"Panai Gelar Doktor Palsu, Politisi Fraksi PAN Terkejut"
Sebuah kejutan mengenai dunia politik Indonesia telah menyebabkan bingungnya masyarakat umum. Seorang politisi dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di Jakarta yang dikaitkan dengan gelar Doktor Strata Satuan Magistrasi Dokter (PSDM) Universitas Airlangga, terkejut saat mengetahui bahwa gelarnya palsu.
Gelar PSDM tersebut diberikan kepada politisi setelah lulus tes psikologi dan kesehatan yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga. Namun, keberadaannya diakui oleh panitia tes dan universitas tersebut tidak memerlukan tindakan hukum untuk mengeluarkannya.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana mungkin gelar Doktor bisa diberikan tanpa proses pendidikan formal yang lengkap. "Itu sangat aneh, saya tidak percaya", kata politisi tersebut saat diwawancarai. "Aku pikir ini adalah kesalahan yang bisa diatasi dengan mengambil kembali sertifikat saya dan menyelesaikan pendidikan formal yang sebenarnya".
Pihak Universitas Airlangga masih menjelaskan tentang proses seleksi calon mahasiswa yang berlaku pada saat ini. "Proses seleksi diUniversitas Airlangga adalah yang benar-benar sah dan memadai", kata panitia tes tersebut.
Keterlibatan politisi dalam kejadian ini menimbulkan spekulasi tentang bagaimana mungkin mereka bisa mendapatkan gelar Doktor tanpa melakukan proses pendidikan formal. Mereka pun mengakui bahwa kesalahan ini tidak akan menghambat kemampuan mereka untuk berkontribusi di dunia politik.
Sebuah kejutan mengenai dunia politik Indonesia telah menyebabkan bingungnya masyarakat umum. Seorang politisi dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di Jakarta yang dikaitkan dengan gelar Doktor Strata Satuan Magistrasi Dokter (PSDM) Universitas Airlangga, terkejut saat mengetahui bahwa gelarnya palsu.
Gelar PSDM tersebut diberikan kepada politisi setelah lulus tes psikologi dan kesehatan yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga. Namun, keberadaannya diakui oleh panitia tes dan universitas tersebut tidak memerlukan tindakan hukum untuk mengeluarkannya.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana mungkin gelar Doktor bisa diberikan tanpa proses pendidikan formal yang lengkap. "Itu sangat aneh, saya tidak percaya", kata politisi tersebut saat diwawancarai. "Aku pikir ini adalah kesalahan yang bisa diatasi dengan mengambil kembali sertifikat saya dan menyelesaikan pendidikan formal yang sebenarnya".
Pihak Universitas Airlangga masih menjelaskan tentang proses seleksi calon mahasiswa yang berlaku pada saat ini. "Proses seleksi diUniversitas Airlangga adalah yang benar-benar sah dan memadai", kata panitia tes tersebut.
Keterlibatan politisi dalam kejadian ini menimbulkan spekulasi tentang bagaimana mungkin mereka bisa mendapatkan gelar Doktor tanpa melakukan proses pendidikan formal. Mereka pun mengakui bahwa kesalahan ini tidak akan menghambat kemampuan mereka untuk berkontribusi di dunia politik.