Perkuat Sosialisasi dan Fasilitasi Sertifikat Halal, BPJPH Tanda Tangani MoU

Pemerintah dan industri makanan Indonesia mengadakan sinergi kerja sama yang mendalam dalam menunjang visi Pusat Halal Dunia, di mana PT Synerga Tata Internasional (STI) resmi menandatangani MoU dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat sosialisasi dan mendorong promosi sertifikat halal di Indonesia.

Menurut Komisaris PT Synerga Tata Internasional Edwin Pantas Partunggul, pertemuan ini merupakan langkah penting bagi STI sebagai anak perusahaan PT Surveyor Indonesia (PTSI) untuk turut serta dalam program prioritas pemerintah. Ia menyatakan bahwa STI telah menandatangani MoU dengan BPJPH dan akan memanfaatkan jaringan dan keahlian dalam bidang konsultasi dan pendampingan untuk memperluas jangkauan program SEHATI yang dicanangkan oleh BPJPH.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang sertifikat halal di Indonesia, terutama bagi UMK (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Edwin menyatakan bahwa program ini sangat penting mengingat tenggat waktu kewajiban sertifikasi halal pada Oktober 2026 yang semakin dekat.

Dengan pertemuan ini, STI dan BPJPH berharap dapat membangun sinergi yang kuat dalam sosialisasi, edukasi, promosi jaminan produk halal (JPH), dan fasilitasi sertifikat halal.
 
๐Ÿค” Maksudnya siapa yang gak suka kerja sama? ๐Ÿค‘ Pemerintah dan industri makanan Indonesia ini sudah berdua tangan, bisa nanti apa hasilnya? ๐Ÿคž Akan meningkatkan kesadaran UMK tentang sertifikat halal, itu jadi prioritasnya. Dan October 2026 udah dekat banget, siapa yang punya rencana untuk persiapan sertifikasi halal? ๐Ÿ•’๏ธ Perlu diantisipasi juga bagaimana pemerintah bisa mendorong promosi ini lebih lanjut, ya.
 
Wah omongnya gak ada salahnya! Pemerintah dan industri makanan Indonesia gak bisa tidak sambut kerjasama ini ๐Ÿค. Pertemuan antara PT Synerga Tata Internasional (STI) dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) ini benar-benar membantu meningkatkan kesadaran tentang sertifikat halal di Indonesia, terutama bagi UMK ๐Ÿ“ˆ. Saya yakin bahwa program ini akan sangat bermanfaat dalam mendorong promosi sertifikat halal di Indonesia, khususnya sebelum tenggat waktu kewajiban sertifikasi halal pada Oktober 2026 ๐Ÿ•ฐ๏ธ. Semoga kerjasama ini bisa membawa manfaat yang besar bagi industri makanan dan pemerintah ๐Ÿ’ช!
 
Saya pikir itu gampang banget ya... Jangan lupa kue-kue favorit saya lagi! Sementara itu, program ini penting banget karena kayaknya banyak usaha kecil yang belum punya sertifikat halal. Maka dari itu, saya harap pemerintah dan STI bisa jujur dengan waktu jangka waktu mereka. Tunggu sampe tahun 2026 dulu, gak?
 
Aku pikir kalau kita Indonesia harus lebih fokus pada pengembangan pariwisata, kita masih banyak potensi pariwisata di pulau-pulau kecil di Indonesia ๐ŸŒด๐Ÿ–๏ธ. Sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, kita harus lebih serius dalam menjaga dan mengelola sumber daya alam kita dengan bijak ๐Ÿ’š. Kita juga harus meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan ๐ŸŒฟ.
 
Hehe ๐Ÿ˜‚ aksi pemerintah nih, kayaknya lagi-lagi punya rencana untuk mempromosikan halal-nya ๐Ÿคฃ. Tapi serius, ayo dilihat dari mana nih pendapatan dari semua ini. Apakah benar-benar ada seseorang yang mau mengeluarkan uang untuk sertifikat halal? ๐Ÿ’ธ dan apakah benar-benar PT Synerga Tata Internasional (STI) memiliki kemampuan yang cukup untuk mempromosikan program SEHATI ini dengan baik? ๐Ÿค” ayo tunggu hasilnya dulu nih.
 
ini gini, pertemuan itu kayaknya penting banget buat meningkatkan kesadaran tentang sertifikat halal di Indonesia, tapi aku ragu-ragu nih siapa yang bakal memanfaatkannya? apakah hanya bagi UMK saja atau juga ada peluang untuk bisnis mikro dan kecil lainnya? dan apa itu sebenarnya maksud dari "sosialisasi" dan "promosi jaminan produk halal"? aku harap giliran kita bisa memastikan bahwa program ini segera dapat dirasakan oleh masyarakat umum, bukan hanya bagi elit ataupun kalangan tertentu. ๐Ÿ˜Š
 
Gak percaya kan? Pertemuan antara pemerintah dan industri makanan Indonesia ini seperti di atas kertas! Sering ngobrol aja kalau halal itu penting, tapi sekarang malah ada kerjasama yang serius untuk mempromosikannya. Nantinya sih akan banyak perusahaan kecil yang bisa mendapatkan sertifikat halal dan semakin mudah buat mereka jual produknya. Tapi gak bisa ngeluh, kalau mau ngerasa nyaman, harus ada aturan dan sertifikat ya... ๐Ÿค”
 
Wow ๐Ÿคฏ! Sosialisasi sertifikat halal di Indonesia harus semakin efisien & efektif ya? Pertemuan ini sangat penting untuk membangun sinergi yang kuat antara pemerintah, industri makanan, dan BPJPH ๐Ÿ˜Š. Semoga program SEHATI ini bisa meningkatkan kesadaran tentang sertifikat halal di Indonesia terutama bagi UMK ๐Ÿค. October 2026 semakin dekat kan? Semoga STI & BPJPH bisa bekerja sama lebih baik lagi ๐Ÿ’ช!
 
Makasih ya pemerintah dan industri makanan konsisten berusaha meningkatkan kesadaran tentang sertifikat halal di Indonesia. Kalau tidak ada kerjasama seperti ini, kemungkinan besar UMK-kecil kecilan yang belum bisa memenuhi tenggat waktu kewajiban sertifikasi halal akan mengalami masalah. Saya harap program SEHATI dapat sukses dan memberikan dampak positif bagi UMK di Indonesia ๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ’ช
 
Cerita ini terasa seperti dongeng tentang sertifikat halal, kan? Mungkin kita harusnya fokus pada hal lain yang sebenarnya mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari... seperti koneksi internet yang stabil atau sistem pembayaran yang aman ๐Ÿค‘. Sertifikat halal pasti penting buat bisnis, tapi bagaimana kalau kita jangan lupa bahwa teknologi juga perlu kitawasilkannya untuk tidak menjadi hanya sekedar "teknologi keberlanjutan" ๐Ÿค–
 
Kalau gini kalau gini aja, pertemuan ini nggak akan bisa berjalan dengan lancar nih... apakah ada kepastian bahwa semua party yang terlibat di sini udah memahami apa yang dimaksudkan dari program ini? misalnya PT Synerga Tata Internasional, BPJPH, dan UMK? kalau tidak, maka semua usaha untuk mendorong promosi sertifikat halal di Indonesia akan seperti main taruh-taruh aja...
 
๐Ÿค” aku pikir mou ini penting banget, tapi kita harus lihat dari mana nih masalahnya. pertemuan antara pemerintah dan industri makanan kayaknya bukan ide yang buruk, tapi kita harus tahu apa yang diharapkan dari program ini.

jika mau diperbesar, maka kita harus siap menghadapi beberapa hal, seperti biaya sertifikasi yang cukup mahal atau ketidakpastian produk halal di pasar. tapi kalau nanti ada kerja sama yang baik antara pemerintah dan industri, maka itu bisa membuat program ini lebih efektif.

saya harap mou ini bisa memberikan manfaat bagi UMK yang masih sulit mengakses sertifikat halal. kita harus berharap bahwa program ini bisa mendorong promosi dan peningkatan kesadaran tentang pentingnya sertifikat halal di Indonesia. ๐Ÿ“ˆ
 
Pertemuan ini niihh, serasa seperti bermain main dengan teknologi yang baru saja keluar dari kotak... Produk halal lagi-lagi dipromosikan oleh pemerintah, tapi apa benar-benar ada manfaatnya? Berapa lama lagi kita akan terjebak dalam lingkaran promosi yang sama, dan nggak ada yang nyaman dengan itu...
 
Gue pikir gini, pemerintah dan industri makanan Indonesia sering bual-bual tentang 'kehalalan' hal itu tapi gak pernah tegas banget. Sekarang aja si PT Synerga Tata Internasional (STI) resmi menandatangani MoU dengan BPJPH, maksudnya mereka ingin berkolaborasi dalam program SEHATI yang bertujuan meningkatkan kesadaran sertifikat halal di Indonesia, terutama bagi UMK. Ini penting banget sebelum tenggat waktu kewajiban sertifikasi halal pada Oktober 2026 dekat banget.
 
yaah, itu gampang banget! pemerintah dan industri makanan kayaknya already ada kerja sama yang baik sebelum ini. nanti kalau Indonesia dianggap menjadi pusat halal dunia, ya udh akan semakin bermakna juga buat bisnis di sini. salah satu saran saya adalah kalau giliran UMK-nya mulai memperkenalkan produk halal mereka ke pasar lokal dan internasional. kalau kita kerja sama, kayaknya bisa meningkatkan kesadaran dan pilihan konsumen juga. ๐Ÿ˜Š

berikut grafik pertumbuhan industri makanan di Indonesia: ๐Ÿ“ˆ 2020: Rp 1.344 triliun, 2022: Rp 1.634 triliun, 2025: Rp 2.134 triliun! kayaknya ada potensi besar buat kita, asal kita kerja sama dan fokus. ๐Ÿค

satu lagi, menurut survei 2023, 71% konsumen di Indonesia sudah pernah membeli produk halal sebelumnya. kalau kita terus meningkatkan kesadaran dan promosi, nanti udh siap untuk masuk ke pasar internasional juga! ๐ŸŒŽ
 
kembali
Top