Respons Menteri LH soal Desakan Mundur usai Bencana di Sumatra

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq akhirnya mengakui bahwa desakan publik untuk mundur karena tidak bisa mengatasi bencana banjir bandang dan longsor di Sumatra. Dia mengatakan, kekecewaan publik itu adalah koreksi yang sangat berat dan akan menjadi langkah-langkah serius untuk melakukan perbaikan.

Tahun ini, curah hujan ekstrem terjadi dengan intensitas 50 tahun terakhir, sehingga persoalan lingkungan di Batang Toru Sumatra Utara tidaklah baru. Hanif mengakui bahwa kemampuan pengawasannya sedikit dan belum cukup untuk memantau seluruh lokasi setiap hari.

Hanif juga menegaskan bahwa banyak temuan justru datang lebih dulu dari masyarakat melalui media sosial, sehingga pemerintah tidak dapat menghindari kritik publik. Namun, dia juga mengatakan bahwa pemerintah tidak akan saling menyalahkan dan melainkan menggunakan peristiwa ini sebagai bahan perbaikan.

Tantangan utama kementerian Hanif adalah kapasitas pengawasannya yang minim, hanya kurang dari 3.000 orang untuk memantau 5 juta unit usaha di Indonesia.
 
Kalau tidak mau mendengar suara rakyat, siapa yang bertanggung jawab? πŸ€”πŸŒͺ️
Sudah waktunya memperbaiki sistem pengawasan banjir bandang, bukan hanya bercakap-cakapan! πŸ’ͺ
 
Hai temen-temen πŸ€—, aku pikir ini kalau pemerintah mulai mengakui kebenaran aja... kira-kira ada yang nggak tahu kalau masyarakat sudah capek banget dengan banjir-banjar itu 😩. Tapi, aku juga setuju kalau publik itu harus dihargai, karena mereka yang pertama kali melihat masalahnya dan memberikan info ke pemerintah. Aku rasa ini akan membantu agar pemerintah lebih cepat bertindak dan buat perubahan yang sebenarnya 🀞. Dan aku juga terima kalau kapasitas pengawasannya sedikit, tapi mungkin kalau kita kerjasama-sama maka bisa diatasi 😊.
 
Kemudian dia mengatakan itu semua siap-siap lah!!! πŸ€¦β€β™‚οΈ Jangan buat cerita panjang sih, kalau tidak ada kemampuan maka ambil yang paling cepat dan jalan masuknya yah? Kalau mau tahu apa kebenaran, aja cari di media sosial, gak bakal terkena kritik. Dan kalau kita lama-lazim, kudu buat perubahan sih... πŸ”„
 
Wahhh, kira-kira bisa juga ya kalau kita semua berkolaborasi dengerin masalah dan memberikan solusi langsung aja... kayaknya pemerintah juga harus lebih cepat bereaksi terhadap bencana banjir bandang itu. Saya pikir seharusnya ada sistem informasi yang lebih baik agar bisa mendeteksi banjir bandang dulu sebelum terjadi... dan kalau kita semua peduli terhadap lingkungan, mungkin masalah ini tidak akan begitu parah kan? πŸŒͺοΈπŸ’§
 
πŸ˜• Banjir bandang dan longsor itu bukannya tanda bahwa kita belum siap untuk menghadapi bencana alam ini πŸŒͺ️. Saya pikir pemerintah harus mulai dengan memperbaiki infrastruktur di daerah-daerah yang rentan, seperti pembangunan sistem drainase yang baik dan peningkatan kemampuan pengawasan 🚧. Saya juga harap masyarakat tidak terlalu cepat menyerah ke atas, tapi malah menjadi pemimpin perubahan dengan berbagi informasi dan pengalaman di media sosial πŸ“±.
 
Hei-eh, aq paham kenapa desakan publik itu ngerasa tidak dihargai, krn pemerintah belum mau ambil tindakan yang sebenarnya, banget lah kapasitas pengawasanannya, hanya kurang dari 3.000 orang untuk memantau 5 juta usaha, itu kayak nyala api yang belum terkecil, bagaimana caranya bisa diatasi? Aq pikir pemerintah harus meningkatkan jumlah personnel dan infrastruktur pengawasannya, agar bisa memantau secara lebih akurat. Dan aq juga rasa pemerintah harus lebih serius dalam menghadapi bencana alam, bukan hanya menunggu desakan publik saja.
 
Kalau aku lihat, kalau menteri lingkungan hidup itu benar-benar mengakui kesalahan mereka, itu penting banget! Aku senang dilihat bahwa mereka tidak menyalahkan masyarakat, tapi malah menggunakan kesalahannya untuk perbaikan. Tapi aku masih curiga, gimana jika mereka hanya bercanda aja? Karena aku lihat, kapasitas pengawasannya masih kurang dari cukup, itu benar-benar membuatku khawatir! Aku harap menteri lingkungan hidup itu bisa meningkatkan kapasitasnya agar lebih efektif dalam menghadapi banjir bandang dan longsor di masa depan πŸ’‘πŸŒŽ
 
Merasa sama dengar kalimat Menteri Lingkungan Hidupnya, tapi rasanya masih belum cukup banyak perubahan ya πŸ€”. Kadang saya pikir itu hanya kata-kata yang bisa diluncurkan dari meja kerja nih, apa kegiatan nyata yang ada di baliknya? Misalnya, kapan aja mereka akan meningkatkan kapasitas pengawasan atau apakah itu hanya rencana yang bakal terus tertunda lagi πŸ•°οΈ. Saya masih ragu-ragu tentang efektivitasnya ya, kita harus melihat bagaimana kebijakan ini diimplemenkannya dulu, nggak sekadar ngetawarkan pompa angin aja 🌬️.
 
Aku pikir pemerintah harus lebih cepat dan terus-menerus mengerjakan renovasi infrastruktur di wilayah-wilayah yang rentan banjir, seperti Batang Toru. Kalau lagi begitu, kita bakal kehilangan banyak pekerja dan usaha karena bencana alam. Aku ingat saat 2004 Lusi, kalau aja sengaja ada renovasi jalan-jalan di daerah itu, mungkin bisa mengurangi kerusakan banjir. Sekarang mereka harus cepat-cepat siapkan strategi untuk menghadapi musim hujan lagi, aku senang melihat pemerintah mau mendengarkan pendapat masyarakat, tapi aku harap mereka juga cepatnya ngerjasain. 🀞
 
Mau kebayangin siapa niya yang selalu nge- monitor lingkungan banget? Kapasitas aja kurang dari 3000 org dan apa aja tiba-tiba udah ada banjir longsor nih! Mereka harus seriusin memperbaiki sistem pengawasan ya, sekarang lagi viral di media sosial siapa yang nggak punya opini tentang ini. Makasih informasinya banyak sekali, klo bisa kasih juga contoh bagaimana cara perbaikan itu? πŸ€”πŸ’‘
 
Wahhh, kalau serius banget ya! Desakan publik itu gak main-main, nggak bisa dipungut aja. Semoga Hanif punya rencana yang solid untuk meningkatkan kapasitas pengawasan dan memantau lokasi-lokasi yang susah dijangkau. Dengan demikian, kita bisa mencegah bencana banjir bandang dan longsor lainnya di Sumatra πŸŒͺ️. Aku senang melihat bahwa pemerintah tidak akan saling menyalahkan, tapi justru menggunakan kekecewaan publik itu sebagai pelajaran untuk memperbaiki sistem. Semoga Hanif bisa mengatasi tantangan ini dengan cepat dan efektif πŸ’ͺ!
 
Itu pengecekan lagi kalau pemerintah benar-benar mau dengerin dari rakyat kan? Mereka bilang desakan publik itu adalah koreksi yang berat, tapi bagaimana kalau rakyat aja tidak percaya dengan pemerintah karena selalu terlambat atau salah arah? Dan sekarang mereka juga bilang ingin menggunakan peristiwa ini sebagai bahan perbaikan, tapi bagaimana kalau itu cuma kata-kata saja dan tidak ada tindakan nyata yang diambil?

Dan aku rasa kemampuan pengawasan yang minimal itu adalah masalah besar, karena kita punya 5 juta unit usaha yang harus dipantau, tapi hanya kurang dari 3.000 orang yang bisa melakukannya. Jadi, gimana caranya kita bisa percaya bahwa pemerintah benar-benar mau meningkatkan kapasitas pengawasan itu? Kita perlu lihat kejelasan dan tindakan nyata dari pemerintah, bukan hanya kata-kata yang tidak berarti. πŸ€”
 
Lagi-lagi, pemerintah harus mengakui kesalahan dan sedikit malu. Desakan publik akhirnya membuat mereka mengakui bahwa tidak cukup, tapi masih belum cukup. Kalau mau benar-benar perbaiki, harus ada langkah yang lebih serius. Mereka harus memperbesar tim pengawasan dan juga meningkatkan kemampuan mereka. Sampai sekarang, masih banyak yang bisa diatasi dengan sistem semacam itu. Tapi, kalau mau banget benar-benar perbaiki, sudah waktunya menambahkan anggaran untuk perbaikan infrastruktur dan teknologi. Dan juga harus meningkatkan kesadaran masyarakat agar mereka bisa berkontribusi dalam pencegahan bencana seperti ini. 😊
 
Aku penasaran apa punya kebijakan mereka buat menghadapi bencana alam seperti banjir bandang dan longsor ini πŸ€”. Kapasitas pengawasan hanya kurang dari 3 ribu orang, itu gampang dipikirkan aja, tapi bagaimana nanti kalau terjadi lagi? Dan siapa yang pasti apa kemudian akan menjadi sumber kekecewaan publik? Aku pikir perlu ada rencana yang lebih matang dan jelas dari pemerintah, bukannya hanya menunggu aksi masyarakat untuk mengajak mereka berubah πŸ’‘.
 
Akhirnya pemerintah nyesakin bahwa desakan publik itu bukan sembarangan hal, tapi koreksi yang sangat berat! πŸ€¦β€β™‚οΈ Saya pikir ini merupakan tanda bahwa pemerintah mulai sadar akan potensi bencana banjir bandang dan longsor di Indonesia. Minta-minta siapa pun yang terkena dampak dari bencana ini untuk tetap bijak dan tidak menyerah πŸ˜…. Karena kalau kita semua tidak berani mengatakan sesuatu, maka tidak ada perubahan apa pun πŸ™.
 
Hei-iei πŸ€—, kalau nggak salah informasi, ini buatnya Menteri Lingkungan Hidup kayaknya benar-benar mengakui kesalahan pemerintah nih! πŸ™ Kalau tidak ada perhatian dari publik, bagaimana bisa diatasi masalah lingkungan? 😊 Saya senang banget kalau dia mengatakan akan serius-seri dalam melakukan perbaikan, karena ini penting sekali! πŸ’š Kita harus jaga lingkungan kita agar tetap sehat dan bersih! πŸŒΏπŸ’¦
 
Aku think kalau gak ada desakan publik, golek banjir dan longsor itu gak akan terjadi 😊. Menteri Hanif udah mengakui kekurangan kapasitas pengawasannya, tapi aku pikir perlu ada langkah yang lebih signifikan, seperti meningkatkan keterampilan seseorang atau memperbesar tim pengawasan. Dan aku rasa gak usaha lagi kalau desakan publik bisa dihindari dengan mudah, kita butuh kesadaran dan kolaborasi bersama 🀝.
 
Bodoh banget si Menteri Lingkungan Hidup tuh... Aku pikir sudah cukup sih dengan apa yang sudah dikatakan dia, tapi dia harus terus berbicara lagi... Kata-kata dia itu seperti kata-kata yang hanya bisa diucapkan oleh orang yang nggak punya konsep tentang kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Aku pikir kalau Menteri Lingkungan Hidup ini harus fokus utamanya adalah memperbaiki kapasitas pengawasannya, bukan hanya berbicara-bicara tentang perbaikan... πŸ˜’
 
kembali
Top