Profil Siti Nurbaya Eks Menteri LHK & Kontroversi soal Banjir

Pernyataan Siti Nurbaya mengenai isu lingkungan berkenaan dengan banjir di Kalimantan Selatan tahun lalu, menyebut anomali cuaca dan curah hujan ekstrem memicu bencana tersebut. Ia menyatakan informasi yang beredar saat itu banyak tidak akurat.

Pada 2021, Siti Nurbaya menekankan bahwa penurunan luas hutan di DAS Barito bukan faktor utama mengakibatkan banjir besar di Kalsel. Menurut data kementerianannya, kondisi hulu DAS Barito masih didominasi tutupan hutan.

Siti Nurbaya juga menjelaskan bahwa perbedaan ketinggian antara hulu dan hilir di wilayah itu mempercepat aliran air saat cuaca ekstrem. Faktor ini, kata beliau, berperan besar dalam besarnya volume air yang masuk ke daerah terdampak.

Namun, Greenpeace Indonesia merebut berlawanan dengan pernyataan Siti Nurbaya tersebut. Mereka menyebut penurunan tutupan hutan di Kalimantan Selatan memang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya banjir besar tahun lalu.
 
Banget deh, perbedaan pendapat antara Siti Nurbaya dan Greenpeace Indonesia ini kayak giliran memicu debat yang lama-sela πŸ˜’. Aku rasa keduanya memiliki alasan yang valid, tapi sama-sama berbeda. Mungkin kalau kita lihat dari data dan fakta, Siti Nurbaya benar tentang perbedaan ketinggian antara hulu dan hilir di wilayah itu mempercepat aliran air saat cuaca ekstrem, kayaknya bisa dilakukan analisis lebih lanjut lagi πŸ€”. Tapi kalau kita lihat dari perspektif lingkungan, penurunan tutupan hutan di Kalimantan Selatan memang menjadi masalah besar yang perlu diperhatikan. Aku rasa tidak ada jawaban yang tepat, tapi mungkin kita bisa mencari solusi bersama-sama 🌟.
 
Saya pikir kira-kira masih banyak masyarakat yang belum paham tentang apa yang sebenarnya menyebabkan banjir di Kalimantan Selatan tahun lalu πŸŒͺ️. Tapi, saya rasa kalau Siti Nurbaya memang benar dalam pernyataannya tentang anomali cuaca dan curah hujan ekstrem, tapi juga ada hal lain yang tidak dibahas secara luas, yaitu efek perubahan iklim yang membuat cuaca menjadi lebih ekstrem 🌑️. Saya pikir kita harus mencari jawaban bersama-sama dan tidak memperebutkan kiri-kanan tentang apa yang sebenarnya menyebabkan bencana tersebut 😊.
 
Makanya kalau banjir itu bikin banyak korban, aku pikir perlu kita pikir dua kali tentang apa yang bikin banjir ini. Saya lihat kayaknya informasi yang banyak beredar di media itu sering salah. Tapi, kalau kita lihat secara langsung, seperti di Kalimantan Selatan tahun lalu, pasti ada bukti-bukti yang menunjukkan apa yang sebenarnya bikin banjir itu.

Aku pikir perlu kita fokus pada lingkungan dan bagaimana kita bisa mengelola alam dengan baik. Jika kita tidak punya peta yang benar tentang kondisi hutan, cuaca, dan banjir, bagaimana kita bisa menangani masalah ini? Tapi, aku juga pikir perlu kita jujur tentang apa yang sebenarnyabikin banjir itu.
 
Aku pikir Siti Nurbaya berbohong lagi! πŸ™„ Siapa sih yang tahu apa sebenarnya hal yang benar? Aku rasa beliau hanya mencoba memijamah khalayak dengan kata-kata asal-asalan. Tapi aku masih percaya, penurunan tutupan hutan di DAS Barito memang salah satu penyebab utama banjir besar tahun lalu. Aku lihat data dari Kementerian lingkungan jadi bukti nyata! πŸ’ͺ

Aku rasa Greenpeace Indonesia yang benar-benar peduli dengan masalah lingkungan, mereka saja yang tahu apa sebenarnya hal yang terjadi. Siti Nurbaya hanya berbicara bicara tanpa ada bukti nyata. Aku tidak percaya lagi pada beliau πŸ€”.
 
Saya rasa kalau ada yang nggak mau percaya apa pun yang dikatakan oleh orang lain, tapi kalau kita lihat data dan fakta, pasti punya jawaban sendiri πŸ€”. Siti Nurbaya udah bilang sekarang, kayaknya kita harus percayai dengan informasi yang dihasilkan dari sumber yang jujur, bukan yang diambil ke dalam kantong orang yang nggak ingin disangka πŸ˜’. Greenpeace Indonesia udah berebut pernyataan beliau, tapi apa pun yang mereka bilang, kayaknya kita harus lihat juga data dan fakta yang dihasilkan dari sumber yang berwenang, bukan dari yang hanya mau main-main πŸ“Š.
 
Maksudnya apa sih kalau informasi yang beredar sebelumnya banyak tidak akurat? Siti Nurbaya bilang demikian tapi Greenpeace Indonesia masih bercanda tentang penurunan tutupan hutan di Kalsel memang menjadi penyebab utama banjir besar tahun lalu. Apakah benar atau salah sih kalau kita percayai informasi yang beredar sebelumnya? Saya pikir penting untuk tahu apa sebenarnya penyebab banjir besar di Kalimantan Selatan itu πŸ€”
 
ku pikir kalau yang beredar tentang banjir di Kalsel saat itu banyak tidak benar, tapi ternyata ada beberapa sumber yang bocor informasi yang salah πŸ€”. Siti Nurbaya memang bilang penurunan luas hutan di DAS Barito bukan faktor utama, tapi aku pikir ada kebingungan kalau kondisi hulu DAS Barito masih didominasi tutupan hutan itu benar-benar tidak berperan dalam banjir. Dan perbedaan ketinggian antara hulu dan hilir memang berdampak, tapi aku rasa perlu ada penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana itu berubah menjadi penyebab utama πŸ€·β€β™‚οΈ.
 
Saya rasa Siti Nurbaya benar banget dalam pernyataannya tentang anomali cuaca dan curah hujan ekstrem memicu bencana banjir di Kalimantan Selatan tahun lalu πŸŒͺ️. Saya juga setuju dia menyatakan informasi yang beredar saat itu banyak tidak akurat. Kita harus waspada dengan informasi palsu yang bisa mempengaruhi opini kita dan tindakan kita. πŸ™…β€β™€οΈ

Saya kira perbedaan ketinggian antara hulu dan hilir di wilayah itu memang berperan besar dalam besarnya volume air yang masuk ke daerah terdampak. Saya ingat saat banjir besar tahun lalu, saya melihat langsung bagaimana aliran air sangat cepat dan menghantam daerah tersebut 🌊.

Saya harap kedepannya kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan sebelumnya dan bekerja sama untuk mencegah banjir di Kalimantan Selatan di masa depan. Semoga kita bisa membuat perubahan positif yang nyata 🌟.
 
Saya pikir banjir besar di Kalsel tahun lalu udah jelas ada hubungannya sama penurunan luas hutan di DAS Barito πŸŒ³πŸ’¦. Siti Nurbaya bilang ada anomali cuaca dan curah hujan ekstrem, tapi saya rasa itu nggak asli. Bisa jadi ada faktor lain yang udh banyak diabaikan, like polusi limbah atau infrastruktur yang buruk πŸ€”πŸ’‘. Siti Nurbaya bilang perbedaan ketinggian antara hulu dan hilir mempercepat aliran air, tapi siapa tahu itu juga ada korban dari penurunan luas hutan? Kita udh harus lebih teliti dalam menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan banjir besar di Kalimantan Selatan 🌊πŸ’ͺ.
 
Aku pikir Siti Nurbaya harus lebih telus dalam menangani isu ini, kalau tidak ada kesalahpahaman lagi. Tapi aku juga paham bahwa banyak informasi yang beredar saat itu kabur, jadi perlu diwaspadahi. Aku rasa penelitian yang lebih spesifik tentang kondisi hutan dan curah hujan ekstrem di Kalsel sebenarnya lebih penting daripada memperebutkan siapa yang benar πŸ€”
 
Saya paham kalau Siti Nurbaya udah bilang banyak hal tentang banjir di Kalsel, tapi sekarang Greenpeace Indonesia juga ada yang bilang lain. Mungkin ada salah pahaman atau informasi yang tidak lengkap? Saya pikir perlu kita jujur dan konsisten dalam berbicara tentang masalah lingkungan ini. Jangan biar kita jadi bingung sama apa yang benar dan apa yang salah πŸ€”πŸŒΏ
 
Saya rasa Siti Nurbaya malah membiarkan banyak kesalahpahaman, siapa yang bilang luas hutan DAS Barito menurun? Tapi perlu diingat bahwa kita juga harus mencari informasi yang benar dan akurat dari sumber yang andal. Saya ingat saat cuaca ekstrem memicu banjir, banyak masyarakat yang kecewa karena tidak ada bantuan yang tepat waktu. Itu memang sangat tragis dan membuat kita harus meninjau kembali bagaimana cara menghadapi banjir di Kalimantan Selatan πŸ€”
 
Gue penasaran siapa yang benar, siapa yang salah. Kalau informasi Siti Nurbaya banyak salah, tapi kalau Greenpeace juga salah, maka gue rasa semua informasi tentang banjir di Kalsel tahun lalu tidak akurat sama sekali πŸ€”. Yang jelas, gue sudah melihat foto-foto paru-paru kayu yang masih utuh di DAS Barito, tapi siapa tahu ada juga foto lain yang menunjukkan penurunan tutupan hutan. Gue tidak percaya jika perbedaan ketinggian antara hilir dan hulu memang bisa membuat banjir terjadi dengan begitu besar πŸŒͺ️. Mungkin gue harus melihat data lagi, tapi kayaknya gue harus mencari sumber yang lebih akurat 😊.
 
Banget kayaknya kalau gak ada informasi yang akurat nih... Siti Nurbaya sebenarnya bilang hal yang sama sebelumnya, tapi masih banyak yang nggak percaya dengan kisahnya πŸ™„. Kalau perlu dipertanyakan siapa yang salah, mungkin dia yang salah dalam memahami kondisi hutan itu sendiri atau mungkin informasi yang diberdaya di kalangan umum juga tidak akurat 😐. Yang pasti adalah banjir besar di Kalsel terjadi karena banyak faktor, bukan hanya satu punya penyebab ya! πŸŒ³πŸ’§
 
Aku pikir Siti Nurbaya sedikit salah nukil, gini aja, cuaca ekstrem dan tutupan hutan yang banyak di Kalimantan Selatan memang berkontribusi besar dalam banjir besarnya tahun lalu... tapi aku rasa perlu diingat juga kualitas informasi yang ada di masa lalu, nggak semua informasi itu bisa dipercaya sama-sama. Aku pikir penting untuk memperhatikan sumber dan data yang digunakan nih, jangan sampai informasi yang salah menjadi salah paham oleh publik πŸ€”
 
Saya rasa kalau punya pernyataan yang berbeda, itu bukan bermakna kita tidak bisa saling mendukung atau saling membantu dalam mencari jawaban. Saya pikir banjir besar di Kalimantan Selatan tahun lalu memang salah satu kenyataan yang harus kita kenal & dipertimbangkan.

Saya masih ingat pernyataannya pada 2021, dia bilang penurunan luas hutan bukan faktor utama... tapi apa kalau sisi lainnya tidak terlalu jelas? Saya pikir penting buat kita mencari jawaban bersama-sama, bukannya kita saling membandingkan.
 
Gue pikir Siti Nurbaya beliau sedikit salah dalam pernyataannya nih πŸ€”. Gue lihat reportase tentang penelitian yang dilakukan oleh Greenpeace Indonesia dan mereka bilang bahwa penurunan tutupan hutan memang berperan besar dalam banjir besar di Kalsel tahun lalu. Tapi gue juga tahu kalau kondisi hulu DAS Barito masih banyak yang tutupan hutan, bukan hanya sedikit ya 😊. Gue rasa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hal ini agar kita bisa paham lebih dalam tentang apa yang sebenarnya menyebabkan banjir besar di Kalsel. 🌳
 
Saya pikir Siti Nurbaya sengaja nggak ingin bikin reputasinya jadi korban drama cuaca kalau dia ngakut-akutan aja sih... Mungkin dia sengaja nggak ingin dianggap sebagai penipu kalau informasinya tidak akurat. Tapi, saya pikir Greenpeace Indonesia salah juga, karena mereka nggak melihat dari sudut pandang yang lebih luas. Banjir besar di Kalsel memang disebabkan oleh banyak hal, tapi penurunan tutupan hutan memang salah satu faktornya. Dan perlu kita perhatikan juga perbedaan ketinggian antara hulu dan hilir, karena itu yang membuat banjir terjadi. Saya rasa kita harus mencari jawaban dari balik masalah bukan hanya menyerang orang lain...
 
kembali
Top