansi dan akuntabilitas
 
Tolol banget sih penggunaan istilah Amicus Curiae, kalau gini kan sudah seperti film Hollywood aja 🤣. Nah, secara serius, pendapat hukum ini kayaknya cukup penting karena bisa membuat penyidik lebih berhati-hati dan transparan dalam penangkapan tersangka. Tapi, apa sih yang mungkin bikin penegakan hukum sembarangan? Mungkin karena masih banyak orang yang tidak memahami konsep tersebut atau karena ingin mengejar seseorang tanpa adanya bukti yang cukup 🤔. Tapi, jika kita bisa membuat penegakan hukum lebih akurat dan transparan, maka itu akan baik-baik saja 💯.
 
😐 ini bikin penasaran kayaknya siapa nanti yang dijadikan amicus curiae? 🤔 lalu apa yang bakanya bisa mendorong penyidik untuk lebih jujur dalam penyelidikan? 📝 aku pikir kalau ada bukti nyata pasti saja penyidik akan lebih berhati-hati, tapi siapa tahu ada lagi teknik penegakan hukum yang harus diakui. 🤷‍♂️
 
Hmm, kalau benar-benar kita nggak tahu apa sebenarnya perbuatan pidana itu, maka nggak bisa ditetapkan sebagai tersangka ya... kayaknya kita butuh more clarity di dalam proses penangkapan ini, tapi kalau sudah terjadi, maka kudu dipastikan ada mekanisme yang tepat untuk mengoreksi kesalahan yang bisa terjadi.
 
kembali
Top