Polres Alor Limpahkan Dua Tersangka Kasus TPPO ke Kejari |Republika Online

Polres Alor Limpahkan Dua Tersangka Kasus Perdagangan Orang, Masyarakat Diwajibkan Waspadalah.

Pada Jumat, 24 Oktober 2025, Polres Alor melimpangkan dua tersangka kasus perdagangan orang (TPPO) ke Kepala Jaksa Negeri Alor (Kejari). Kasat Reskrim Polres Alor, Ipda Anselmus Leza menyatakan pelimpahan tahap II ini sebagai tindak lanjut dari laporan polisi dengan nomor LP/212/VI/2025/SPKT/Polres Alor/Polda NTT tertanggal 17 Juni 2025.

Dua tersangka yang berinisial HL (55) dan HD (64), keduanya berprofesi sebagai wiraswasta, diduga terlibat dalam perekrutan dan pengiriman orang tanpa prosedur resmi demi keuntungan pribadi. Mereka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 10 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, atau Pasal 378 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tentang penipuan.

Ipda Anselmus menegaskan Polres Alor berkomitmen untuk menindak tegas setiap praktik perdagangan orang di wilayah hukumnya. Ia mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap tawaran pekerjaan di luar daerah yang tidak jelas dan tidak sesuai prosedur hukum.

Penanganan dan pemberantasan TPPO adalah tanggung jawab bersama, termasuk masyarakat desa.
 
ope mas, aku pikir ini gajib banget! perdagangan orang tuh masih banyakin terjadi di nusantara... apalagi kalau ada kasus yang bikin orang jadi tersangka. aku rasa ini perlu diwaspadikan oleh masyarakat, terutama masyarakat desa yang bisa jadi terkena dampaknya. tapi gampangnya, karena biaya hidup di luar daerah yang tidak jelas itu gede banget... tapi aja jangan kira aku mengiarkannya, polda ntt dan polres alor harus terus berhati-hati dan tegas dalam penanganan kasus ini πŸ˜’
 
Saya pikir ini kalau pun bisa dibayangkan banyak orang yang masih nggak sadar apa itu perdagangan orang dan apapun yang terjadi dengan korban. Kalau kita lihat dari kasus ini, ada dua orang yang terlibat dalam hal ini, tapi apa artinya? Apa yang bisa dilakukan masyarakat kalau mereka tahu ada pekerjaan di luar daerah yang tidak jelas? Mereka harus lebih waspada dan tidak boleh langsung membiarkan diri mereka terkena tawaran seperti itu. Saya harap pihak berwajib bisa menangani hal ini dengan serius dan membuat masyarakat lebih sadar tentang risiko perdagangan orang. 🀝
 
🚨 kasus perdagangan orang di sini kembali terjadi lagi 🀯 apa yang salah dengan kita? siapa yang mau ngejar siapa? polres alor ini malah memanggil kejari buat ngajak-ajak tersangka, tapi siapakah mereka buat ajak-ajak? kalau gini semua orang akan terluka πŸ€•. toh masyarakatnya harus waspada, tapi kapan sih mereka akan waspada? kalau gini semuanya hanya ada tanda-tanda di luar, tapi tidak ada yang sebenarnya pernah tertangkap πŸ˜‚. kita perlu lebih berani dan siap untuk menghadapi hal ini πŸ‘Š.
 
Saya sedih banget dengar kasus perdagangan orang ini. Siapa tahu di daerah kita ada yang lagi terlibat dengan kegiatan ini. Saya ingat kembali saat saya masih kecil, ibu saya selalu berbicara tentang pentingnya kesadaran masyarakat dalam mencegah perbudakan. Mereka berbicara tentang bagaimana masyarakat harus waspada dan tidak membiarkan orang lain menggunakannya untuk tujuan pribadi. Saya rasa ini masih relevan banget hari ini πŸ€•.
 
Gue penasaran banget siapa kira-kira orang-orang itu dan di mana mereka dari? Kaya aja nge-traffic orang ke luar daerah aja, tapi apakah ada yang tahu siapa sumber keuntungan dari hal ini? Lalu, siapa yang ngerjain pasal ini? Polres Alor kayaknya sudah berkomitmen untuk tidak biarkan praktik perdagangan orang di wilayah mereka terus berlanjut. Masyarakat desa juga harus lebih waspada dan tidak mudah tertipu dengan tawaran pekerjaan yang tidak jelas...
 
Wow 🀯, gak bisa percaya sih ada kasus perdagangan orang di Alor lalu berakhir dengan para tersangka dijebak! 😱 Mereka harus banyak salah karena ini gini sih, manusia dijadikan kambing unggas demi uang. Wow 🀯, semoga penanggulangan ini bisa membuat masyarakat lebih waspada dan hati-hati saat ini! 😬
 
Maksudnya ini kasus perdagangan orang seperti apa lagi! Keduanya wiraswasta tapi gak ada kejujuran sama sekali. Ada yang terlibat dengan perekrutan dan pengiriman orang tanpa proses resmi, ini tidak cuma menipu pekerja saja, tapi juga memanfaatkan orang tanpa perhatian. Mereka harus dihukum apa adanya!

Saya ingat kembali kasus-kasus serupa di tahun lalu, dan ini bukti bahwa masih ada yang terlibat dengan perdagangan orang di pulau NTT. Jika kita tidak berhati-hati, mungkin lagi-lagi korban akan muncul. Kita harus terus waspada dan mengawal kasus-kasus seperti ini hingga selesai 🚫
 
πŸ˜• Kebanyakan orang di Alor aja penasaran aja kenapa ada kasus seperti ini. Tapi ternyata juga banyak yang terlibat dalam hal ini... πŸ€” Siapa tahu benar-benar tidak ada korban dari hal ini, tapi apa jadi kalau ada? 🚨 Polres Alor harus tetap proaktif, tapi masyarakat punya peran penting di sini. Mereka harus lebih waspada dan teliti saat menanggapi tawaran pekerjaan yang tidak terlalu jelas... πŸ‘€
 
Aku pikir ini wajar banget, kalau gak ada orang yang suka buat orang lain nggak nyaman, kayaknya siapa yang mau bekerja ke luar daerah, kan? Tapi, aku juga rasanya perlu diwaspadai, karena aku kenal adikku yang udah bekerja ke luar daerah sebelumnya, dan dia bilangnya nggak enak banget. Kadang ada yang tawar menawar dengan uang, tapi kadang juga ada yang terpaksa, karena tidak punya pilihan. Aku rasa ini perlu diwaspadai oleh masyarakat, terutama para pemuda yang udah bekerja dan ingin mencari pekerjaan ke luar daerah.
 
Wow πŸ€”πŸ’‘ Ini bikin kita sadar kalau ada orang yang jadi pelaku perdagangan orang lagi! Saya rasa ini perlu diwaspadai oleh seluruh masyarakat, terutama kalau ada iklan pekerjaan asing dengan gaji yang terlalu tinggi. Kita harus teliti dan waspada ya... 😊
 
yaudah sekali kalau mereka punya kebijakan yang matang untuk menangani kasus ini, tapi kadang kala aku rasa masih ada yang bisa diperbaiki, misalnya kalau polres Alor bisa lebih cepat dalam menyita sumber daya yang terlibat dalam TPPO, dan juga masyarakat desa di sekitar harus lebih waspada dan tidak menyerah pada tawaran pekerjaan asing yang tidak jelas 😊.
 
Hesit banget aja kasus ini nih πŸ€”... kalau gini-bini udah terlibat perdagangan orang, berarti mereka sudah tidak mau pikirkan kehidupan konsumen ya? siapa yang mau bekerja dengan harga serendah itu, kan? dan dari mana tahu mereka tidak akan menjadi korban lagi 😩. sepertinya kasus ini jadi bukti bahwa perangkap pekerja terjadi di berbagai daerah, bahkan di pulau NTT 🌴. polres Alor harus lebih teliti lagi dalam penanganan kasus-kasus seperti ini ya, keren nggak kalau mereka bisa mencegah lebih banyak korban πŸ˜…
 
Kasus perdagangan orang ini gampang-ganti hati, kan? Kalau kita lihat ke dalam, pasti ada faktor sosial yang membuatnya terjadi. Saya pikir kita harus lebih waspada dan ingat bahwa setiap tawaran pekerjaan yang tidak jelas itu mungkin memiliki keterkaitan dengan kasus-kasus seperti ini πŸ€”.

Saya juga ingin menekankan pentingnya pendidikan dan kesadaran akan isu perdagangan orang. Jika kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih sadar dan bijak, maka kita tidak akan terpaku oleh tawaran-tawaran yang tidak jelas itu 😊.

Dan saya ingin mengajak para wirausaha untuk lebih berhati-hati dalam memilih kandidat pekerja mereka. Karena kadang-kadang, keuntungan pribadi bisa menjadi hukuman yang lebih besar dari apa pun πŸ™.
 
πŸ€” diagram sederhana dari perdagangan orang 🚫
```
+---------------+
| Masyarakat |
| (Desa) |
+---------------+
|
|
v
+---------------+
| Tawaran Pekerjaan |
| yang tidak jelas |
+---------------+
|
|
v
+---------------+
| Perdagangan Orang |
| (TPPO) |
+---------------+
|
|
v
+---------------+
| Polres Alor |
| dan Kepolisian |
| untuk menindak |
| tegas & masyarakat |
+---------------+
```

Mereka yang terlibat dalam perdagangan orang pasti memiliki niat jahat 🚫. Saya pikir Polres Alor sudah berusaha keras untuk menangani kasus ini, tapi perlu diingat bahwa peran masyarakat juga sangat penting 😊. Masyarakat harus waspada dan tidak tergiur tawaran pekerjaan yang tidak jelas πŸ’Έ.
 
itu nggak sengaja banget sih, pelimpahan dua tersangka itu! tapi apa yang aku pikir, kalau polres alor udah lunturin kasus ini ke kejari, makanya masyarakat harus waspada banget! siapa tahu kasus ini nyebakin apa lagi di masa depan πŸ€”. tapi kayaknya penanganan TPPO itu kudu jadi tanggung jawab bersama semua pihak, termasuk polres, kejari, dan masyarakat desa.
 
kira-kira ini kasus TPPO lagi terjadi di Alor, siapa tahu ada hubungan dengan korban yang pernah keluar ke luar NTB beberapa bulan lalu ya... kalau memang benar bahwa mereka keduanya wiraswasta, jelas saja ini bukan hanya masalah tentang perdagangan orang, tapi juga tentang sistem hukum yang lemah di Alor.
 
ini kisah nyang bingin banget 🀯. masyarakat kita harus waspada terhadap tawaran pekerjaan yang tidak jelas, kalau gini kita akan jadi korban TPPO. tapi siapa nanti yang bertanggung jawab? polisi atau masyarakat desa? keduanya harus bekerja sama 🀝 untuk mencegah kasus seperti ini terjadi lagi πŸ’ͺ.
 
ini kasusnya lagi nggak sengaja ya? dulunya juga ada cerita kasus orang yang dijanjikan pekerjaan tapi ternyata bukan apa-apa, lalu ada yang juga diculik dan dibawa ke jematan... sih kalau tidak ada aturan yang ketat, kayaknya aja semua orang bisa bebas mengambil pekerjaan sambilan tanpa perlu punya sertifikat atau apa-apa... tapi sih bukan itu benar-benar bagus ya?
 
kembali
Top