Sudah 142 Kopdes Merah Putih Beroperasi di Kalsel

aku sedikit khawatir lho, apa artinya 142 Kopdes setia dengan Prabowo itu? kalau benar-benar setia, maka bagaimana dengan kebebasan mereka sebagai aparatur negara? apakah mereka tidak boleh memilih partai yang diinginkannya atau punya pendapat sendiri lagi?

aku rasa ini salah paham juga, apa maksudnya 142 Kopdes itu tidak bisa dipercaya lagi? bukannya mereka masih memiliki tanggung jawab sebagai aparatur negara? seharusnya mereka tetap profesional dan tidak harus loyalitas terhadap satu orang atau partai, tapi lebih kepada nasionalisme.

aku juga penasaran apa yang disebutkan oleh para pemelihara demokrasi, apakah ada rencana untuk melanjutkan pekerjaan mereka di Indonesia? karena kalau benar-benar tidak ada alternatif lagi, maka itu akan membuatku sedih.
 
Paham lah, Prabowo lagi-lagi memperkuat kuasa aparatur negaranya 🤣. 142 Kopdes di Kalsel sudah sumpah setia, ini artinya tidak ada yang bisa dipaksa untuk melawan Prabowo 😂. Aparatur negara lagi-lagi menjadi teman baik Presiden 🙃. Sementara itu, para pemelihara demokrasi harus cari inspirasi di mana? Mungkin di YouTube dan TikTok? 🤣
 
Kuasa Presiden Prabowo makin kuat kayak tim PSS Suryodeli yang baru-barang menang kemenangan, geng! Semua Kopdes di Kalsel jadi pasangannya, kalau gak mau sama aja keluar aja. Mungkin ini bukan berarti demokrasi di Indonesia sudah mati, tapi sepertinya sudah sedang dalam perpindahan pelabuhan, ya...
 
Rasa penasaran aku ini, siapa nih yang bilang kalau aparatur negara siap berpihak padha pemerintahan baru? Udah ada 142 Kopdes yang sumpah setia, tapi mau diketahui siapa saja nama-nama mereka sih? Tapi kayaknya pernyataan ini membuat aku pikirkan tentang bagaimana aparatur negara ini bekerja di Indonesia. Kenapa mereka bisa diprediksi siap mendukung pemerintahan baru? Apakah ada kesepakatan tertentu antara pemerintah dan aparatur negara yang belum aku ketahui? Hmm, mungkin perlu dibahas lebih lanjut. 🤔
 
ini buat ngerasa bingung apa artinya 142 Kopdes yang loyalitasnya ke Prabowo itu. kalau memang demikian, mungkin penting sekali buat kita semua memahami bagaimana aparatur negara ini bekerja. tapi salah satu hal yang bikin saya khawatir adalah bagaimana ini bisa terjadi di tengah pemerintahan yang sudah berakhir. apakah ini bukan contoh dari konflik kekuasaan? dan siapa yang akan bertanggung jawab atas hal ini?
 
kembali
Top