Purbaya soal Penempatan Dana ke Bank Jabar: Enggak Dulu Bahaya

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengumumkan rencana untuk mengalihkan penempatan dana dari Bank Himpunan Milik Negara (Himbara) ke Bank Pembangunan Daerah (PBD), karena masih rendahnya serapan dilakukan perbankan pelat merah tersebut. Penyerapan bank yang melimpah ini sejauh ini sudah mulai meningkat dan menurut Purbaya, penyerapan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk hingga saat ini sudah lebih tinggi daripada serapan awal.

Dengan demikian, dana akan diserahkan kepada dua bank yang mendapatkan perawatan khusus dari pemerintah, yaitu Bank DKI dan Bank Jatim. Kedua bank tersebut memiliki pencahayaan keuangan yang kuat sehingga kemungkinannya untuk menyelesaikan masalah keuangan mereka lebih besar dibandingkan dengan Bank Jabar.

Dalam konferensi pers, Purbaya menyatakan bahwa penempatan dana pada perbankan daerah itu adalah bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan kredit. Dia juga mengatakan bahwa penampungan tersebut akan menjadi kebijakan yang berkelanjutan dan dapat dipertahankan dalam beberapa tahun mendatang.
 
Wahhh, ini kayaknya baik banget! Kita harus terus mendukung kedua bank yang penerima dana khusus dari pemerintah, ya! Bank DKI dan Jatim pasti punya rencana yang solid buat meningkatkan pertumbuhan kredit di daerah mereka. Saya senang banget bahwa penempatan dana tidak lagi berada di tangan perbankan pelat merah, karena itu sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan investor dan masyarakat. Semoga program ini bisa berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia 🙌💸
 
Gue rasa ini nanti bakal gampang banget bank-bank daerah jadi kaya, karena pemerintah serius-sihi membantu ya 😊. Pencahayaan keuangan Bank DKI dan Jatim kayak ini memang lebih kuat dibandingkan dengan Bank Jabar. Gue harap penyerapan awal tidak terlalu rendah ya, nanti gak ada bank daerah yang kena masukin jebakan kredit yang murung 😐. Dengan demikian, gue senang sekali pemerintah punya rencana ini, tapi pasti harus ngawasi banget agar penyerapan dana tidak jadi korupsi aja 🤑.
 
Gak tahu, kalau gini kok masih jadi tujuan. Menteri Keuangan itu gue pikir masih salah strategi, kenapa harus dipindahkan dana ke 2 bank lainnya? Gimana logisnya nih, kalau pertumbuhan kredit di daerah yang kurang stabil, tapi pemerintah masih mau bertabung pada bank-bank lainnya... Tapi mungkin itu hanya cara mereka berpikir, dan kita harus setuju dengannya 😐
 
Pernahkah kalian pikir, kalau gini terjadi dengan perbankan daerah? Saya rasa itu salah strategi dari pemerintah, karena bihun-nye aksi ini tidak fokus pada solusi yang benar untuk masalah keuangan bank-bank tersebut. Tapi, siapa tahu rencana ini berhasil, nanti kita semua bisa liat hasilnya 🤞
 
Pernah pikir nggak kalau pengalihan dana dari Himbara ke PBD itu sebenarnya gampang-gantung. Kita tahu perbankan pelat merah itu selalu ada masalah keuangan, tapi kenapa pemerintah masih memilih untuk mendukungnya? Saya pikir itu karena pemerintah ingin menunjukkan bahwa mereka peduli dengan perbankan daerah dan ingin meningkatkan pertumbuhan kredit. Tapi apa yang sebenarnya terjadi adalah, penampungan dana tersebut hanya akan membuat perbankan pelat merah itu semakin kuat dan tidak mau berubah 🤑👎. Saya harap pemerintah bisa melihat realitasnya dan tidak hanya fokus pada penampilan saja 🤔💡.
 
Maaf kalau perlu, aku sedih banget dengar kabar ini... Sementara giliran perbankan pelat merah seperti Himbara yang masih rendah serapannya, aku pikir pemerintah udah harus bantu yang membutuhkan. Aku rasa ada kesadaran yang minim tentang masalah keuangan di kalangan mereka. Mungkin bisa jadi ini bisa membuat perubahan positif, tapi aku harap lebih cepat lagi.
 
aku rasa ada sesuatu yang tidak beres, kalau memang bank pelat merah itu masih rendahnya serapan dilakukan, maka apa sih kebijakan ini? jadi dana yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan kredit, malah dipindahkan ke dua bank yang sudah ada. aku pikir ini seperti mainan politik, pemerintah ingin menyelesaikan masalah kredit bagi dua bank tersebut, tapi apa itu rasanya buat rakyat umum?
 
aku pikir ini gak masuk akal deh... mengapa pemerintah harus serius-seriusan bantu bankbank pelat merah yang suka banget utang? kayaknya ini hanya caranya untuk tidak harus membayar utang-utangan yang sudah banyak. tapi aku rasa ini bisa bikin perubahan jadi lebih cepat, misalnya kalau bankbank itu harus mengurangi utang mereka sendiri, maka pemerintah gak perlu khawatir tentang utang-utang yang banyak.
 
Makasih informasinya! Saya pikir kalau ada masalah dengan perbankan pelat merah, apa yang ada sumbernya? Kenapa gini sih? PDBs (Perusahaan Daerah Pembangunan) itu nggak usaha sama dengan bank-bank swasta, kapan aja mau membagikan dana?

Dan kenapa Bank DKI dan Jatim yang mendapatkan perawatan khusus, tapi Bank Jabar nggak? Saya pikir semua bank punya kesempatan yang sama untuk tumbuh. Ini kalau cuma tentang pencahayaan keuangan aja, tapi siapa tahu ada faktor lain yang membuat pemerintah memilihnya.
 
Gue pikir ini penyelesaian masalah perbankan daerah. Kalau bank-bank pelat merah itu bisa menyelesaikan masalahnya, maka tidak ada alasan untuk mempertahankan sistem perbankan yang kaku seperti sekarang. Saya setuju dengan Purbaya bahwa penyerapan bank yang melimpah ini sejauh ini sudah mulai meningkat dan menurutnya penampungan tersebut akan menjadi kebijakan yang berkelanjutan. Tapi, gue curious bagaimana cara pemerintah membuat pasti bahwa bank-bank pelat merah itu bisa menyelesaikan masalahnya? Jangan cuma memberikan perawatan khusus saja, tapi juga ada tindak lanjutnya?
 
Saya rasa ini gede deh, siapa yang bilang Himbara masih rendah serapan? Saya pikir ada masalah lain yang lebih penting ya, misalnya kualitas jasa bank itu sendiri atau efisiensi pengelolaan Dana Nasional. Tapi saya juga paham betapa pentingnya meningkatkan pertumbuhan kredit dan memberikan kesempatan bagi perbankan daerah untuk berkembang. Saya harap kebijakan ini benar-benar membantu dan tidak hanya berfokus pada beberapa bank saja, ya? 🤔💸
 
gak percaya sih, gimana kalau penyerapan bank pelat merah yang banyak itu belum cukup? aku rasa mereka masih bisa melakukan kesalahan lagi, seperti apa yang terjadi dengann Bank Himpunan Milik Negara (Himbara)? gimana kalau kita harus membayar kembali uang yang sudah dibelanjakan dengan cara ini? tapi sepertinya Purbaya sudah yakin dan rasaanya penampungan dana ke dua bank itu bisa menjadi solusi, tapi aku masih ragu-ragu...
 
Wah, gak percaya banget sih kalau Himbara masih gak bisa menyerap dana dengan baik! 😂 Saya setuju dengan Purbaya, karena PBD dan DKI Jatim benar-benar punya potensi besar untuk mengembangkan bisnis mereka. Nanti kalau dana diserahkan ke sana, tentu saja bakal semakin lancar aja nih! 🤑 Dan aku rasa ini bukan kebijakan yang tidak masuk akal, karena sekarang Himbara gak bisa lagi dipercaya, kan? 💁‍♂️
 
Gini aja, kalau serapan bank Pelat Merah masih rendah, mesti ada bukti kalau bankbank pelat itu sudah bisa berdiri sendiri 🤑. Tapi, siapa tau mereka punya rencana yang cerdas? Mereka nggak cuma mau memberikan dana saja, tapi juga mau jaga agar bank-bank tersebut tetap stabil 🤞. Saya senang liat pemerintah berani mengambil keputusan yang tidak biasa, mungkin kali ini mereka benar-benar memikirkan masa depan 😊.
 
Bank Pembangunan Daerah (PBD) itu nih, masih banyak bank pelat merah lainnya yang belum bisa menyelesaikan masalah mereka! Sementara Bank DKI dan Jatim itu, kemungkinan besar sama aja dengan bank-bank lain, apa keuntungannya? Dan mengapa harus dana umum yang kita simpan di Himbara itu dibagikan lagi? Saja tolong dipertimbangkan.
 
Hahaha, gaes, apa kabar? Purbaya ini bener-bener ingin ngatur nyawa perbankan daerah-nya! Tapi, siapa tahu bisa jadi itu salah strategi, kok? Meningkatkan serapan bank pelat merah itu kayaknya bukan hal yang mudah. Aku pikir gini, jika mau meningkatkan pertumbuhan kredit, giliran perbankan nasional-nya ngerjain terlebih dahulu! Bank DKI dan Bank Jatim ini kayaknya udah cukup kuat juga. Tapi, aku setuju dengan Purbaya, kebijakan yang berkelanjutan itu penting banget! 🤔💸
 
kembali
Top