Stasiun LRT Jakarta dan KRL Manggarai Bisa Berhubungan Dengan Jalur Khusus
Dalam upaya meningkatkan kenyamanan penumpang, Direktur Proyek LRT Jakarta, Ramdani Akbar, menyatakan bahwa stasiun LRT Jakarta fase 1B di Manggarai akan terintegrasi langsung dengan Stasiun KRL Manggarai. Namun, tidak berarti kedua kereta tersebut akan bergabung ke dalam satu peron yang sama.
"Jadi, penumpang bisa langsung turun dari Stasiun Manggarai dan kita bisa lanjut ke jalur konektivitas tersebut, kemudian pindah ke LRT Jakarta, begitu juga sebaliknya," kata Ramdani saat diskusi dengan wartawan di Stasiun LRT Pegangsaan Dua.
Layanan LRT Jakarta fase 1B Velodrome-Manggarai diramukan akan mulai beroperasi pada Agustus 2026 mendatang. Meskipun demikian, Ramdani mengakui bahwa okupansi kereta itu akan meningkat secara bertahap.
"Jadi, kita tidak bisa melonjak langsung 100% di hari pertama. Mungkin okupansi berdasarkan kajian kami yang mencapai 60 ribu sampai 80 ribu penumpang per hari dengan adanya layanan ini," kata Ramdani.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT LRT Jakarta, Roberto Akyuwen menargetkan bahwa LRT Jakarta bisa mengangkut sebanyak 1,2 juta penumpang hingga akhir 2025 ini. Saat ini, ia mengungkapkan jumlah penumpang LRT Jakarta telah menembus 1 juta orang.
Target ini ditempuh dengan on-time performance (OTP) yang mencapai angka 99,9 persen sampai Oktober 2025.
Dalam upaya meningkatkan kenyamanan penumpang, Direktur Proyek LRT Jakarta, Ramdani Akbar, menyatakan bahwa stasiun LRT Jakarta fase 1B di Manggarai akan terintegrasi langsung dengan Stasiun KRL Manggarai. Namun, tidak berarti kedua kereta tersebut akan bergabung ke dalam satu peron yang sama.
"Jadi, penumpang bisa langsung turun dari Stasiun Manggarai dan kita bisa lanjut ke jalur konektivitas tersebut, kemudian pindah ke LRT Jakarta, begitu juga sebaliknya," kata Ramdani saat diskusi dengan wartawan di Stasiun LRT Pegangsaan Dua.
Layanan LRT Jakarta fase 1B Velodrome-Manggarai diramukan akan mulai beroperasi pada Agustus 2026 mendatang. Meskipun demikian, Ramdani mengakui bahwa okupansi kereta itu akan meningkat secara bertahap.
"Jadi, kita tidak bisa melonjak langsung 100% di hari pertama. Mungkin okupansi berdasarkan kajian kami yang mencapai 60 ribu sampai 80 ribu penumpang per hari dengan adanya layanan ini," kata Ramdani.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT LRT Jakarta, Roberto Akyuwen menargetkan bahwa LRT Jakarta bisa mengangkut sebanyak 1,2 juta penumpang hingga akhir 2025 ini. Saat ini, ia mengungkapkan jumlah penumpang LRT Jakarta telah menembus 1 juta orang.
Target ini ditempuh dengan on-time performance (OTP) yang mencapai angka 99,9 persen sampai Oktober 2025.