Sidang Putusan Praperadilan Nadiem Makarim Lawan Kejagung Digelar 13 Oktober

Sidang Putusannya, Nadiem Makarim Menghadapi Kekaguman Kejagung

Pesan dari pengacara Nadiem Makarim yang mengajukan gugatan praperadilan terkait status tersangkanya itu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 13 Oktober nanti adalah, dia berharap majelis hakim mengabulkan permohonannya.

"Dia meminta majelis hakim membaca ulang audit BPK tahun 2020, 2021, dan 2022. Hotman ingin hakim menguraikan berapa orang yang menerima laptop Chromebook," kata pengacara Nadiem Makarim, Hotman Paris, dalam kesempatan yang sama.

Hotman menyebut penetapan tersangka Nadiem Makarim tidak sesuai karena ada 22 provinsi yang diaudit menyatakan harga normal. Dia menjelaskan bahwa jika harga normal berarti ibarat contoh pembunuhan didakwa pembunuhan tapi korban hidup, didakwa kerugian negara tapi tidak ada kerugian negara.

Sementara itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Roy Riadi juga membacakan kesimpulannya. Dia menyebut permohonan praperadilan Nadiem Makarim tidak punya dasar yang jelas dan bahwa dalil-dalil pemohon sepertinya uraiannha telah masuk kepada aspek materi yang merupakan objek pemutusan pokok perkara yang tidak lagi bersifat formil terkait sah atau tidaknya prosedur dan administrasi yang menjadi kewenangan pemeriksaan hakim pra-peradilan.

Kejagung sudah menetapkan lima tersangka termasuk Nadiem. Kasus ini diduga menyebabkan kerugian negara Rp 1,98 triliun.
 
Pagi kawan, aku pikir ini kasus yang seru banget. Tapi aku merasa kejagung lama-lamina lagi. Apalagi kalau ada yang bilang prosedur dan administrasi itu masih bersifat formil. Aku rasa siapa yang salah? Kalau mereka menetapkan seseorang tersangka karena ada audit yang mengatakan harga normal, tapi kemudian dia gugat itu sebagai tindakan kebisingan. Aku pikir ini semua kalau bukan contoh lembeknya sistem hukum kita.
 
Makasih keberatan mereka, tapi aja aku rasa ada sesuatu yang tidak pas di sini... apa itu penindasan yang begitu keras? Nadiem Makarim ini gak salah banget, dia coba eksplosi isu tentang pemeriksaan biaya yang dibuat oleh BPK itu. Dan kejagung punya kesempatan untuk membaca ulang audit itu bukan? Aku masih ingat saat-saat kita ngobrol di forum online tentang korupsi, bagaimana kita bisa memperbaiki sistem ini. Sekarang aku pikir ada gerakan baru yang harus dilakukan... tapi siapa tahu, mungkin aku hanya bayangan di balik layar. 😊
 
Maksudnya apa sih? Kalau mereka meminta majelis hakim membaca ulang audit BPK itu kayak apa ya? Kalau ada 22 provinsi yang menyatakan harga normal, berarti dia tidak melakukan apa-apa yang salah. Tapi kenapa dia dijadikan tersangka? Kalau korban hidup dan tidak ada kerugian negara, apa sisi lain yang salah?

Maksudnya kalau ini bukan kasus sederhana lagi. Ada banyak hal yang jadi penutupan pokok perkara yang tidak lagi bersifat formil. Dan kalau dia meminta praperadilan itu, berarti dia ingin meminta waktu untuk mempertimbangkan kembali keputusan majelis hakim.
 
ini kasus kejagung yang memang terasa kurang masuk akal, kalau dia berharap majelis hakim membaca ulang audit BPK tahun itu dan mengetahui siapa yang menerima laptop Chromebook... biasanya sih pengacara tidak akan minta praperadilan jika sudah ada bukti cukup kuat tapi sepertinya Hotman Paris ini masih memiliki harapan 🤔

ada satu hal yang jadi pertanyaan, apa benar-benar dia bingung mengapa terjadi ini? nadiem makarim sendiri juga adalah seorang dewan perwakilan rakyat (dpr), jadi sih bagaimana kalau dia ini bertanggung jawab atas kejagung ini juga 🤷‍♂️
 
ini mas bro, kalau dihakimi dengan adil rasanya jagoan kejagung juga harus menyesali. tapi siapa tahu ada alasan lain yang tak terduga. apa yang dia lakukan sebenarnya berarti membunuh negara atau hanya membalas dendam? toh kita harus lebih fokus pada nilai-nilai agama yang menjadikan kita menjadi manusia yang baik. semoga hakim bisa melihat dari sudut pandang yang benar dan tidak terburu-buru dalam membuat keputusan. 🙏💫
 
Maksudnya nggak bisa dipercaya kan siapa yang bilang ada 22 provinsi yang audit normal? itu seperti buat ngelanggar hukum gitu. kalau benar-benar tidak ada kerugian negara, maka apa lagi penyebutan "kerugian negara" di dalam kasus ini? dan nanti gak bisa dipastikan siapa yang benar-benar melakukan kesalahan. kayaknya jadi nggak adanya transparansi atau aksesibilitas informasi yang cukup, sehingga kita bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi.
 
ini ya kabar gembira... siapa tahu kejagung itu memang salah kita semua di Indonesia yang lebih fokus pada konsumsi laptop chromebook daripada biaya pembunuhan perbatasan nasi... tapi nggak bisa duduk diam aja, kalau ada kesimpulan dari audit BPK yang menunjukkan harga normal, maka kenapa kejagung tetap tetap saja tidak bisa membaca ulang audit itu? itu jadi pengecekan kita sendiri sih, apakah kejagung benar-benar berusaha untuk memahami situasi tersebut atau apa saja yang dimaksud dengan prosedur dan administrasi yang menjadi kewenangan pemeriksaan hakim pra-peradilan?
 
ini kasus yang ngebak ngegoyang denger umumnya. siapa yang tahu apa benarnya kalau audit BPK tahun 2020, 2021, dan 2022 itu? tapi sepertinya ada keraguan tentang keadilan ini. kenapa mereka mau membaca ulang audit BPK itu? padahal sudah ada penjelasan dari pihak yang terlibat. saya rasa penting untuk diperhatikan juga tentang konsekuensi kasus ini, seperti apakah benar-benar ada kerugian negara sebesar Rp 1,98 triliun itu?
 
ini kasus nadiem makarim yang banget kagum... aku pikir dia bingung sih, apa yang dia maksud dengan harga normal itu? kalau seperti itu, bukannya korban hidup dan kerugian negara tidak ada lagi? tapi justru dia lagi bertahan di pengadilan... aku rasa dia harus bisa menjelaskannya dengan lebih jelas. tapi aku masih penasaran apa yang sebenarnya terjadi di balik kasus ini... 🤔
 
Gue pikir kalau ini sengaja dibuat buat mengganggu Hotman Paris ya... gue bayangkan kalau mereka tidak punya uang atau strategi lainnya... tapi jangan dijadikan hajat untuk berbohong atau berkeras. Gue rasa pentingnya dia minta majelis hakim membaca ulang audit BPK 2020-2022 karena ada yang menyarankan harga normal dan kalau benar-benar terjadi pembunuhan, itu pasti kasus yang sangat serius... tapi gue rasa ini berpotensi untuk membuat semuanya jadi tidak jelas lagi...
 
Maksud sih kalau kegagalan ini akan membuat keputusan praperadilan yang lebih berat bagi pihak Hotman Paris? Dia membutuhkan hal itu agar dia bisa menanyakan kembali audit BPK itu apa benarnya, apakah ada kerugian negara sebenarnya atau tidak. Saya pikir ini cara yang tepat, jadi dia bisa mencari bukti-bukti yang lebih pasti dan tahu apa yang benar dan apa yang salah dalam penilaian BPK itu. Kalau gak ada bukti yang kuat, saya rasa kejagung tidak perlu khawatir soal hal itu. 🤔
 
Gue masih ingat saat-saat itu nge-aktivis bersama teman-teman... kenapa gak ada lagi gerakan seperti itu sekarang? Sekarang semua tentang media sosial aja, nggak ada lagi perubahan nyata. Tapi, kasus ini gue pikir masih penting banget. Nadiem benar-benar dijadinkan tersangka karena alasan yang tidak jelas. Gue rasa kejagung itu harus mempertimbangkan kembali logika apa yang digunakan. Jika 22 provinsi menyatakan harga normal, itu berarti apa? Apakah gak ada kerugian negara jika pengguna laptop Chromebook nggak dianggap pembunuhan? Gue rasa ini masih bisa jadi contoh kasus-kasus yang tidak tepat digunakan dalam hukum.
 
Gampang nih, kan kalau kita lihat audit BPK itu ada 22 provinsi yang diaudit menyatakan harga normal. Jadi, kenapa Hotman Paris berharap majelis hakim membaca ulang audit itu? Kalau harga normal itu benar-benar benar, maka ada masalahnya sih apa? Ada korban hidup yang dipotong, tapi Nadiem Paris ini masih dijadikan tersangka. Saya rasa, kalau kita lihat dari sudut pandang ini, ada kesan bahwa kasusnya jadi lelucon kayak aja... Tapi, sapa sih yang salah?
 
Menginjakin proses hukum ini makin jadi skandal deh 🤯! Makarim ini diaudit harga normal tapi kejagung masih menetapkan sebagai tersangka. Saya rasa dia harus bisa membuktikan apa yang dia klaim, gak ada bukti nyata yang diajukan ke pengadilan? Apalagi kalau dia punya akses ke bawang putih dan google itu pasti akan menemukan informasi yang dia cari. Tapi mungkin ini semua tentang strategi hukum yang kuat, nanti kebenaran pasti akan keluar 😊
 
kira-kira apa yang sedang terjadi disini? ada yang bilang siapa juga tidak salah, tapi gak bisa dipahami kalau siapa pun yang terlibat di dalam kasus ini harusnya tahu jujur tentang apa aja yang terjadi dan dari mana aja berasal uang itu 🤑. makasih bro, tapi siapa yang bilang siapa juga tidak salah kalau gak ada bukti yang jelas? aku rasa kita harus fokus pada pentingnya kejujuran dan transparansi dalam pengadilan, bukan hanya membiarkan orang-orang untuk bilang siapa aja juga tidak salah 😐.
 
Maksud siapa sih dengan prosedur pra-peradilan ini? Apakah itu berarti kita harus menunggu ribet sekali lagi sebelum kasus Nadiem Makarim bisa dijabatkan? Kita sudah tahu dia tidak melakukan apa-apa, tapi masih ada pasangan hukum yang mau menggulingi bukti-bukti yang telah jelas. Maksudnya siapa yang benar-benar ingin memaksa Nadiem ini tincir balik sinyal keberadilan yang sudah ada? Kita harus ingat, orang yang melakukan kesalahan pasti akan dituntut secara adil, tapi ini bukan tentang itu. Yang dibicarakan di sini adalah tentang bagaimana proses hukum kita bekerja, apakah sudah jujur dan tidak tergantung pada pasangan hukum siapa. 🤔
 
aku pikir kejagung itu nanti harus buat laporan yang jelas tentang apa yang ada di audit BPK tahun 2020, 2021, dan 2022. kalau nggak ada kesimpulan yang jelas, toh gugatan praperadilan dari hotman paris tidak ada dasar untuk diterima. saya rasa kementerian keuangan harus buat transparansi lebih baik tentang apa yang ada di dalam audit itu. karena kalau dianggap korban hidup dan kerugian negara, toh itu gampang banget dipengaruhi oleh faktor-faktor lain 🤑
 
Kasus kejagung ini seperti film aksi yang seru, tapi tidak ada aksi yang efektif di dalamnya. Yang jadi aksi ganti nama, tapi tidak ada hasil yang sebenarnya. Mereka bilang 22 provinsi menolak harga abnormal, tapi ternyata itu bukan yang penting. Yang penting adalah Nadiem diputar ke dalam cerita sebagai pembunuh dan korbannya adalah negara. Tapi kemudian mereka berpikir 'wait a minute, kalau harga normal itu tidak ada kerugian untuk negara, makan apa lagi?'

Gili-gili kasus ini seperti film thriller yang terlalu banyak plot twist dan tidak ada konsistensi. Dan yang jadi konseptor cerita ini adalah siapa? Kasus kejagung yang menghabiskan waktu banyak orang di Indonesia ini seperti cerita yang ingin kita lupa, tapi Nadiem Paris masih memperjuangkan agar kita tidak bisa melupakan ceritanya 😒
 
kembali
Top