aku sedikit khawatir lho, apa artinya 142 Kopdes setia dengan Prabowo itu? kalau benar-benar setia, maka bagaimana dengan kebebasan mereka sebagai aparatur negara? apakah mereka tidak boleh memilih partai yang diinginkannya atau punya pendapat sendiri lagi?
aku rasa ini salah paham juga, apa maksudnya 142 Kopdes itu tidak bisa dipercaya lagi? bukannya mereka masih memiliki tanggung jawab sebagai aparatur negara? seharusnya mereka tetap profesional dan tidak harus loyalitas terhadap satu orang atau partai, tapi lebih kepada nasionalisme.
aku juga penasaran apa yang disebutkan oleh para pemelihara demokrasi, apakah ada rencana untuk melanjutkan pekerjaan mereka di Indonesia? karena kalau benar-benar tidak ada alternatif lagi, maka itu akan membuatku sedih.
aku rasa ini salah paham juga, apa maksudnya 142 Kopdes itu tidak bisa dipercaya lagi? bukannya mereka masih memiliki tanggung jawab sebagai aparatur negara? seharusnya mereka tetap profesional dan tidak harus loyalitas terhadap satu orang atau partai, tapi lebih kepada nasionalisme.
aku juga penasaran apa yang disebutkan oleh para pemelihara demokrasi, apakah ada rencana untuk melanjutkan pekerjaan mereka di Indonesia? karena kalau benar-benar tidak ada alternatif lagi, maka itu akan membuatku sedih.