Purbaya Kirim Surat ke Semua Gubernur, Minta Belanja Dipercepat

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengirim surat kepada semua Gubernur, meminta mereka untuk mempercepat penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Ini dilakukan karena realisasi belanja daerah dalam APBD 2025 menurutnya sudah melemah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Ia memberikan beberapa langkah yang harus diambil oleh kepala daerah, seperti melakukan percepatan penyerapan belanja daerah secara efisien dan efektif dengan tata kelola yang baik. Selain itu, ia juga meminta mereka untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada pihak ketiga yang menjalankan proyek-proyek pemerintah daerah, serta memanfaatkan dana simpanan Pemda di perbankan untuk belanja program dan proyek di daerah.

Realisasi belanja daerah dalam APBD 2025 terdiri dari beberapa komponen, seperti belanja pegawai sebesar Rp310,8 triliun; belanja barang dan jasa Rp196,6 triliun; belanja modal Rp58,2 triliun; dan belanja lainnya Rp147,2 triliun. Namun, ketika belanja daerah mengalami perlambatan, dana transfer ke daerah (TKD) oleh pemerintah pusat ke daerah justru meningkat.

Simpanan dana Pemda di perbankan sampai dengan triwulan III 2025 juga mengalami kenaikan. Jumlah tersebut mencapai Rp233,97 triliun pada akhir September 2025.
 
Gue pikir itu semua ngeliat seperti apa? Menteri Keuangan ini mau meminta Gubernur sembarangan aja untuk mempercepat penyerapan APBD 2025, tapi gue pikir lebih tepat kalau mereka harus menjelaskan mengapa gak bisa ngerap dana tersebut sebelumnya. Ada lihatin apa sih yang salah di balik APBD 2025 ini? Sampai-sampai ada kenaikan simpanan dana Pemda di perbankan, tapi gue masih rasa gak ada yang jelas. Atau mungkin itu semua ngeliat untuk mempercepat pengeluaran dana dan membuat TKD semakin banyak... 😏
 
Saya pikir ini salah strategi dari Menteri Keuangan. Mereka fokus terlalu banyak pada penyerapan APBD 2025 tanpa mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi keuangan daerah, seperti inflasi yang meningkat dan ketergantungan pada impot. Mereka harus lebih komprehensif dalam menganalisis kondisi keuangan daerah. Selain itu, peningkatan simpanan dana Pemda di perbankan tidak berarti bahwa keuangan daerah sudah sehat. Ini hanya menandakan bahwa daerah masih bisa menghemat dan mengelola dana dengan baik.
 
kira-kira apa yang bikin pemerintah meminta semua Gubernur untuk mempercepat penyerapan APBD 2025 sih? kalau sudah meleleh banget ya realisasi belanja daerah, jadi siapa lagi yang nantinya harus merespons?

papannya juga bilang tentang kebutuhan untuk melakukan percepatan penyerapan belanja daerah secara efisien dan efektif. tapi apa itu arti dari itu? berarti kita harus makin cepat dan makin serbaguna dalam pengeluaran? kira-kira bagaimana caranya?

dan menteri keuangan bilang tentang dana simpanan Pemda di perbankan, tapi saya pikir ini punya hubungan dengan kenaikan simpanan dana tersebut. apakah itu bermakna bahwa kita harus lebih berhati-hati dalam pengeluaran?
 
🤔 Mau tahu apa yang salah kan? Belanja daerah memang harus dipertimbangkan dengan baik, tapi kenapa jadi begitu lemah sekarang? Mungkin karena ada kesalahpahaman dalam pengelolaan dana atau tidak adanya prioritas yang jelas. Kalau kita fokus pada penyerapan APBD 2025 dan membuat kebijakan yang tepat, pasti bisa menghemat banyak uang dan hasilnya akan lebih baik. Dan apa dengan TKD yang makin banyak? Mungkin kalau kita fokus pada proyek-proyek pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat, bisa jadi lebih baik dari sekarang... 🤷‍♂️
 
hehe omg ga percaya belanja daerah jadi lemah kan? tapi sepertinya ada yang harus di perbaiki nih... Menteri Keuangan itu benar-benar ingin memotivasikan semua Gubernur untuk lebih fokus dan cermat dalam pengelolaan APBD 2025. ayo, kita harapkan bisa mendapatkan peningkatan kinerja dari belanja daerah nih! 🤞💪
 
Oke, bro! Menteri Keuangan itu kayaknya sengaja kasih kesempatan kepada Gubernur-gubernur mempercepat penyerapan APBD 2025, kalo nggak bisa jadi, makan uang simpanan yang sudah ada di perbankan. Tapi, aku rasa ini juga bisa menjadi peluang bagi Pemda di daerah untuk lebih efisien dan efektif dalam pengelolaan anggaran mereka. Contohnya, apa kalau mereka bikin program-program program yang sebenarnya penting buat masyarakat, bukan hanya sekedar birokrasi? 🤔 Aku senang melihat bahwa simpanan dana Pemda di perbankan sudah meningkat, itu kayaknya bagus! Tapi, harus diingat juga bahwa ada perbedaan antara penyerapan APBD dan pengelolaan dana yang benar-benar efektif. Aku harap Gubernur-gubernur bisa mencoba lebih keras dalam mengelolanya anggaran mereka, biar masyarakat daerah bisa mendapat manfaat yang sebenarnya. 💪
 
Gue rasa kepala daerah harusnya cakapan sambil-sambil aja nih, apa kabar dana daerah sih? Menteri Keuangan bilang realisasi belanja daerah dalam APBD 2025 melemah banget jika dibandingkan tahun sebelumnya. Dan gue rasa itu tidak aneh, kalau kepala daerah ga punya tata kelola yang baik, gak akan bisa efisien dan efektif dalam penyerapan dana ya...

Gue pikir itu penting juga buat memenuhi kewajiban pembayaran kepada pihak ketiga yang menjalankan proyek-proyek pemerintah daerah. Kalau jangan, siapa nanti sih yang harus membayar?

Gue senang sekali dana simpanan Pemda di perbankan mulai naik, itu berarti gue bisa lihat bahwa kepala daerah ga kasih money aja pada proyek-proyek dan program yang penting banget untuk daerahnya.
 
Gue pikir itu salah keputusan Menteri Keuangan ya. Kalau dana transfer TKD meningkat sedangkan belanja daerah menurutnya sudah melemah, itu artinya pemerintah pusat lagi membiayai banyak hal yang tidak perlu. Gue rasa lebih baik jika Dana Pemda di simpan di perbankan sampai akhir tahun, bukan biarkan biang kerja Menteri Keuangan ya 😒.
 
Menteri Keuangan itu benar-benar gampang untuk ngeluar perintah, tapi lagi-lagi ini semua sama-sama baginya kan? Gubernur-gubernur yang banyaknya ini, apa dia bisa menjabat saja tanpa ada kekurangan dana? Mereka harus bisa ngelola dana mereka dengan baik, bukan hanya berdiam diri nanti ada masalah. Saya pikir kalau malah simpanan Pemda di bank naik, ini artinya lebih bagus sih kan?
 
Gue rasa ini sinyal bahwa belanja daerah gede banget kok! 🤯 Sebenarnya sih realisasi APBD tahun lalu lebih baik dr apa yang sekarang. Mungkin karena penambahan anggaran tambahan atau kesalahan dalam pengelolaan yang sering terjadi. 💸

Menurut data yang ada, belanja pegawai Rp310,8 triliun ini cuman sebesar 5,3% dari total APBD. Sementara itu, belanja lainnya Rp147,2 triliun ini cuman sekitar 4,9% dari total APBD! 🤔

Gue juga lihat bahwa simpanan dana Pemda di perbankan naik sangat cepat banget! 📈 Sampai triwulan III 2025, jumlahnya sudah mencapai Rp233,97 triliun. Ini berarti bahwa Pemda gede banget dalam mengelola dana mereka! 💪

Aku rasa ini bukan sinyal kekurangan keuangan, tapi lebih kepada kesalahan dalam pengelolaan yang harus diatasi. 😊
 
kembali
Top