Tiga Brimob Penumpang Rantis Pelindas Affan Juga Disanksi Minta Maaf

Tiga Kepribadian Polisi yang Terlibat dalam Kasus Rantis Lindas Ojol Dijatuhi Sanksi, Tidak Berhasil Mengingatkan Pimpinan atau Pengemudi

Pada bulan Agustus tahun ini, kecelakaan berdarah di Jalan Tol Jakarta-Palembang memanjatkan masyarakat Indonesia. Korban jiwa yang terkena dampak tragis itu adalah Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang terluka parah akibat mobil rantis dijalankannya.

Saat ini telah menimpa ketiga anggota Polri yang saat itu juga menjadi penumpang di mobil tersebut. Mereka yakni Bripda Mardin, Bharaka Jana Edi dan Bharaka Yohanes David. Menurut sumber, ketiganya dituduh tidak menjalankan tanggung jawab sebagai personel Polri karena tidak mengingatkan pimpinan atau pengemudi rantis dalam proses penanganan unjuk rasa yang berujung pada jatuhnya korban jiwa atas nama Affan Kurniawan.

Setelah melakukan sidang, Komisi Kode Etik Polri (KKEP) menetapkan sanksi terhadap ketiga pelanggar. Menurut Kabagpenum Ropenmas Divhumas Polri, Kombes Erdi A. Chaniago, sanksi yang diberikan adalah perilaku pelanggar dinyatakan sebagai perbuatan tercela. Ia juga menyampaikan bahwa ketiganya telah diwajibkan untuk menyampaikan permintaan maaf secara lisan di hadapan sidang KKEP dan secara tertulis kepada pimpinan Polri.

Selain itu, sanksi administratif berupa penempatan dalam tempat khusus selama 20 hari juga telah diberikan kepada ketiga pelanggar. Namun, proses hukum etik terhadap peristiwa tersebut dinyatakan selesai di tingkat internal Polri.
 
Kasus ini masih membuatku penasaran sih... bagaimana bisa 3 polisi itu jadi seperti ini? kalau kita lihat dari perspektif pengguna online, banyak yang bilang bahwa ojek online itu sudah ada aturan dan syarat yang harus diikuti, tapi sepertinya Polri nggak bisa mengingatkan mereka kan? sanksi yang diberikan adalah baik-baik saja sih, 20 hari tempat khusus dan permintaan maaf yang harus disampaikan, tapi apa itu sebenarnya? aku rasa ada sesuatu yang salah di balik ini...
 
Gue rasanya ini kalau kita lihat dari perspektif Islam, tapi apa yang paling penting adalah kepatuhan dan tanggung jawab sebagai orang di muka bumi. Kita harus ingat bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan umum. Yang terjadi disini bukan hanya tentang kesalahan individual, tapi juga tentang kekurangan koordinasi antara pihak Polri dan pengemudi ojol.

Dalam Islam, kita memiliki concept yang disebut "Amr al-Mu'minun" atau wajib amanah. Ini berarti kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga keselamatan dan keamanan umat muslim. Dalam kasus ini, ketiga orang polisi itu memiliki tanggung jawab untuk mengingatkan pimpinan dan pengemudi rantis agar semua orang aman.

Tapi apa yang paling penting adalah kita tidak harus menilai siapa yang salah, tapi lebih fokus pada bagaimana kita dapat meningkatkan kesadaran dan koordinasi antara pihak Polri dan masyarakat. Kita harus menjadi contoh bagi satu sama lain tentang bagaimana menjaga keamanan dan keselamatan umum 🙏
 
Aku pikir ini kayak giliran para polisi untuk belajar dari kesalahan-kesalahannya sendiri ya... Kalau mereka tidak bisa ingatkan pimpinan atau pengemudi rantis, bagaimana kalau mereka harus mengingatkan diri sendiri tentang tanggung jawab sebagai personel Polri? Mereka harus lebih profesional dan peduli dengan keamanan masyarakat! 🚨💥
 
Aku pikir ini salah tahu, apa artinya ketika polisi tidak mengingatkan pimpinan atau pengemudi rantis? Jangan bilang 'gak paham' ya, aku sendiri juga bingung deh! Aku bayangkan kalau situasi itu terjadi di umumnya, siapa yang akan bertanggung jawab kan? Polisi harus ada disana dulu nih! Dan kalau punya sanksi administratif 20 hari, apa ini buat pelajaran bagaimana caranya menghadapi kesalahan?
 
Makasih kepanjangan pengadilan ini, ternyata ketiganya tidak bisa mengingatkan pimpinan atau pengemudi rantis yang salah arahnya jatuh korban jiwa Affan 😊. Sanksi yang diberikan pun sudah cukup keras, tapi apa yang harus dilakukan lagi? Mungkin perlu diharapkan agar mereka belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut dan jadi contoh bagi kawan-kawannya di Polri 🤔.
 
Mereka kan harus lebih berhati-hati saat menangani protes masyarakat, bukan? Sanksi yang diberikan juga pas, tapi aku rasa mereka harus belajar dari kesalahan itu dan menjadi lebih bijak dalam memahami konflik sosial di Indonesia. Yang paling penting, korban Affan Kurniawan tidak akan pernah kembali untuk berbicara tentang kejadian itu lagi.
 
🤔 Saya rasa ketiga polisi yang terlibat kasus ojol ini memang melakukan kesalahan besar. Mengingatkan pimpinan atau pengemudi rantis itu bukan sesuatu yang sulit lakukan, tapi malah mereka tidak punya kesadaran untuk melakukannya. Sanksi yang diberikan sebenarnya sudah cukup keras, tapi saya yakin masih banyak hal yang bisa diajukan lebih lanjut. Tapi apa yang penting adalah kita harus belajar dari kesalahan ini dan berusaha meningkatkan kesadaran keselamatan di tempat-tempat umum. 🚨
 
Luar biasa sih kalau polisi yang berada di mobil rantis itu gak bisa ingat memanggil pimpinan atau pengemudi ojol. Siapa bilang mereka bisa membayangkan situasi darurat itu? Dan sekarang ada sanksi, tapi siapa tahu apakah ada perubahan? Yang penting adalah korban Affan Kurniawan yang terluka parah itu, masih di hati kita semua 💔.
 
ini kalau sanksi yang diberikan kepada 3 polisi itu udah pas, tapi apa dengan ketiga polisi ini belum ada tindakan yang lebih serius seperti penangkapan atau hukuman yang berat? ini perlu diawasi jadi bagian dari proses penanganan kasus Rantis Lindas Ojol.
 
Makasih ya gue bisa membaca tentang kasus rantis ojol yang menimpa korban jiwa Affan Kurniawan. Gue pikir ini salah tempat, kapan lagi ada polisi yang jadi penumpang di mobil ojek online? Polisi harus lebih hati-hati dan berperilaku profesional, apalagi saat melihat terjadi unjuk rasa atau demo. Sanksi yang diberikan kepada ketiga pelanggar ini gue pikir sudah cukup, tapi gue ingin tahu lebih lanjut tentang apa sebenarnya yang membuat mereka tidak bisa mengingatkan pimpinan atau pengemudi ojek online tersebut. Gue harap semuanya dapat belajar dari kesalahan ini dan menjadi lebih bijak di masa depan 😊
 
Kalau nggak salah, itu bikin aku penasaran siapa lagi yang mau menjadi pelanggar seperti ini 🤔. Tapi apa yang aku lihat disitu, sanksi yang diberikan sudah cukup keras, yaitu 20 hari tempat khusus dan juga diwajibkan maaf secara lisan dan tertulis 😊. Nah, kalau mau benar-benar jujur, saya pikir perlu ada penanganan yang lebih matang dari Polri tentang kasus ini, misalnya penyelidikan yang lebih ketat atau bahkan tindak lanjut ke pengadilan 🤷‍♂️.
 
Aku pikir ini benar-benar salah paham dari pihak polisi. Mereka harus lebih teliti dan hati-hati dalam menangani situasi yang memanjatkan masyarakat. Jika mereka tidak bisa mengingatkan pimpinan atau pengemudi rantis, itu berarti mereka belum memenuhi tanggung jawabnya sebagai polisi. Kekalahan ini akan membuat lebih banyak korban, bukan hanya Affan Kurniawan yang terkena dampak tragis. Polisi harus lebih berhati-hati dan teliti dalam menangani situasi seperti ini. 🙄
 
Kalau lihat siapa yang bertanggung jawab untuk kasus ini, kan? Mereka yang nantinya tidak bisa mengingatkan pimpinan atau pengemudi rantis, itu bukan cuma soal kesalahan administrasi aja. Itu seperti... belom banget berpikir tentang kehidupan korban yang terjadikan korban jiwa. Dan buat siapa lagi yang bertanggung jawab? Kita tidak tahu siapa! Yang jelas, ketiga orang itu punya kesempatan untuk belajar dari kesalahan mereka dan berusaha menjadi lebih baik di masa depan.
 
Tapi ga bisa dipungkiri sih, kalau polisi ini masih banyak lagi yang lewat. Kadang aja, sanksi itu nggak cukup untuk membuat mereka belajar dari kesalahan. Yang penting adalah, kita harus terus meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak terjadi lagi kejadian seperti ini di masa depan
 
Aku pikir kalau ini bukti nyata bahwa polisi Indonesia masih punya masalah serius. Mereka yang tiba-tiba menggali lubang tanpa saran kepada korban, itu jadi konsepsi yang sangat ngakom banget! Mereka harus belajar dari kesalahan-kesalahan mereka sendiri agar bisa meningkatkan kinerja di masa depan.
 
Hahaha, sih kalau polisi yang bilang dia penumpang, tapi ternyata dia juga orang yang dijalangi rantis itu! Makanya kan kalau dia penumpang, dia harus mengingatkan ransi dulu sebelum nantinya korban jiwa Affan. Itu malah jalan pintas, jadi siapa yang salah ya korban? Kita udah tahu siapa yang salah dari tiga orang itu, kayaknya sanksi 20 hari tempat khusus juga tidak usaha sama-sama...
 
Mereka harus lebih berhati-hati dan memiliki integritas dalam menjalankan tugasnya sebagai polisi. Kadang kadang mereka malah jadi penyebab masalah daripada solusi. Kita tidak boleh menghakimi, tapi harus memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri.
 
Kasus ini benar-benar membuat saya bingung. Kita paham kan kalau di dalam polisi ada konsep tentang mengingatkan pimpinan atau pengemudi rantis, tapi ternyata ketiga orang tersebut tidak pernah melakukannya. Sanksi yang diberikan juga terasa agak ringan, 20 hari penempatan di tempat khusus? Saya rasa ini perlu revisi nanti.
 
Makasih ya gak apa-apa yang terjadi di jalur tol Jatim. Aku rasa kunci di sini adalah ketiga polisi itu harus belajar dari kesalahan mereka dan jangan lupa memaafkan diri sendiri. Sanksi ini mungkin sudah cukup, gak perlu lagi hukuman yang berat. Aku rasa baiknya buat kita semua bisa belajar dari kesalahan-kesalahan itu dan tidak terjadi lagi di masa depan 💡
 
kembali
Top