Pernyataan Siti Nurbaya mengenai isu lingkungan berkenaan dengan banjir di Kalimantan Selatan tahun lalu, menyebut anomali cuaca dan curah hujan ekstrem memicu bencana tersebut. Ia menyatakan informasi yang beredar saat itu banyak tidak akurat.
Pada 2021, Siti Nurbaya menekankan bahwa penurunan luas hutan di DAS Barito bukan faktor utama mengakibatkan banjir besar di Kalsel. Menurut data kementerianannya, kondisi hulu DAS Barito masih didominasi tutupan hutan.
Siti Nurbaya juga menjelaskan bahwa perbedaan ketinggian antara hulu dan hilir di wilayah itu mempercepat aliran air saat cuaca ekstrem. Faktor ini, kata beliau, berperan besar dalam besarnya volume air yang masuk ke daerah terdampak.
Namun, Greenpeace Indonesia merebut berlawanan dengan pernyataan Siti Nurbaya tersebut. Mereka menyebut penurunan tutupan hutan di Kalimantan Selatan memang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya banjir besar tahun lalu.
Pada 2021, Siti Nurbaya menekankan bahwa penurunan luas hutan di DAS Barito bukan faktor utama mengakibatkan banjir besar di Kalsel. Menurut data kementerianannya, kondisi hulu DAS Barito masih didominasi tutupan hutan.
Siti Nurbaya juga menjelaskan bahwa perbedaan ketinggian antara hulu dan hilir di wilayah itu mempercepat aliran air saat cuaca ekstrem. Faktor ini, kata beliau, berperan besar dalam besarnya volume air yang masuk ke daerah terdampak.
Namun, Greenpeace Indonesia merebut berlawanan dengan pernyataan Siti Nurbaya tersebut. Mereka menyebut penurunan tutupan hutan di Kalimantan Selatan memang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya banjir besar tahun lalu.