Purbaya soal Penempatan Dana ke Bank Jabar: Enggak Dulu Bahaya

Pemerintah mengalihkan penempatan dana dari Bank Himpunan Milik Negara (Himbara) ke Bank Pembangunan Daerah (BPD), yakni Bank DKI dan Bank Jatim, karena serapan dana masih rendah di perbankan pelat merah tersebut. Pemerintah berencana untuk mengalihkan dana yang tidak terserap dari Bank Tabungan Negara (BTN) ke BPD.

Pada saat konferensi pers, Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan, "Saya akan lihat nanti kalau nggak terserap, pokoknya akan dilemparkan ke tBPD Bank Jakarta maupun Bank Jawa Timur."

Ternyata penempatan dana tersebut, tidak hanya dilakukan di Bank DKI dan Bank Jatim saja, tapi juga untuk Bank BJB yang kemarin-kemarin memiliki masalah. Pemerintah berencana untuk menempatkan dana tersebut ke Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) karena kedua bank tersebut memiliki kuota kredit yang cukup besar untuk menutupi kerugian yang ada kalau ada.
 
Makanya gini pemerintah belom bisa sengaja, aja secara terbuka ceritainya dulu. Mereka bilang mau nanti lihat apakah terserap atau tidak, tapi siapa tahu sih apa yang terjadi di bank tabungan negara itu, aku pikir mungkin ada rahasia yang nggak ingin dipapar di depan umum 😒. Tapi, mungkin ini bukan hal penting untuk kita cari jawabannya. Yang penting, gini aja kalau dana dari himbara dilemparkan ke bpd, itu artinya pemerintah lagi mengatur strategi untuk mengelola utang negara, dan aku setuju dengan itu 🤝. Yang perlu dihati adalah, dana yang dilimpahkan harus digunakan dengan bijak dan tidak kembali menjadi kerugian bagi negara 😕.
 
Maksudnya, pemerintah suka ngalih dana dari one bank ke lain ya? Saya paham kalau Bank Himpunan Milik Negara (Himbara) serap dana masih rendah, tapi kenapa harus terus-terusan berganti bank aja? Saya rasa ini cuma cara untuk memperkuat kontrol pemerintah terhadap perbankan. Tapi siapa tahu, kalau Bank BJB bisa ngelola dana dengan baik, kayaknya tidak ada masalah juga 🤔
 
Gue pikir pemerintah harus fokus dalam mengatur kembali Bank Himbara dulu, sebelum ngalihin dana ke BPD 😊. Gue curiga kalau bantuan ini hanya untuk memenuhi target angka saja, bukan untuk membangun bank yang kuat dan aman 🤔. Menteri Keuangan itu kayaknya nggak punya rencana yang jelas, cuma sapa-siap aja sih 🙄. Gue rasa lebih baik kalau dana tersebut digunakan untuk membantu masyarakat directly, seperti program sosial atau infrastruktur 💸. Itu pasti akan memberikan dampak positif yang lebih besar daripada menumpuk kelebihan di bank 🌈.
 
Wah, gini juga kayaknya penempatan dana di Himbara terus-terusan. Beliau si Menteri Keuangan kayaknya nggak sabar-sabar aja sama, nanti kan harus lihat apakah dana itu ternyata terserap? Pokoknya, aku pikir nanti kalau bank-bank tersebut tidak bisa menangani utang-utang mereka, mungkin gini saja yang akan terjadi. Maka dari itu, aku lebih yakin jika pemerintah ingin mencari cara lain untuk mengatasi masalah ini.
 
aku senang lihat pemerintah mau mengalihkan dana dari himbara ke bpd, tapi aku penasaran kenapa serapan dana masih rendah di perbankan pelat merah? apa adanya keraguan dalam pengelolaan bank-bank tersebut? aku harap pemerintah bisa membantu meringankan beban hutang bagi warga, tapi aku khawatir jika tidak terserap, nanti siapa yang akan bertanggung jawab?
 
Makasih kan, gini opini saya tentang ini... Pemerintah kayaknya gak sabar sama dengan bank-bank pelat merah yang gak bisa ngerap dana dengan baik. Nah, alasan utama kayak apa? Karena serapan dana masih rendah ya! Makanya pemerintah ingin ngalihkan dana ke BPD, yaitu Bank DKI dan Bank Jatim. Tapi, saya rasa ini kayaknya gak benar. Mereka harus terus memantau bagaimana bank-bank pelat merah itu ngerap dana, bukan langsung ngalihin ke BPD ya...
 
Saya pikir ini sangat tidak adil sekali, kita nggak bisa percaya lagi dengar kata pemerintah kan? Mereka bilang sama-sama bank BPD aja, tapi ternyata ada perbedaan besar antara Bank DKI dan Bank Jatim dengan yang lain. Kita jadi tanya-tanya siapa yang benar-benar membutuhkannya dana ini? 🤔 Saya rasa ini hanya cara pemerintah untuk mengelabui kita semua, mereka nggak mau membuka kebenaran tentang mana bank yang sebenarnya tidak bisa menyelesaikan utangnya. Kita harus lebih waspada dan tidak tergiur dengan kata-kata yang menjanjikan, tapi kita harus lihat di baliknya apa yang sebenarnya terjadi. 🚨
 
Gak papa, penasaran aja sih. Mungkin keputusan ini untuk mengalihkan dana ke BPD adalah kesibukan pemerintah dengan proyek-proyek lain. Nah, BPD itu gak kalah pentingnya dengan bank-bank lain, kan? Jadi, kenapa harus jatuh ke Bank Jakarta dan Jatim saja? Mungkin ada sesuatu yang bikin mereka lebih strategis dalam menarik dana.
 
aku pikir ini nggak benar-benar jelas, apa yang dimaksud dengan "serapan dana masih rendah" itu? kayaknya pemerintah hanya ingin memindahkan uang yang ada di bank milik rakyat ke bank milik pemerintah aja 🤑 dan yang beda lagi, ini udah bukti bahwa pemerintah hanya peduli pada bank-bank milik sendiri aja, siapa yang ada ngebawa dana ke BPD itu? kira-kira nggak akan ada komisi yang terlibat atau apa?
 
Maksudnya apa sih kalau pemerintah mau alihkan dana dari bank-bank pelat merah yang masih nggak terurus itu? Sebenarnya kisah ini bukan tentang kekurangan, tapi tentang bagaimana cara kita mengelola dana dengan lebih baik. Saya penasaran apa punya tujuan pemerintah mau alihkan dana ke BPD? Apakah untuk membantu mereka mengatasi masalah yang sudah ada atau hanya sekedar memindahkan beban? Dan apa sebenarnya makna dari kata "dilemparkan" di sini? Kalau pemerintah saja yang punya uang, kenapa kita harus menyerahkannya ke seseorang lagi? 🤔
 
Kalau gini, aku pikir ga masuk akal nih... Nah, pemerintah gak bisa sengaja nggak terkesan sama bank-bank yang kurang produktif ya... tapi kayaknya ini perlu diawasi jadi lembur. Aku rasa baik Bank DKI, Bank Jatim, dan BJB itu semua harus diawasi lebih dekat, dan kalau ada kerugian, aku rasa pemerintah harus jujur nggak bisa dipikirin lagi nih... tapi BPD Jakarta dan Banten kayaknya cukup kuat untuk menangani masalahnya. Aku rasa ini perlu diawasi lebih dekat, kalau ada kerugian, aku rasa pemerintah harus jujur nggak bisa dipikirin lagi nih...
 
Gue pikir ini masalahnya karena bank-bank itu masih banyak yang belum bisa menghasilkan dana dari investasi mereka, kayak gue bayangin, nanti apa jadi? Dua bank BPD yang diterima ini, kayak gue tahu, diharapkan bisa menyelesaikan utang-utang yang ada di keduanya, tapi apa jadinya kalau ada kerugian lagi?

Gue ragu-ragu apakah ini solusi yang tepat atau gak, karena gue nggak punya opini tentang keuangan itu. Yang pasti, pemerintah harus berhati-hati dalam mengelola dana negara, kalau tidak ada yang terjadi gue akan kaget banget 😱
 
Aku pikir gini, kalau pemerintah mau 'minta' uang dari masyarakat buat dana pelat merah, tapi kemudian mau 'tolong' bank yang kurang terorganisasi dengan memberikan uang lagi... itulah kecerdasan ekonomi kan? 🤔 Nah, aku pikir lebih baik kalau uang tersebut digunakan buat membantu masyarakat yang membutuhkan, bukan hanya diberikan kepada bank-bank tertentu yang kurang terkontrol. Yang perlu diingat adalah, uang itu bukan harta sendiri, tapi kekuatan yang bisa bermanfaat bagi banyak orang. Jadi, kita harus bijak dalam penggunaan sumber daya ini, biar bisa menghasilkan hasil yang lebih baik lagi! 📈
 
Aku sengaja nonton konferensi pers hari ini, dan Menteri Keuangan itu bilang soal Bank Himpunan Milik Negara (Himbara) kayaknya malah salah tujuan. Pertama kalinya aku mendengar dana Himbara digunakan untuk BPD, tapi sekarang diteruskan ke BJBR. Mungkin nanti ada yang bertanya, kenapa gini? Aku pikir semuanya hanya alasan agar dana tidak terbuang, tapi nanti siapa aja yang terkena dampaknya?
 
Gak bakal suka kalau dana goresannya langsung dilempar ke tBPD, kayaknya harus bnyak ngatur terlebih dahulu, gimana sih sih cara nge-structure aja? Dan apa sih tujuan dari perpindahan itu, mau pencahayaan di mana aja? Tapi aku suka banget kalau ada logika di balik keputusan itu, jadi mending ngelihat dulu bagaimana pelaksanaannya.
 
Saya rasa pemerintah kayaknya nggak fokus banget dengen penempatan dana! Mereka punya Bank Tabungan Negara yang masih bisa diandalkan tapi nggak dipertimbangkan, padahal BPN itu kayaknya memiliki potensi besar untuk menutupi kerugian-kerugian. Nah Bank DKI dan Bank Jatim saja kayaknya terlalu mahal banget buat ditargetkan aja. Tapi aku rasa ini semua kayak strategi pemerintah untuk memprioritaskan bank-bank yang memiliki kuota kredit lebih besar. Dan menteri keuangan yang bikin noda itu kayaknya nggak fokus dengen penampungan dana yang tidak terserap di Bank Himbara.
 
Aku rasa pemerintah nggak bisa banget, sih. Dulu mereka bilang Bank DKI dan Bank Jatim banyak serap dana, tapi ternyata serapan dana masih rendah, kan? Dan sekarang mereka mau alihkan dana ke BPD, yang artinya masih sama-sama tidak nyaman dengan kinerja mereka. Aku rasa pemerintah harus lebih transparan, ya. Menteri Keuangan itu bilang "dilemparkan" ke BPD, tapi aku nggak tahu siapa yang akan di-dumparnya, dan di mana? Aku rasa pemerintah harus bisa memberitahu kita apa-apa yang sedang terjadi di balik layar.
 
Mungkin penataan pemerintah ini dikejar oleh orang-orang berkuota banyak di daerah itu deh kan? Kalau tidak, tolong buat dana kita dengan lebih bijak yah...
Aku rasa ini masalahnya gampang solusinya, tapi mungkin mereka yang terlibat tidak ingin menyerahkan kuota-kuotanya ke mana-mana. Mungkin kalau ada kerugian, mereka yang berkuota banyak di daerah itu deh yang harus menanggungnya aja...
Gak sabar banget dengerin dana kita digunakan dengan cara ini. Tapi aku rasa ini sumbernya dari tidak adanya transparansi dalam pengelolaan pemerintah, kan?
 
Aku rasa ini kira-kira seperti bermain kartu liar, pemerintah ngasih dana ke bank-bank luar, tapi siapa nyelesempangin? Saya rasa BPD Jatim dan DKI tidak layak menerima dana tersebut, karena serapan dana di bank-bank mereka masih rendah banget. Aku pikir pemerintah sebaiknya fokus mensementara kerugian di bank bawahna, daripada malah bermain-main dengannya.
 
kembali
Top