Purbaya Tak Cemas RI Bangkrut Karena Utang: Kita Paling Prudent

Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di atas 60 persen, bukanlah indikator mutlak kebangkrutan suatu negara. Menurut Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, hal ini memang membuat banyak orang khawatir, tetapi perlu dipertimbangkan dalam konteks praktik internasional.

Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang, rasio utang ke PDB mereka sudah sangat tinggi. Amerika Serikat punya defisit sekitar 6 persen dari PDB, tapi utang-utangnya hampir mencapai 100 persen lebih daripada PDB. Sementara itu, Jepang punya rasio utang ke PDB yang mencapai 275 - 250 persen.

Purbaya menyebutkan bahwa ini menunjukkan bahwa acuan suatu negara bangkrut bukanlah jelas. "Acuan suatu negara bangkrut apa enggak tuh enggak <em>clear</em>." Dia menjelaskan bahwa rasio utang lebih berfungsi sebagai alat bagi lembaga pemeringkat untuk menilai kesinambungan anggaran dan kemampuan bayar suatu negara.
 
Maaf kalau aku bilang ini, tapi aku nggak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika rasio utang kita di atas 60 persen. Di tahun-tahun sebelumnya, aku udah liat kekacauan ekonomi yang parah di negara-negara lain karena utang-utang mereka terlalu banyak. Dan sekarang giliran Indonesia?

Tapi aku pikir Purbaya benar-benar, rasio utang bukanlah indikator satu-satunya kebangkrutan suatu negara. Di Amerika Serikat dan Jepang, punya utang yang tinggi tapi masih bisa berjalan dengan baik karena mereka memiliki sistem keuangan yang kuat. Tapi bagaimana kalau Indonesia? Aku rasa kita harus lebih hati-hati dalam mengelola utang kita.
 
Udah jelas, 60 persen utang ke PDB itu bukan berarti Indonesia pasti akan bangkrut 😒. Maksudnya siapa tau ada negara lain yang punya rasio serupa tapi masih bisa bertahan. Di Amerika Serikat dan Jepang, punyanya defisit dan utang-utang yang super tinggi tapi masih bisa jalan 🤑. Artinya, rasio utang itu bukan alat utama untuk menilai kebangkrutan, tapi lebih seperti alat ukur keuangan yang kompleks 🔪. Jadi, gak perlu terlalu khawatir, Indonesia punyanya utang yang tinggi tapi masih bisa bertahan 🤞.
 
Saya pikir cara Menteri Keuangan itu sederhana tapi masuk akal 🤔. Banyak orang khawatir dengan rasio utang yang tinggi, tapi ya kita harus lihat konteks internasionalnya juga. Amerika Serikat dan Jepang punya rasio utang yang sangat tinggi, tapi belum terbangkrut sih... Mungkin itu cara untuk melihat bahwa rasio utang bukanlah satu-satunya indikator kebangkrutan 🤷‍♂️. Saya setuju dengan Purbaya, kita harus lebih cermat dalam memahami apa yang diartikan oleh rasio utang dan tidak terburu-buru mengambil keputusan yang salah 🙏.
 
Gue pikir si Purbaya Yudhi Sadewa udah jalan-jalan dengan lelucon bareng lembaga pemeringkat itu! Rasio utang 60 persen? Bangkrut aja sih? Gue rasa kayaknya perlu ditinjau lebih dekat lagi. Di Amerika dan Jepang, gue tahu kalau mereka udah lama banget punya utang yang tinggi, tapi gue tidak yakin kalau itu benar-benar sebenarnyanya 🤔. Mungkin udah ada faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan? Gue rasa penting buat kita ambil keputusan yang lebih hati-hati, bukan hanya mengutak-atik angka-angka saja 💡.
 
Kalau rasio utang ke PDB itu tergolong tinggi, tapi nggak bermakna apa-apa deh... Amerika Serikat dan Jepang bisa terus maju seperti ini? Mereka punya utang yang banyak, tapi mereka masih bisa. Kita Indonesia malah terlalu khawatir kayaknya 😅. Kalau kita nantinya bangkrut, apa yang akan kita lakukan sekarang? 🤔
 
aku pikir kalau rasio utang terus naik kayak begini, itu bukan akhir Dunia 🙅‍♂️ tapi kita harus lebih teliti lagi. asalnya aku penasaran, apakah asumsi Menteri Keuangan tentang rasio utang bukan cuma sekedar alibi aja? Amerika Serikat dan Jepang kayaknya udah terlalu banyak utang juga, tapi bagaimana caranya mereka bisa terus berjalan dengan baik? 🤔
 
Saya pikir kalau orang-orang ini masih khawatir karena rasio utang itu tinggi, tapi kita harus lihat di mana mereka berada. Amerika Serikat dan Jepang sudah banyak mengalami kesulitan keuangan dulu kan? Saya pikir rasio utang 60 persen bukanlah akhir dunia. Kita harus jujur, rasio utang itu masih bisa dikendalikan. Yang penting adalah kita bisa membayarnya kembali dengan baik.
 
Aku pikir pihak gobernannya benar-benar keren banget! Mereka bisa menjelaskan hal ini dengan cara yang cerdas, bukan hanya menganggap bahwa rasio utang PDB yang tinggi berarti bangkrutlah negara kita. Seperti di Amerika Serikat dan Jepang, mereka punya rasio utang yang sangat tinggi, tapi masih bisa jalan kan? Mungkin kita harus belajar dari cara mereka mengelola utang ya...
 
Gue pikir apa yang Purbaya Yudhi Sadewa katakan itu benar, rasio utang gak sama saja dengan kebangkrutan suatu negara. Kalau aku lihat Amerika Serikat dan Jepang, mereka punya rasio utang jauh lebih tinggi dari kita, tapi gue tahu kalau masih bisa berjalan. Mungkin karena mereka punya struktur ekonomi yang lebih kuat, atau mungkin karena mereka punya kebijakan yang tepat. Aku pikir kita harus fokus untuk membuat rencana keuangan yang baik, bukan hanya nari-nari tentang bangkrutan suatu negara. 🤔
 
omg gue penasaran lho apa yang membuat negara-negara maju seperti AS & Jepang punya rasio utang ke PDB yang sangat tinggi? seharusnya mereka tidak bisa bayar utang-utangnya kan? tapi sih menteri keuangan bilang bahwa itu semua tentang konteks praktik internasional... gue rasanya nggak jelas sama sekali 🤔 dan apa sih maksudnya dengan "acuan suatu negara bangkrut" yang enggak clear... hmm
 
kembali
Top