Saksi Ditawari Rp800 Ribu demi Jadi Debitur Palsu BRI Kebon Baru

Saksi Kasus Kredit Fiktif BRI Kebon Baru Dijelang, Minta Rp800 Ribu Per Saksi

Pertanyaan yang mengejutkan, ketika saksi kasus kredit fiktif di BRI Unit Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, dipanggil oleh hakim untuk menjelaskan mengapa dia mau digunakan sebagai nasabah palsu demi memperoleh uang Rp800 ribu.

"Apakah engkau diminta oleh terdakwa untuk ke Jakarta dengan catatan nanti kalau sudah selesai dikasih uang Rp800 ribu?" tanya hakim ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Suwandi kepada Ilham Kusaeri dalam persidangan.

"Ya," jawab Ilham.

Terdakwa tersebut menawarkan saksi untuk menggunakan nama nasabah palsu demi mendapatkan uang Rp800 ribu. Saksi harus mengeluarkan biaya perjalanan Jakarta untuk melakukan kegiatan tersebut.
 
Apa kira banget orangtuanya sih? Mereka butuh Rp800 ribu, tapi apa lagi yang nanti mesti dibayar oleh saksi kasus itu? Kenapa gak jadi korban palsu lagi, kan?

Saya pikir ini adalah contoh bagus dari sistem kredit yang tidak masuk akal di Indonesia. Kita lihat saksi keluar Rp800 ribu, tapi siapa nanti yang bayar biayanya? Mereka harus membayar uang ke saksi kasus itu? Sepertinya lagi macet ya...
 
Makasih ya, tapi kalau suatu hari nanti ada orang yang jujur di depan pengadilan, siapa sih yang mau menawarkan biaya Rp800 ribu? Udah serius, itu beda dengan biasanya. Mungkin harus ada perubahan kaidah ya, jadi saksi tidak harus dibayar karena menjadi nasabah palsu.
 
Maksud apa sih orang-orang mau dijanjikan uang 8 juta per saksi? Keren banget kalau bisa mendapatkan uang tanpa kerja! Tapi, nggak ada yang sempurna deh, harus ada cara untuk memperolehnya. Itu kalau orang punya uang untuk diminta, tapi apa kalau orang gampang kehabisan uang? Bisa jadi pihak korup atau pihak yang tidak jujur ya...
 
Gue penasaran sih, siapa yang mau jadi nasabah palsu kan? Mending jalan aja ke kantoran BRI, bukannya gak ada harganya 😂. Tapi kalau harus dibeli dengan uang, mending Rp800 ribu itu bisa dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih bermanfaat, nggak?

Saksi juga ngerasa terkejut kan, siapa bilang dia mau jadi nasabah palsu? Bayangin aja dirinya dengan perjalanan ke Jakarta, biaya transportasi, dan uang Rp800 ribu itu pasti gue punya yang lebih penting untuk dibelanjakan 🤑. Tapi mungkin ini adalah contoh kasus kredit fiktif yang harus diwaspadai oleh semua orang, jadi kita harus waspada aja 😬.
 
Gue rasa ini juga terjadi di tempat gue, ada klien yang bilang dia mau jadi saksi palsu demi mendapatkan uang 500 ribu, tapi gue tidak mau gak... gue rasa ini seperti permainan besar, siapa yang tertangkap itu siapa aja?
 
Wah, sih... apa yang terjadi di BRI Kebon Baru? Siapa yang bisa memikirkan hal seperti itu? Minta saksi mau digunakan sebagai nasabah palsu aja demi Rp800 ribu! Apa yang bikin orang mau lupa diri sendiri kayak gini? Biar saja uang, tapi rasanya tidak adil banget... 🤔🚫
 
Gue penasaran siapa yang bisa tawar-menawar dengan korban kredit fiktif? Kalau dia saksi, tapi gue pikir lebih masuk akal kalau korban yang menawarkan uang, bukan yang saksi! Karena saksi hanya berperan sebagai penjahat, tapi juga korban. Gue rasa itu cara yang konyol banget!

Dan yang bikin gue bingung lagi adalah biaya perjalanan Jakarta Rp800 ribu? Gue pikir itu lebih mahal daripada nilai uang yang diterima! Sepertinya terdakwa dan korban bekerja sama seperti siapa? Tapi kalau benar, itu berarti kredit fiktif bukan hanya tentang penjahatan, tapi juga tentang korupsi atau sesuatu yang lebih serius. Gue harap pengadilan bisa menyelamatkannya dengan menjawabnya!
 
Wah, gini dia nih! Mereka buat saksi kasus tapi tadi dia bilang mau di gunakan sebagai nasabah palsu? Tapi kalau aku bayar uang Rp800 juta, itu aku juga mau di gunakan! Aku rasa ini ada yang salah, siapa yang punya ide ini? Minta uang Rp800 ribu untuk menjadi saksi kasus? Kita harus tahu lebih banyak lagi tentang ini. Dimana sumbernya kalau ada? Apakah ada konfirmasi dari BRI juga?
 
kembali
Top