Pertamina SAF dan Jalan Indonesia Menuju Penerbangan Hijau

Pertamina dan Indonesia dalam menuju penerbangan hijau di masa depan. Pertamina sebagai salah satu pemain utama dalam pengembangan bahan bakar ramah lingkungan Sustainable Aviation Fuel (SAF), dan Indonesia berupaya untuk menjadi salah satu pemimpin regional di bidang ini.

Pertamina berhasil memproduksi SAF berbasis minyak jelantah di Kilang Cilacap menggunakan teknologi co-processing. Lebih penting lagi, produk ini sudah mengantongi sertifikat keberlanjutan internasional (ISCC CORSIA). Penerbangan perdana SAF oleh Pelita Air pada Agustus 2025 adalah tonggak bersejarah. Meski campuran SAF yang digunakan baru sekitar 2,5%, langkah ini membuktikan bahwa Indonesia mampu menghadirkan solusi nyata untuk industri penerbangan.

Pemerintah telah menetapkan arah kebijakan yang jelas dengan menyusun Peta Jalan Pengembangan SAF Nasional. Dalam roadmap tersebut, pemerintah menetapkan tahapan yang realistis tapi ambisius, mulai dari pencampuran 1% pada 2027 hingga mencapai bauran hingga 50% pada 2060.

Namun, arah kebijakan seperti itu tidak akan berjalan tanpa sinergi lintas lembaga. Dalam dokumen tersebut, koordinasi antar-kementerian menjadi kunci utama. Kementerian ESDM melalui EBTKE berperan sebagai pengarah teknis, sementara Kementerian Perhubungan memastikan aspek keselamatan dan sertifikasi penerbangan.

Pertamina Patra Niaga juga akan berperan penting dalam pengembangan rantai pasok yang efisien dan menciptakan model ekonomi sirkular yang bisa menghubungkan masyarakat, pelaku usaha, dan industri penerbangan.
 
Makasih ya info ini 🙏. Pertamina banget, keren banget nih! Mereka berhasil memproduksi bahan bakar ramah lingkungan. Itu berarti kita bisa mengurangi polusi di atmosfer dan jaga kebersihan udara untuk generasi mendatang 💚. Saya senang melihat bahwa pemerintah juga sudah menetapkan arah kebijakan yang jelas untuk pengembangan SAF nasional 🎯. Semoga kita bisa mencapai target 50% bauran SAF pada 2060 dan membuat industri penerbangan menjadi lebih ramah lingkungan 🌟.
 
Kalau benar-benar ingin mencapai penerbangan hijau di masa depan, kita harus lebih fokus pada reduksi emisi gas rumah kaca dari industri penerbangan itu sendiri, bukan hanya menekankan pengembangan bahan bakar ramah lingkungan seperti SAF. Kita juga harus mempertimbangkan efisiensi penggunaan energi di dalam penerbangan itu sendiri, misalnya dengan mengembangkan pesawat yang lebih efisien. Jangan cuma menumpang teknologi luar negeri saja, kita juga harus berekspansi ke teknologi lokal yang bisa menghasilkan manfaat bagi industri ini.
 
Kalau gini pertamina nih salah satu yang banyak fokus banget buat penerbangan hijau. SAMPEAN NYA SAF itu bikin lama kok, tapi kalau bisa diterapkan 2,5% pun udah lumayan. Nah kalau nanti pemerintah bisa koordinasikan baik kementerian apa pun sih maka aku pikir semuanya bakal berjalan lancar.
 
AYO AKU PAHAM YANG DI KATAKAN NEGA, PERMINULANG PENTING DENGAN PEMBANGUNAN Bahan bakar ramah lingkungan SAF!!! 🚀 DI INDONESIA BAIK LAGI BANYAK OLEH PEMILIH KERENGGUHAN YANG SUDAH MENYATAKAN KEINGINANNYA MELIHAR DENGAN PENERBANGAN HIJAU!!! PERMINULANG BILOGA JUGA MEMBUTUKAN ARAH KEBIJAKAN YANG JELAS, SEMoga semuanya bisa berjalan lancar dan membawa MANFAAT LEBIH BANYAK DENGAN Industri Penerbangan!!! 🚁
 
🤔 kalau di tahun 2060 nanti bauran SAF udah 50% itu makanya harus terus berinovasi dan meningkatkan teknologi produksi nih, agar bisa lebih efisien dan ramah lingkungan 🌿 dan jangan lupa ada perhatian pada aspek keselamatan penerbangan juga, karena itu yang penting ya 💺
 
Aku pikir nih kalau Indonesia bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain di Asia Tenggara untuk mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan seperti SAF. Pertamina yang already successful memproduksi SAF berbasis minyak jelantah 🚀, itu kayaknya sangat penting banget! Dan pemerintah yang sudah menetapkan roadmap yang jelas, itu akan membantu mendorong pengembangan industri ini lebih cepat 💨.

Tapi aku masih ragu-ragu nih bagaimana koordinasi antar kementerian sebenarnya? Aku berharap tidak ada kesalahpahaman atau kesalahan komunikasi yang bikin project ini gagal 🤔. Dan aku juga ingin tahu lebih banyak tentang model ekonomi sirkular yang diusung oleh Pertamina Patra Niaga, itu kayaknya sangat menarik! 💡
 
Ooh, kan gampang banget sih Indonesia lirih di masa depan ini? Pertamina berhasil membuat bahan bakar ramah lingkungan nih, itu sih sangat keren! Tapi, aku penasaran apa yang harus dilakukan kalau tidak semua negara mau bekerja sama? Nanti kita gak bisa mencapai tujuan penerbangan hijau. Dan sayangnya, masih banyak lagi rasa ketidakpastian di dalam teknologi ini...
 
Makasih Pemerintah udah numpang jadi pilot project ini, kayaknya nanti kita udah bisa berkembang jadi negara dengan efisiensi yang terbaik dalam penggunaan bahan bakar 💨. Tapi, ayo kembalikan perhatian kita ke isu lain, seperti konsumsi bensin yang masih banyak banget di Indonesia 🚗. Nanti udah lama sekali bahan bakar ramah lingkungan sih?
 
Gue pikir kalau penerbangan hijau ini bakal menjadi trend di masa depan, tapi masih banyak hal yang perlu diperbaiki nih. Pertamina udah sukses bikin bahan bakar ramah lingkungan, tapi apa kalau kualitasnya tidak stabil? dan bagaimana jika produksi SAF ini bisa menangkap permintaan yang lebih tinggi? Indonesia harus siap bersaing di pasar regional ini, jadi gue harap pemerintah bisa memberikan bantuan yang lebih banyak lagi untuk mendorong pertumbuhan industri ini.
 
Gue pikir ini semua tentang perebutan market share di bidang energi terbarukan aja, nih 🤑. Pertamina bisa jadi kaya sekali dari produksi SAF, tapi apa artinya mereka bisa menguasai pasar? Gue khawatir kalau industri penerbangan hanya akan bergantian antara beberapa pemain besar dan lemah, sementara kebanyakan birokrasi dan peraturan yang berlebihan membuat semua ini tidak terlalu efisien 🚫.
 
Gue ingat kapan aja penerbangan itu masih kayak ngelamun kok 😂. Sekarang Indonesia punya rencana untuk membuat penerbangan hijau, itu kayak bermimpi jadi nyata! Pertamina sih yang bikin teknologi yang bagus itu SAF. Gue seneng banget denger kalau produknya udah tercertifikasi, itu kayak bukti bahwa Indonesia bisa menjadi pemimpin di bidang ini. Tapi, gue penasaran dengan cara bagaimana arah kebijakan tersebut bakal berjalan. Koordinasi lintas lembaga sih yang penting, tapi kalau pemerintah udah menetapkan jalan, apa sih yang harus diikuti? 🤔
 
ini kayaknya serius aja nih kalau Pertamina mau jadi salah satu pemain utama di bidang SAF... tapi siapa tahu lagi aja kemudian gini... kalau kita ambisius dan terus berkembang, mungkin suatu hari nanti kita bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain... tapi kayaknya masih ada banyak hal yang harus diurus, seperti efisiensi dan biaya produksi...
 
kembali
Top