Ditemukan lagi tautan palsu yang mengatasnamakan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk meminta data pribadi masyarakat. Tautan tersebut menyebarkan klaim bahwa Kemensos membuka pendaftaran digitalisasi bansos, termasuk bagi mereka yang belum pernah menerima bantuan sosial.
Namun, hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa tautan tersebut adalah palsu dan tidak berasal dari akun resmi Kemensos. Akun pengunggah tersebut tidak memiliki aktivitas yang signifikan sebelumnya dan bukanlah akun asli Kemensos.
Selama ini, pemerintah telah menyatakan bahwa tidak pernah membuat situs atau tautan yang membuka pendaftaran bansos secara langsung. Penerima bantuan sosial hanya dapat mendaftar melalui aplikasi Cek Bansos atau oleh virtue daerah.
Pada September lalu, prototipe portal bansos digital mulai diuji coba terbatas di Banyuwangi Jawa Timur, tetapi program tersebut masih dalam tahap uji coba dan belum secara luas diterapkan di seluruh Indonesia.
Dengan klaim seperti ini, pengunggah tautan palsu mengatasnamakan Kemensos meminta data pribadi kepada masyarakat, termasuk nama lengkap sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan nomor Telegram.
Namun, hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa tautan tersebut adalah palsu dan tidak berasal dari akun resmi Kemensos. Akun pengunggah tersebut tidak memiliki aktivitas yang signifikan sebelumnya dan bukanlah akun asli Kemensos.
Selama ini, pemerintah telah menyatakan bahwa tidak pernah membuat situs atau tautan yang membuka pendaftaran bansos secara langsung. Penerima bantuan sosial hanya dapat mendaftar melalui aplikasi Cek Bansos atau oleh virtue daerah.
Pada September lalu, prototipe portal bansos digital mulai diuji coba terbatas di Banyuwangi Jawa Timur, tetapi program tersebut masih dalam tahap uji coba dan belum secara luas diterapkan di seluruh Indonesia.
Dengan klaim seperti ini, pengunggah tautan palsu mengatasnamakan Kemensos meminta data pribadi kepada masyarakat, termasuk nama lengkap sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan nomor Telegram.