Prabowo Sindir Bupati Umrah saat Banjir: Kalau Mau Lari, Copot

Presiden Prabowo Subianto mengkritik bupati Aceh Selatan, Mirwan M.S., yang memilih berangkat umrah saat wilayahnya terdampak banjir bandang dan longsor. Prabowo menyindir keabsahan sikap kepala daerah yang tidak bekerja saat bencana alam. Ia mengatakan kalau jika ingin melarikan diri, lari aja dan copot langsung, apa-apa tidak apa.

Presiden itu terlihat bercanda sambil tegas dalam menegosiasikan kepala daerah yang absen dari tugas saat penanganan bencana. Ia meminta Mendagri untuk memecat kepala daerah tersebut dan langsung bertanya kepada Menteri Luar Negeri, Sugiono, tentang aksi itu.

Kemudian, DPP Partai Gerindra pun memberhentikan Mirwan sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Aceh Selatan. Gubernur Aceh juga menyatakan tidak pernah menerbitkan izin kepada Mirwan untuk umrah saat masa tanggap darurat di Aceh.

Sugiono mengaku telah memberhentikan Mirwan dari jabatannya di partai dan menyatakan sangat disayangkan dengan sikap dan kepemimpinan yang bersangkutan.
 
πŸ˜• Gue pikir ini salah paham, si bupati itu nggak bisa langsung pulang umrah aja, gue bayarin biayanya dulu, apa lagi gue punya warga di daerahnya πŸ€·β€β™‚οΈ. Saya rasa ini ganti-ganti kata, malah bikin gue merasa tidak sabat πŸ˜”. Siapapa siapa ada bencana alam, kita harus bekerja sama untuk mengatasinya, bukan menyinggung satu sama lain πŸ™.
 
Gue pikir Prabowo ngomong kaya gue, tapi gue rasa dia panas banget! 🀣 Kepala daerah itu kayaknya ngewalai keadaan darurat, tapi apa sih yang salahnya? Gue rasa dia hanya ingin liburan dan nggak peduli sama masyarakatnya. Saya rasa dia ngomong kalah-kalah, tapi nyanyiannya kayak sambil bilas nasi πŸ˜‚.

Gue senang Partai Gerindra memutuskan untuk menghentikan Mirwan, tapi gue rasa dia harus dibawa ke hukum juga. Gubernur Aceh juga benar-benar bijak! πŸ™Œ Saya rasa kita harus berhenti memandang kepala daerah dengan mata biasa aja, tapi buat yang tidak peduli sama masyarakat.
 
Aku pikir kalau giliran kakek Prabowo yang perlu dipertanggapi, bukan wajah Mirwan. Kalau benar-benar terlalu berat hati, giliran Prabowo itu yang harus bertebaru ke mana saja, siapa saja. Tapi, aku pikir itu semua nggak masuk akal, kalau kepala daerah di Aceh Selatan nggak bisa fokus saat banjir bandang, maka giliran dia yang harus menjadi contoh bagaimana menghadapi bencana alam.

Aku rasa Mirwan itu salah paham tentang apa itu kepemimpinan, tapi aku juga pikir Prabowo itulah yang harus diwaspadai.
 
Gue pikir apa apa saja kalau kepala daerah mau jauh ke umrah saat negara sedang dipukul oleh bencana alam? Kalau mau lari aja, kalau tidak peduli sama sekali, apa lagi dengan dana rakyat yang banyak. Kepada Prabowo saya ingat kisah 2004 banjir bandang di Aceh. Maka itu perlu kita hati-hati dan jujur tentang sikap kepala daerah yang mau 'lari' saat negara sedang dalam kesulitan.
 
Gak sabar banget sih dengan kalau kepala daerah nanya gini... tapi aku rasa Prabowo Subianto justru menunjukkan betapa dia peduli dengan keadaan masyarakat Aceh Selatan saat itu 😊. Ia tegas dan tidak ragu-ragu, bukan hanya berbicara-bicara aja. Aku percaya kalau Mirwan memang salah nanti, tapi kita jangan terlalu cepat menilai siapa yang benar atau salah... mungkin ada hal lain yang perlu kita ketahui dulu πŸ€”.
 
Gue rasa kayaknya Prabowo paham kalau bupati yang nggak bekerja saat banjir bandang itu nggak bakal bisa dipercaya lho 🀣. Sementara Mirwan udah bermasalah, kalau presiden nggak peduli dulu, kapan dia mau memecat? Loh, kalau gue dalam situasi serupa, aku pasti panik dan cari umrah di samping πŸ˜‚.
 
ini kayaknya ngejek banget aja ke bupati Aceh Selatan, siapa yang bisa ngambil umrah saat daerah belakangnya sedang banjir bandang dan longsor? gimana dia bisa begitu sembarangan? mungkin kalau bukan karena ada tekanan dari Partai Gerindra kayaknya sudah tidak ada yang bisa memaksa dia untuk tetap di situ. tapi siapa tahu dia benar-benar butuh umrah, kayaknya harus ada solusi lain agaknya bisa dilakukan saat daerah tidak terkena bencana.
 
Aku pikir kalau presiden itu harus fokus buat mengatasi masalah-masalah lain di Indonesia, nanti banjir bandang lagi aja πŸ€¦β€β™‚οΈ. Aku juga curiga si Mirwan itu ada alasan yang tidak kita tahu kenapa dia memilih umrah saat situasi darurat di Aceh, mungkin ada hubungan denga someone yang penting? πŸ€‘ Tapi kayaknya kebaikan hati si Mirwan itu adalah kekecewaan bagi presiden, tapi aku pikir kalau kita harus menghargai kebaikan hati, bukan sekedar memecat atau memberhentikan seseorang. Aku juga rasa ini semua bisa dihindari jika kita berbicara terbuka dan jujur, bukan menyindir dan menuduh πŸ˜’.
 
Pernah aku pikir, cuma kerja sama saja sih... Kalau kepala daerah jadi seperti gini, banget aja. Mereka harus fokus pada tugasnya bukan cuma ngobrol atau ngerasa penting. Aku rasa Presiden Prabowo yang tegas ini baik-baik saja. Perlu diingat, sebagai kepala daerah, mereka harus jadi contoh bagi masyarakat. Jika mereka gak bisa menyelesaikan masalah, bagaimana kalau masyarakat juga gak bisa?
 
Hmm, ini cerita yang agak membuat penasaran gitu nih πŸ€”. Siapa tahu kalau Prabowo memang benar-benar tidak setuju dengann Mirwan, tapi gini aja bikin bingung sih... Kepala daerah itu kabarnya tidak bekerja saat bencana alam? Hmm, aku pikir ada yang lebih penting dari itu, seperti segera menyelamatkan nyawa warga yang terjebak di banjir! πŸŒͺ️ Mending cari tahu siapa yang benar-benar berani untuk bantu orang lain, bukan hanya bicara keras aja πŸ’¬.
 
Gak kayaknya gini, si Bupati Aceh Selatan memilih jalan umrah saat banjir bandang dan longsor. Maksud apa sih? Dulu lagi ini terjadi di Banjarnegara, di mana ada kepala daerah yang sama-sama absen saat banjir. Siapa nanti yang lebih tidak baik ya? πŸ€”πŸ˜’

Menurutku, ini salah info kalau bupati itu memang pergi umrah. Jadi siapa yang salah, siapa lagi? πŸ€‘ Lalu bagaimana dengan kepala daerah lain yang sama juga absen saat banjir? Apakah nanti kembali mengeluh?

Sementara itu, DPP Partai Gerindra juga terlambat dalam memutuskan keputusan tersebut. Maksudnya siapa yang lebih lama menunggu, siapa yang lebih cepat bertindak? πŸ˜‚

Chart: Banjir Bandang di Aceh Selatan (2023)
* 90% wilayah terkena dampak
* 50 orang tewas
* 200 rumah rusak parah

Infografis: Kehilangan Pendapatan di Aceh Selatan (2023)
* 30.000 petani kehilangan lapangan sawah
* 10.000 pekerja kehilangan pekerjaan
 
Hahahaha, siapa nih yang tidak tahu banget kalau kepala daerah yang tidak ada di tempatnya saat bencana alam itu sialan banget! πŸ€¦β€β™‚οΈ Aku rasa dia lebih bahagia banget karena bisa pergi berumrah tanpa harus khawatir tentang pekerjaannya, kan? πŸ˜‚ Padahal masyarakat Aceh Selatan yang terkena dampak banjir bandang dan longsor itu benar-benar membutuhkan pemimpin yang bijak dan tekun. Aku rasa ada yang bisa belajar dari kesialan ini, yaitu pentingnya komitmen dan tanggung jawab dalam menangani bencana alam. πŸ™
 
Wow, aku pikir siapa lagi bisa berani menyerang kepala daerah yang absen saat bencana alam. Tapi lalu aku ingat, Prabowo juga pernah seperti itu kan? Mirwan nggak ada salahnya kalau dia mau liburan, tapi kayaknya gini juga harus diatur dulu. Menarik banget bagaimana DPP Partai Gerindra bisa cepat bereaksi... πŸ€”
 
Gue pikir Prabowo nggak usah ngomong sama sekali, gue rasa dia justru boleh berkomentar kaya gitu, tapi kayaknya dia nggak perlu, gue rasa dia seharusnya fokus pada masalah yang serius banget seperti banjir bandang dan longsor di Aceh, bukan ngobrol ngobrol aja πŸ€¦β€β™‚οΈ.
 
Pagi-nya gini, kalau kepala daerah itu nggak sibuk saat bencana alam, kenapa lagi mau ke umrah? πŸ€” Gampang aja lari dan cari kesempatan di luar pulau. Aku pikir ini contoh bagi semua pejabat dan kepala daerah yang tidak peduli dengan kehidupan rakyatnya. Saya rasa presiden itu benar-benar sengaja memilih topik ini untuk menunjukkan kemampuannya mengkritik orang lain, tapi nggak terlalu serius tentang solusi. Aku harap kepala daerah yang bersangkutan bisa belajar dari kesalahan tersebut dan fokus pada pekerjaan sebenarnya ya! 😐
 
Pernah terbayangkan aja kalau keadaan banjir bandang itu, gampeng sama sekali tidak ada di daerahnya? Malah kita lihat orang kepala daerah itu lemas sambil menikmati umrahnya. Itu salah satu contoh kenapa harus bertanggung jawab dalam mengelola infrastruktur dan bencana alam, ya!
 
Aku pikir Prabowo Subianto jujur banget, tapi gak sabar juga kaya banget! Aku rasa dia bilang hal-hal yang tidak perlu, karena gak ada bukti sih bahwa Mirwan M.S. tidak bekerja saat bencana alam. Yang penting itu dia harus tangani situasi banjir bandang dan longsor itu juga. Tapi aku nggak bisa membanting masuk untuk Prabowo, aku hanya ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi di Aceh Selatan πŸ€”
 
Gue pikir siapa aja yang mau pergi umrah saat kota gue sedang banjir? Nah kalau kepala daerahnya tidak ada, jadi gak apa-apa. Gue bayangkan apalagi bencana alam yang luas, siapa yang mau nongol keluar dari bawah tanah? Mirwan itu kayak nyemut, tapi siapa tahu kabar gembira dia pulang ke rumah gue, hehe πŸ˜‚
 
Okeh, aku rasa gini deh... Prabowo Subianto itu kayaknya memaksa Mirwan M.S. untuk dipukul pelan sih. Bupati Aceh Selatan yang baru ini kayaknya benar-benar salah cari jalan. Kita bayangin aja kalau dia di rumah sendiri, apakah dia bisa bertahan dari banjir bandang itu? Maksudnya, jika kepala daerah tidak mau bekerja saat bencana alam, apa kegunaan dia lagi?

Aku rasa ini bukan masalah Prabowo yang salah, tapi Mirwan sendiri yang harus berani mengambil kesempatan. Kita bayangin aja kalau dia sedang umrah di Saudi Arabia, sih... Bagaimana kalau dia harus pulang ke Aceh saat bencana itu? Semua orang terkena dampak, tapi dia yang paling tidak mau bekerja.

Dan DPP Partai Gerindra memutuskan untuk memberhentikan Mirwan sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Aceh Selatan... Aku rasa ini benar-benar wajar. Jika kita ingin menjadi pemimpin, kita harus tahu bagaimana menghadapi bencana alam yang tidak terduga.
 
kembali
Top