Pemerintah menetapkan strategi peningkatan armada kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek dengan cepat, sebagai langkah "angin segar" bagi industri manufaktur di dalam negeri. Presiden Prabowo Subianto memerintahkan PT KAI (Persero) untuk mengembangkan armada KRL secara cepat, yang merupakan strategi penting bagi proyek strategis ini.
Menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kereta rel listrik di Jabodetabek. PT Industri Kereta Api (INKA), pelat merah domestik, sudah memiliki reputasi kuat di pasar global dan produknya telah diekspor ke banyak negara.
Namun, Agus juga menekankan bahwa pemerintah akan terlebih dahulu menyesuaikan kebutuhan riil PT Kereta Api Indonesia (KAI) terkait jumlah komponen yang diperlukan. "Mengenai kuantitas, saya ingin tahu apa yang dibutuhkan oleh KAI nanti seperti apa? Apakah semuanya gerbong? Apakah ada yang lain?" kata Agus.
Sementara itu, Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menjelaskan bahwa penambahan armada KRL merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo. Langkah ini diambil karena tingkat kepadatan penumpang KRL di Jabodetabek sudah sangat tinggi.
Menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kereta rel listrik di Jabodetabek. PT Industri Kereta Api (INKA), pelat merah domestik, sudah memiliki reputasi kuat di pasar global dan produknya telah diekspor ke banyak negara.
Namun, Agus juga menekankan bahwa pemerintah akan terlebih dahulu menyesuaikan kebutuhan riil PT Kereta Api Indonesia (KAI) terkait jumlah komponen yang diperlukan. "Mengenai kuantitas, saya ingin tahu apa yang dibutuhkan oleh KAI nanti seperti apa? Apakah semuanya gerbong? Apakah ada yang lain?" kata Agus.
Sementara itu, Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menjelaskan bahwa penambahan armada KRL merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo. Langkah ini diambil karena tingkat kepadatan penumpang KRL di Jabodetabek sudah sangat tinggi.