Tiga Brimob Penumpang Rantis Pelindas Affan Juga Disanksi Minta Maaf

Tiga Brimob Penumpang Rantis Minta Maaf Setelah Sidang Kode Etik Polri Menyatakan Kelalaian di Jatuhnya Affan Kurniawan dalam Aksi Rantas Lindas Ojol

Dalam sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) yang telah selesai, tiga anggota Brimob yang terlibat sebagai penumpang di mobil rantis saat melindas pengemudi ojek online Affan Kurniawan didesak menyampaikan permintaan maaf. Ketiga individu tersebut adalah Bripda Mardin, Bharaka Jana Edi dan Bharaka Yohanes David.

Sidang KKEP itu memunculkan pertanyaan tentang bagaimana ketiganya bisa terlibat dalam peristiwa yang berujung pada jatuhnya korban jiwa. Meskipun tidak menjadi pelaku utama, namun kelalaian atau ketidaksiapan personel juga akan dimintai pertanggungjawaban sesuai aturan yang berlaku.

Majelis sidang KKEP menjatuhkan sanksi etika terhadap ketiganya dengan menilai bahwa mereka melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf c Perpol Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Polri. Sanksi yang diberikan adalah perilaku pelanggar dinyatakan sebagai perbuatan tercela, penempatan dalam tempat khusus selama 20 hari di ruang Patsus Biroprovos Divpropam Polri dan Patsus Korbrimob Polri, dan menyampaikan permintaan maaf secara lisan dan tertulis kepada pimpinan Polri.

Sebelumnya, empat anggota Brimob yang terlibat dalam kasus tersebut telah lebih dulu menjalani sidang KKEP. Mereka yakni Danyon A Resimen 4 Korbrimob Polri Kompol Cosmas Kaju Gae, Bripka Rohmat, Aipda M. Rohyani dan Briptu Danang Setiawan. Majelis Sidang KKEP telah menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap Cosmas. Sementara Rohmat selaku sopir pengemudi rantis Brimob yang menggilas tubuh Affan diberi sanksi demosi atau penurunan jabatan selama tujuh tahun.

Kelalaian atau ketidaksiapan personel dalam peristiwa tersebut memicu pertanyaan tentang bagaimana mereka bisa terlibat dalam peristiwa yang berujung pada jatuhnya korban jiwa.
 
πŸŒͺ️ itu malah bukti betapa kita harus lebih teliti dan bertanggung jawab saat menggunakan teknologi, apalagi saat berkendara! πŸš— jika mereka bisa membuat kesalahan seperti ini, berarti masih banyak yang bisa diperbaiki. apa lagi kalau korban jiwa itu adalah orang yang sangat muda... itu memang bikin kita harus lebih hati-hati dan bertanggung jawab dalam setiap tindakan kita πŸ€•
 
Mereka itu pasti khawatir akan kesalahan mereka... siapa tidak ingin menyimpan rasa bersalah? Mungkin mereka masih bingung apa yang terjadi dan bagaimana bisa mereka terlibat dalam kejadian itu. Perlu diingat bahwa kita semua bisa membuat kesalahan, tapi penting bagaimana kita menghadapinya dan menyelesaikannya dengan bijak πŸ™
 
Haha, siapa nih yang pikir bisa melarikan diri dengan meminta maaf setelah jatuhnya Affan? 🀣 Mereka harus malu banget! πŸ™ˆ Sanksi 20 hari di Patsus? Kamu bayangin aja nih. Pertanyaannya siapa lagi yang bisa menghindari kesalahan itu? Jangan lupa, ada sanksi untuk Cosmas aja, tapi dia nggak mau malu banget. πŸ™„ Rohmat harusnya juga mulai malu, dia yang gilas tubuh Affan sih! πŸ˜‚
 
Makasih ya polda sudah bertindak sama-sama, tapi aku rasa ada hal lain yang perlu dipecahkan nih... kalau kelalaian atau ketidaksiapan personel benar-benar tidak ada dalam kasus Affan, apa artinya polri juga nggak bisa mencegah hal ini terjadi? Maksudnya, kalau pengawasan dan disiplin baik dari dalam maupun luar sudah tepat sekali, mungkin korban jiwa seperti Affan tidak akan terjadi. Jadi, polri perlu memperbaiki sistem yang ada, bukan hanya memberi sanksi pada individu saja.
 
πŸ€” Kenapa sih kalau Brimob penumpang tadi masih bisa ngejar ojek online Affan Kurniawan? Mereka kan sudah bisa melindas dia, tapi nanti gak punya masalah apa-apa lagi. Sanksi 20 hari di ruang Patsus? Cuma bikin kesan kayaknya Brimob penumpang tadi jujur mau mengakui kesalahan mereka. Tapi sih, kenapa perlu sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap Cosmas? Dia yang utama aja gini, tapi Brimob penumpang tadi gak mau mau ngebawa kesalahannya. Kalau kita lihat dari sudut pandang yang lebih jujur, mungkin kalau Cosmas dan penumpang Brimob tadi mau ngakui kesalahannya dan jujur tentang apa yang terjadi, mungkin tidak perlu ada sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap Cosmas. πŸ™„
 
Kalau lihat kasus ini, gimana kalau kita coba lihat dari perspektif yang lebih luas? Siapa yang bertanggung jawab jika ada kelalaian atau ketidaksiapan dalam peristiwa ini? Apakah hanya ketiga individu Brimob yang terlibat sebagai penumpang, atuh juga siapa lagi yang bisa terlibat? Kalau kita lihat dari perspektif manajemen Polri, gimana kalau mereka harus bertanggung jawab atas keseluruhan peristiwa ini? Apakah hanya jika ada kelalaian atau ketidaksiapan yang dibawa ke permukaan?

Jadi, sanksi yang diberikan kepada Brimob itu mungkin bukanlah satu-satunya jawaban. Jika kita ingin memastikan agar tidak terjadi keseluruhan seperti ini lagi, maka perlu ada upaya untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan bagi semua pihak yang terlibat.
 
ini kalau kita lihat dari perspektif pedagogi, apa yang bikin 3 orang itu bisa melanggar kode etik dan tidak bertanggung jawab? apakah mereka ngerti tentang konsekuensi aksi-aksi mereka? kalau bukan, maka ada keterlibatan orang lain yang harus bertanggung jawab. ini sebenarnya juga pelajaran bagi kita semua untuk mempertimbangkan apa yang kita lakukan πŸ€”πŸ’­
 
Tiga Brimob itu nanti harus belajar dari kesalahan mereka. Kalau tidak ada kontrol, siapa tahu kasus Affan tidak pernah terjadi... Mereka harus lebih berhati-hati saat sedang di kendaraan, jangan sampai terjadi kecelakaan lagi... πŸ™…β€β™‚οΈπŸš‘
 
Maksudnya apa sih kalau Brimob yang numpang rantis malah jadi korban sendiri? Kalau sudah bukti mereka salah, siapa yang mau jawab atas itu? Semua sanksi diberikan, tapi masih banyak pertanyaan yang harus dijawab. Apa yang salah dengan tiga orang Brimob ini? Mereka bisa terlibat dalam kejadian seperti ini tanpa ada yang sengaja? Sanksi yang diberikan cuma bagian dari jawaban atas kesalahannya, tapi apa kalau ini bukan satu-satunya jawabannya? πŸ€”
 
Aku pikir sanksi yang diberikan nanti pasti tidak cukup untuk membanting balik ketidaksiapan brimob yang meremiri ojek online Affan 😐. Mereka harus diuji lebih lanjut tentang apa yang sebenarnya terjadi saat itu, karena kalau begitu brimob-nya malah jadi korban sendiri πŸ€·β€β™‚οΈ. Aku rasa sanksi semata-mata untuk menangani emosional dari kelalaian tersebut, tapi bukan untuk memperbaiki kesalahan sebenarnya πŸ™…β€β™‚οΈ.
 
Hmmpppp, ternyata ada yang salah juga di samping Affan, tapi siapa bilang kelalaian mereka tidak penting? Ada kekurangan teknis di mobil rantis, bukannya bisa dikoreksi oleh Brimob-nya? Apalagi kalau mereka punya SOP yang baik kan? Jadi gini, ada yang salah, tapi juga ada kesalahan sistem. Itu yang membuat kejadian ini berakhir dengan bumerang...
 
Aku pikir kalau Brimob yang terlibat itu sebenarnya tidak apa-apain, ya. Mereka hanya mengikuti aturan saja. Yang penting adalah mereka akhirnya menyampaikan permintaan maaf, kan? Mungkin sih mereka tidak perlu sanksi sama sekali. Aku rasa sanksi yang diberikan terlalu berat, tapi aku juga tidak punya jawabannya, ya... πŸ€”πŸ˜
 
πŸ˜‚πŸš— ini sih benar-benar mengejutkan, apa yang dianggap 'kelalaian' itu sih? siapa yang bertanggung jawab? πŸ€” Mereka yang naik mobil rantas, ya udah dibawa ke sidang dan diulas, tapi apakah siapa pun yang benar-benar bertanggung jawab atas jatuhnya Affan? 🚫 Kalau sih ada yang salah, kenapa tidak disanksi lebih berat? πŸ€·β€β™‚οΈ Sama-sama kayaknya, kalau mau diskon untuk mereka yang benar-benar melakukan kesalahan. Tapi kalau hanya 'kelalaian', kan kayaknya udah tidak ada masalah yang serius 😊
 
Pengamat pemilu sih, kalau lihat sidang KKEP itu, ada poin penting yang harus disadari, yaitu bagaimana ketiga anggota Brimob itu bisa terlibat dalam peristiwa yang berujung pada korban jiwa. Mereka bukan pelaku utama, tapi kelalaian atau ketidaksiapan mereka juga memang diintai pertanggungjawaban. Sanksi yang diberikan adalah cukup serius, namun pengamatan sih masih ada yang tidak jelas. Apa faktanya ada ketidaksiatan dalam operasional Brimob itu? Bagaimana kinerja tim polisi di tempat kejadian bisa lebih baik? Siapapun yang terlibat harus belajar dari kesalahan tersebut 😊
 
πŸ€” kalau tiga brimob itu mau minta maaf setelah sidang KKEP sih, mungkin karena tidak ada yang bertanggung jawab atas kematian Affan 😞. tapi apa salahnya mereka juga minta maaf? kalau gak nanti ada yang lagi keberatan sama gini. tapi yang penting adalah sanksi yang diberikan sama-sama seharusnya, agar orang-orang ini tidak lagi melakukan hal semacam ini. dan saya harap para pejabat Polri bisa lebih hati-hati dalam melakukan hal ini di masa depan 🀞
 
Mereka tiga individu itu, Bripda Mardin, Bharaka Jana Edi, dan Bharaka Yohanes David, memang melakukan kesalahan, tapi apakah mereka benar-benar tidak tahu bahwa Affan adalah manusia yang masih hidup? Tidak, tentu saja mereka tahu, tapi mungkin mereka terlalu berat badan untuk memikirkannya saat itu. Mereka bisa belajar dari kesalahan tersebut dan membuat perubahan dalam diri mereka sendiri.
 
Makasih kira-kira siapa-siapa yang lagi nonton kasus ini. Jadi, aku punya pikiran kalau giliran kita sebagai pengamat anime, siapa sih yang dijadikan "antagonis" atau tokoh utama di sini? Aku rasa ada perbedaan antara Cosmas dan ketiga orang Brimob lainnya, kalau bukan? Mereka malah jadi korban dari sistem yang tidak tepat. Tapi, siapa sih yang bertanggung jawab atas kesalahan itu? Ada yang bilang bahwa Cosmas adalah pelaku utama, tapi aku rasa juga ada komplikasi lain di balik semuanya... Seperti bagaimana ketiga orang Brimob itu bisa terlibat dalam peristiwa tersebut tanpa harus berbicara langsung dengan pengemudi Affan. Mungkin ada sesuatu yang sama dengan "Mental Game" di Naruto, tapi dengan lebih kompleks dan tidak jelas.
 
itu kayaknya sangat disayangkan, tapi sanksi yang diberikan juga harus diharapkan untuk memberikan pelajaran kepada orang-orang yang tidak menghormati kode etik. tapi apa salahnya kalau mereka punya alasan buat terlibat dalam peristiwa itu? mungkin mereka hanya ingin menyelesaikan kasus dengan cepat tanpa memikirkan konsekuensinya. tapi yang jelas, kita harus lebih bijak dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.
 
Wahhh bro, ternyata ada penumpang Brimob juga yang terlibat dalam aksi rantis ojol itu πŸ€¦β€β™‚οΈ. Mereka minta maaf setelah sidang KKEP itu, tapi apa salahnya mereka minta maaf dulu? Sanksi etika yang diberikan juga agak berlebihan, sih... 20 hari di tempat khusus? πŸ€”

Aku rasa yang harus dipertanggungjawabkan adalah Cosmas, dia yang menggilas tubuh Affan Kurniawan itu 😱. Tapi kalau kita lihat dari perspektif Brimob, mereka hanya melakukan apa yang diminta oleh pengemudi ojek online, ya? πŸ€·β€β™‚οΈ

Tapi aku setuju dengan pertanyaan yang dibuat oleh majelis sidang KKEP, bagaimana mereka bisa terlibat dalam peristiwa itu? Ada kesalahan atau ketidaksiapan apa yang menyebabkan mereka tidak memikirkan risiko kepada Affan? πŸ€”

Sanksi etika yang diberikan juga harus membuat kita berpikir, sih... apakah itu cukup untuk mengatasi kesalahannya? Atau perlu ada langkah lebih lanjut? 😊
 
kembali
Top