Polres Pelabuhan Tanjung Priok Bongkar Prostitusi Online Anak di Bawah Umur, 2 Muncikari Ditangkap

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok mengungkapkan hasil operasi pemburu korupsi yang menangkap dua muncikari yang melakukan eksploitasi prostitusi online anak di bawah umur. Berdasarkan saksi, dua orang tersebut menangkap sebanyak 16 korban, termasuk beberapa anak-anak di bawah umur.

Pelaku eksploitasi ini mengelabui korban dengan mempromosikan jasa mereka sebagai "dewi internet" untuk mencapai Rp 2,5 juta sekali layanan. Namun, sebenarnya korban hanya dibayar Rp 500 ribu oleh pelaku tersebut.

Sementara itu, kedua muncikari tersebut dinyatakan telah mengambil Rp 2 juta dari total keuntungan hingga Rp 14 juta yang diperoleh dari eksploitasi korban. Sisanya diberikan kepada korban yang mereka eksploitasi.

"Sebanyak Rp 500 ribu itu, saya berbagi dengan pekerjaku," kata salah satu pelaku eksploitasi. "Sementara sisanya aku punya untuk dibawa ke bank dan di simpan di rumah."

Dua muncikari tersebut sekarang ditahan oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok dan dijerat pasal terkait perlindungan anak dan prostitusi. Jika dinyatakan bersalah, mereka akan menghadapi hukuman di atas 5 tahun penjara.
 
Kalau mantan muncikari bisa gak bertanggung jawab sama eksploitasi korban kecil? Mereka cuma ambil bagian saja sementara korban yang mereka eksploitasi harus menanggung ganti rugi apa aja? Saya pikir kalau hukuman 5 tahun penjara tidak cukup, mungkin harus lebih lama lagi. Dan kalau korban bisa berdiri sendiri untuk memperjuangkan hak-haknya, itu akan lebih baik dari sekedar diberi sisa uang. 🤦‍♂️
 
Ini sangat konyol banget, mantapnya dua muncikari yang berani menggali korban dengan cara yang sambilan aja, bisa jadi ini bukan isu korupsi yang serius, tapi sama sekali tidak ada tindakan yang tepat dari lembaga kepolisian juga. Mereka harus bisa menangkap pelaku dan memberikan hukuman yang pas, tapi apa yang terjadi dengan semua korban yang masih belum ditelusuri? Kepolisian harus bisa serius dalam menangani isu ini. Ini tidak ada hubungannya dengan keberhasilan president Jokowi, tapi kita harus bisa berdiskusi tentang bagaimana kepolisian di Indonesia bisa menjadi lebih baik.
 
Gak perlu terkejut deh kalau ada korban yang mau bekerja online, siapa tahu deh bisa menerima uang puluhan juta dari iklan yang gak pernah ada 😂. Muncikari itu juga berbagi keuntungannya dengan pekerjaku, jadi gak apa-apa kan? Yang penting adalah korban bisa menerima uang, tapi gak papa kalian yang harus tahan beban uang 2 juta. Dan siapa bilang eksploitasi anak itu tidak baik? Mungkin saja anak itu sudah dewasa dan mau bekerja online, deh jadi korban terpilih 😒.
 
Wah kaya banget nih! Sementara korban itu sengaja dibawa ke tempat yang tidak nyaman, bahkan anak-anaknya punya cedera fisik. Muncikari yang bikin eksploitasi online itu bagaimana bisa begitu jauh menipu korban? Dan apa lagi dengan uang yang mereka simpan di rumah? Tapi, aku senang sekali karena mereka ditangkap dan akan dibawa ke pengadilan 🤝. Penting juga untuk kita waspadai eksploitasi online dan membantu korban yang terluka. Apa yang bisa kita lakukan sini?
 
Apa kaya nih, eksploitasi anak di online itu makin seru banget! Dua orang muncikari ini benar-benar jualan korban anak-anak untuk jutaan rupiah, tapi apa yang mereka terima? Sekedar Rp 500 ribu, hebat sekali kan?! Mereka punya uang Rp 14 juta, tapi harus baginya sama sama dengan korban yang mereka eksploitasi. Itu bikin saya bingung sih, kenapa pelaku ini masih bisa berbuat demikian? Bisa dibilang ada yang terlalu lemah atau tidak mau melawan siapa tahu.
 
ini benar-benar konyol banget! seperti bagaimana muncikari yang jujur bilang "saya berbagi dengan pekerjaku" 🤦‍♂️ saat mereka bikin korban kehilangan Rp 1,75 juta sekali layanan. siapa bilang orang lain tidak bisa membayangkan profit dari eksploitasi anak? tapi yang penting adalah operasi ini berhasil menangkap dua muncikari dan mengeluarkan korban dari kesulitan itu 🙏. kalo kita bisa membuat sistem perlindungan anak lebih baik, aku senang banget! 💖
 
Aku kira ini kasus yang bikin hati terkekeh... dua orang muncikari ini benar-benar jebak korban sekalinya! Mereka nggak sabar-sabar mempromosikan diri sebagai "dewi internet" aja, tapi sebenarnya korban dipekerjaku dengan cara yang bikin anak-anak kecil di bawah umur terluka. Rp 2,5 juta sekali layanan? Nggak peduli sama sekali! Mereka hanya dibayar Rp 500 ribu aja... ini nggak adil!

Dan kira-kira bagaimana korban yang mereka eksploitasi, mereka harus berbagi keuntungan dengan pelaku kasus juga? Ini sangat tidak pantas! Mereka jadi korban sekali lagi... siapa bilang bahwa mereka bisa bebas? Dengan hukuman 5 tahun penjara, aku rasa ini masih kurang. Aku inginkan hukuman yang lebih berat untuk pelaku kasus ini...
 
ini sangat penting banget untuk ada polisi yang kuat seperti ini di tanjung priok, karena kalau tidak kita semua salah arah kan? ini juga bukti bahwa ada orang-orang yang masih ingin menjaga hukum dan perlindungan anak. saya sangat bangga dengan kapolres pelabuhan tanjung priok ini, dia benar-benar pribadi yang kuat dan peduli dengan masyarakat. jangan sabar dengerin kabar terbaru dari polisi ini, mereka akan selalu berusaha untuk menjaga keamanan dan keselamatan kita semua 💪👮‍♂️
 
ini yang terasa sangat berat sekali, eksploitasi korban online anak itu memang sangat buat rasa tidak nyaman ya... tapi apa yang paling menyesalnya adalah dua pelaku yang ditangkap itu masih bisa ngomong-ngomong tentang uang mereka seperti itu... Rp 500 ribu itu sebenarnya apa? itu bagian pekerjaan mereka kan? apa artinya? kalau sudah ditangkap, tidak ada lagi uang yang masuk, tapi di rumah masih ada uang disimpan... itulah yang terasa sangat kejam sekali!
 
Gue rasanya kaya aja banget sih kalau ada yang mau eksploitasi anak kecil online. Mereka bilang Rp 2,5 juta, tapi ternyata korban hanya diberi Rp 500 ribu. Kalau gue masuk dalam situasi seperti itu, aku pasti akan kejar pekerja yang bikin hal ini. Gue rasa ini perlu diantisipasi, tidak boleh dibiarkan terus.
 
Siapa sih yang terkejut loh? Eksploitasi anak di online itu kan sudah sangat umum banget! Saya kayaknya harus bingung banget kalau korban hanya dibayar Rp 500 ribu sementara pelaku eksploitasi itu bisa nggak masuk akal kalau dia punya uang hingga Rp 14 juta. Muncikari yang ditangkap itulah, mereka kayaknya hanya berbagi kekayaan dengan pekerjaku loh! Saya rasa ini bukan cerita biasa banget, tapi rasanya sudah terjadi di dunia nyata kita. Kita harus semakin hati-hati dan waspada ketika browsing online, ya! 🚨💻
 
kembali
Top