Remaja 16 Tahun di Jakarta Pusat Ditangkap Polisi: Bawa Sajam, Diduga Hendak Tawuran

Dua remaja berinisial R dan Y, berusia 16 tahun, dijadikan pengejar polisi setelah terjaring Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Pusat di Jalan Pangeran Jayakarta. Polisi menyita satu bilah celurit yang diduga akan dipakai dalam tawuran.

Keduanya kemudian dibawa ke Polsek Sawah Besar untuk proses hukum. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Condro Purnomo, menegaskan bahwa kepemilikan senjata tajam tanpa izin merupakan tindak pidana yang diatur dalam Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

"Saya tidak akan mentolerir aksi tawuran yang mengganggu ketertiban masyarakat. Kepemilikan senjata tajam tanpa izin merupakan tindak pidana yang harus diatasi," kata Susatyo saat berbicara dengan Liputan6.com, Sabtu (8/11/2025).

Dia juga mengingatkan orang tua untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, terutama pada malam hingga dini hari, agar tidak salah pergaulan. "Kami mengimbau kepada para orang tua agar lebih peduli terhadap anak-anaknya. Berikan anak-anak kegiatan yang bermanfaat untuk masa depannya, seperti olahraga, kegiatan sosial, atau hal-hal yang menumbuhkan disiplin dan tanggung jawab," ujar Susatyo.
 
Gini aja lagi kalau anak muda Indonesia ini, masih banyak yang nggak tahu apa artinya 'hormati orang lain'. Apa yang kamu lakukan sih untuk mendapatkan perhatian dari orang tua dan lembaga pendidikan? Mereka sibuk banget dengan tes masuk universitas atau ujian sekolah, tapi gini aja kamu, kalau mau tawuran, nggak ada konsekuensi apa pun. Saya rasa itu karena kurangnya edukasi yang baik dari pihak pendidikan.
 
Gampangnya bisa terjadi, kan? Remaja-remaja keren-kerenan itu apa lagi kalau sudah ngisi celurit? Mau dipakai buat apa aja? Saya rasa pemerintah harus bantertingin nih, bagaimana caranya ngatasi remaja-remaja yang begitu tidak bertanggung jawab. Lihat saja yang terjadi di Metro Jakarta, kalau tidak ada penanganan yang tepat, apa aja yang bisa dilakukan? Saya lebih percaya pada pendidikan daripada penegakan hukum, tapi saya tahu itu tidak mungkin.
 
aku kira gak bisa dihindari kan kalau ada remaja yang suka ngeluk-ngeluk senjata di jalan 🤣 tapi sayangnya ini bukan mainan anak-anak deh, tapi bilah celurit yang bisa menembus dada orang lain! apa sih kegiatan yang bermanfaat untuk masa depannya sih, kalau cuma ngidul dengerin cerita aja? malah itu bisa bikin mereka semakin bodoh 🤦‍♂️ dan tidak memiliki disiplin dalam hidup sehari-hari. sayangnya ini kalau dihabiskan dengan olahraga atau kegiatan sosial, mungkin nanti tidak akan terjadi kasus seperti ini 🤔
 
ada ya bro, kalau kamu lihat, remaja itu sama-sama 16 tahun, tapi salah satu lagi bisa dijadikan patroli polisi 😂. sih, aku punya pendapat, kalau gak ada hiburan yang positif, anak-anak malah jadi bosan dan nggak berdisiplin, padahal orang tua harus memberi contoh yang baik untuk mereka. dan sepertinya, polisi juga harus lebih pintar dalam mengatasi masalah ini, bukan cuma menangkap siapa-siapa yang salah 🤔.
 
Ini bikin aku pikir tentang pengawasan orang tua terhadap anak-anak mereka ya... Mereka harus lebih teliti agar anak-anak mereka tidak masuk ke situasi yang bisa jadi mengancam keselamatan, seperti tawuran di jalan. Itu bukan mainan, tapi aksi yang bisa jadi bikin korban. Kita harus berikan anak-anak kita kesempatan yang positif dan membantu mereka menjadi anak yang bijaksana dan bertanggung jawab 🤔
 
Aku pikir itu tidak bijak banget nih, sih polisi harus lebih fokus pada mengajarkan anak-anak tentang pentingnya tidak pakai senjata tanpa izin daripada hanya menangkap mereka saja. Aku rasa kalau giliran anak-anak untuk dihiburin nih, bukan polisi. Kapolres Metro Jakarta Pusat juga salah, dia harus lebih mengajarkan orang tua tentang bagaimana cara memperingatkan anak-anak jika mereka mau mencoba tawuran. Kita harus lebih peduli terhadap anak-anak kita, jangan biarkan mereka berjalan di jalan yang tidak aman.
 
Maksud gue kalau aksi tawuran di kota ini makin sering terjadi. Gue lihat dari foto bilah celurit yang digunakan, mungkin karena gue lihat sama dengan gue, bilah celurit itu agak panjang untuk anak-anak kelas 11 😒

Gue pikir ada masalah lain di sini, yaitu banyak sekali remaja yang nggak punya waktu untuk belajar dan berkegiatan yang seimbang. Mereka terlalu fokus pada game dan media sosial. Gue lihat diagram berikut 🔍


+-----------+
| Game |
| dan |
| Media |
| Sosial |
+-----------+
|
|
v
+-----------+
| Belajar |
| dan |
| Berkegiatan|
| yang seimbang|
+-----------+


Gue rasa harus diingatkan oleh orang tua dan pemerintah agar anak-anak mereka memiliki waktu yang cukup untuk belajar dan berkegiatan yang positif. Jangan sampai remaja seperti R dan Y yang terjebak dalam aksi tawuran 😟
 
ini gak sabar banget dengar kabar tawuran 2 remaja di Sawah Besar, kalau udh terjaring, kenapa gak nyari sumbernya? siapa yang bilang ada celurit di Jalan Pangeran Jayakarta, itu nggak bahan cerita nggak? dan apa sih kapolres nih, kenapa lagi memerintahkan orang tua untuk memperhatikan aktivitas anak-anak mereka? udah capek dengerin nara-narahanya.
 
Maksudnya apa sih kalau remaja itu mau main 'tawuran' di jalan? Aku pikir ini bukan main-main banget, kan? Mereka bisa jadi terlibat dalam hal yang lebih serius, seperti perdebatan atau bahkan aksi konfrontasi. Kalau mau bermain, kayaknya harus di tempat yang aman, bukan di jalan yang sibuk! Aku juga tidak setuju dengan ide 'polisi kekinian' yang sering menghampiri anak-anak remaja di pasar atau tempat lain untuk 'mengamati' mereka. Saya pikir ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan stres pada anak-anak yang sibuk dengan kegiatan sehari-hari...
 
Pagi ini aku lihat cerita tentang 2 remaja berinisial R dan Y yang dijahat kanan polisi karena dipakai dalam tawuran. Aku rasa kalau mereka yang terlibat, mau tidak mau harus belajar dari kesalahan itu. Tapi aku juga pikir ada yang salah dengan cara polisi mengambil alih perhatian dari orang tua mereka. Mereka harus berbicara dengan anak-anaknya tentang pentingnya tidak memaksakan diri dan menghormati hukum. Mungkin kalau orang tua mereka lebih peduli, tawuran itu tidak akan terjadi. Aku pikir kita semua harus bertanggung jawab atas keadaan di Indonesia, apalagi anak-anak kita yang masih muda dan belum cukup bijak.
 
ini kayaknya kepolisian ngejar remaja denger2 di jalan. tapi apa yang penting adalah siapa yang harus bertanggung jawab kalau anak-anak kita ngeliat aksi tawuran, apakah itu orang tua atau pihak kepolisian. toh aku pikir lebih baik jika kita fokus mengajarkan anak-anak kita tentang disiplin dan tanggung jawab, jangan sampai mereka belajar dari contoh yang salah 😒
 
Lihat siapa-siapa lagi yang ikut berisik di Jalan Pangeran Jayakarta... 🤦‍♂️ Mau tawuran, mau baku bakar... kenapa nggak main olahraga atau kegiatan lain yang positif? 😒 Saya rasa apa yang terjadi disini adalah kesalahan dari kedua remaja itu, tidak memiliki kesadaran akan risikanya. Orang tua harus lebih teliti dan memberikan contoh baik kepada anak-anaknya agar mereka bisa belajar bagaimana bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari... 🙏
 
Gue pikir ini gampang banget bagitua sama apa aja kira-kira keduanya. Mereka jadi pengejar polisi? Sapa tahu aja nanti mereka punya alasan yang benar. Gue rasa kalau susatyo jadi gila gitu nih, dia katakan agar orang tua lebih memperhatikan anak-anak mereka tapi malah buat mereka merasa dijanjikan. Yang penting adalah jangan bawa senjata tajam aja ya, siapa tahu nanti ada yang salah bisa langsung dibawa ke polres.
 
kembali
Top