Pemerintah DKI Jakarta mengatakan bahwa Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, fasilitas pengolahan sampah yang kembali menjadi sorotan masyarakat karena timbulnya bau busuk. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meluruskan kejadian tersebut.
Ia menjelaskan bahwa RDF Rorotan tetap dilakukan uji coba atau commisioning dengan kapasitas 1.000 ton. "Tidak, bukan, enggak dihentikan. Sekarang kapasitasnya kita batasi sampai 1.000 ton," katanya.
Pramono membahas polemik RDF Rorotan bersama jajarannya. Menurutnya ketika uji coba dengan sampah 1.000 ton tidak terjadi masalah. Namun, ketika uji coba 2.000-2.500 ton muncul permasalahan.
"Sebenarnya ketika RDF dengan kapasitas sampah yang input-nya itu 1.000, enggak ada masalah apa-apa dan itu sudah berlangsung beberapa hari. Menjadi masalah ketika dinaikkan menjadi 2.000 (ton), bahkan sempat menjadi 2.500 (ton)," ujarnya.
Sampah yang diolah menjadi RDF Rorotan itu sendiri kena hujan sehingga prosesnya menjadi sempat ada bakteri, menurut Pramono. Politkus senior PDIP ini juga menyebut bahwa salah satu masalah lainnya adalah transportasi menggunakan truk compact (tertutup) yang compact.
"Bau itulah yang paling penting. Yang digunakan sebagian truknya itu truk lama sehingga air lindunya jatuh-jatuh, menimbulkan bau, dan sebagainya," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa RDF Rorotan tetap dilakukan uji coba atau commisioning dengan kapasitas 1.000 ton. "Tidak, bukan, enggak dihentikan. Sekarang kapasitasnya kita batasi sampai 1.000 ton," katanya.
Pramono membahas polemik RDF Rorotan bersama jajarannya. Menurutnya ketika uji coba dengan sampah 1.000 ton tidak terjadi masalah. Namun, ketika uji coba 2.000-2.500 ton muncul permasalahan.
"Sebenarnya ketika RDF dengan kapasitas sampah yang input-nya itu 1.000, enggak ada masalah apa-apa dan itu sudah berlangsung beberapa hari. Menjadi masalah ketika dinaikkan menjadi 2.000 (ton), bahkan sempat menjadi 2.500 (ton)," ujarnya.
Sampah yang diolah menjadi RDF Rorotan itu sendiri kena hujan sehingga prosesnya menjadi sempat ada bakteri, menurut Pramono. Politkus senior PDIP ini juga menyebut bahwa salah satu masalah lainnya adalah transportasi menggunakan truk compact (tertutup) yang compact.
"Bau itulah yang paling penting. Yang digunakan sebagian truknya itu truk lama sehingga air lindunya jatuh-jatuh, menimbulkan bau, dan sebagainya," ujarnya.