Peran 3 Dosen UGM di Kasus Kakao Fiktif yang Rugikan Rp6,72 M

Kasus korupsi pengadaan biji kakao fiktif di UGM masih meluncur. Tiga dosen, Dr. Rachmad Gunadi, Dr. Hargo Utomo, dan Dr. Henry Yuliando dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dijadinkan sebagai terdakwa karena mengelabui pemerintah dengan pengadaan biji kakao yang tidak ada. Korupsi itu mengguncang UGM hingga negara mengalami kerugian Rp6,72 miliar.

Dalam kasus ini, Dr. Hargo Utomo sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi (PUI) UGM terlibat dalam proses pengadaan biji kakao yang tidak ada. Ia menyetujui kerja sama dengan PT Pagilaran, salah satu unit usaha di bawah naungan UGM, untuk program Cacao Teaching and Learning Industries. Dr. Hargo Utomo juga memproses pembayaran sebesar Rp7,4 miliar meski barang belum dikirim.

Sementara itu, Dr. Rachmad Gunadi sebagai Direktur Utama PT Pagilaran diadili karena mengelabui pemerintah dengan pengadaan biji kakao yang tidak ada. Ia juga memproses pembayaran sebesar Rp7,4 miliar meski barang belum dikirim.

Dr. Henry Yuliando sebagai Kepala Subdirektorat Inkubasi di Direktorat PUI UGM terlibat dalam proses pengadaan biji kakao yang tidak ada. Ia juga memproses pembayaran sebesar Rp7,4 miliar meski barang belum dikirim.

Kasus ini kemudian disidang dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah (Kejati Jateng) telah membacakan surat dakwaan ketiga terdakwa secara terpisah. Atas dakwaan tersebut, Dr. Hargo Utomo dan Dr. Rachmad Gunadi bakal melawan dengan mengajukan eksepsi sementara Dr. Henry Yuliando memilih melanjutkan ke sidang pembuktian.
 
Kalau kasus korupsi biji kakao UGM itu nanti siapa yang akan jatuh? Kira-kira, ini bisa jadi cerita biar rame sih, tapi gini aja, korupsi di tempat pendidikan nggak boleh banget! πŸ€¦β€β™‚οΈ

Pagi ini aku lihat kabar tentang pengadaan biji kakao yang fiktif itu, dan aku pikir, siapa yang bisa jadi korup sih? Ternyata tiga dosen dari UGM terlibat dalam kasus ini. Dr. Hargo Utomo, Dr. Rachmad Gunadi, dan Dr. Henry Yuliando. Mereka semua nggak baik-baik aja, ya! πŸ™…β€β™‚οΈ

Dr. Hargo Utomo sebagai Direktur PUI UGM, dia yang terlibat paling banyak dalam kasus ini. Ia menyetujui kerja sama dengan PT Pagilaran dan memproses pembayaran sebesar Rp7,4 miliar meski barang belum dikirim. Nggak adil banget! 🀯

Sementara itu, Dr. Rachmad Gunadi sebagai Direktur Utama PT Pagilaran, dia yang terkena denda karena mengelabui pemerintah dengan pengadaan biji kakao yang tidak ada. Ia juga memproses pembayaran sebesar Rp7,4 miliar meski barang belum dikirim.

Dan Dr. Henry Yuliando sebagai Kepala Subdirektorat Inkubasi di Direktorat PUI UGM, dia juga terlibat dalam kasus ini. Ia memproses pembayaran sebesar Rp7,4 miliar meski barang belum dikirim.

Aku harap jadi seperti itu nanti, sih... tapi aku tahu, korupsi ini nggak mudah diatasi! 😩
 
Maaf, aku malah salah paham tentang kasus ini dulu... tapi sekarang aku pikir itu benar-benar korupsi yang besar banget! 🀯 Tapi kemudian aku pikir, apa sih yang salah dengan mereka? Mungkin hanya karena tidak ada bukti yang cukup... tapi nanti aku ngerasa salah lagi kalau aku bilang begitu. Aku pikir, mungkin korupsi itu karena tekanan dari pemerintah... tapi kemudian aku pikir, mungkin aku terlalu cepat membuat keputusan itu... Tapi aku tetap yakin, ada sesuatu yang tidak enak dengan pengadaan biji kakao itu... πŸ€”
 
ini kasus korupsi di UGM yang bikin pihak korupsi terdakwa ada 3 orang dosen, mereka bilang tidak tahu apa-apa sih, tapi saya pikir jika kamu mau terlibat dengan pengadaan biji kakao yang tidak ada, maka harus ada konsekuensi.

saya rasa ini kasus yang bisa kita pelajari dari kegagalan sistem kontrol internal di UGM, karena jadi mereka mengelabui pemerintah, tapi siapa yang benar-benar bertanggung jawab? Dosen itu bilang tidak tahu apa-apa, tapi sebenarnya mereka sudah terlibat dalam proses pengadaan biji kakao yang tidak ada.

saya rasa ini juga bukti bahwa di Indonesia kita perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya etika dan integritas dalam pekerjaan kita, jika kamu mau melakukan kegiatan yang tidak jelas, maka harus siap menghadapi konsekuensi.
 
ini kasus korupsi yang serius banget! siapa yang bilang pemerintah Indonesia nggak bisa tekan ketiga dosen tersebut? tapi apa yang bikin kasus ini begitu serius adalah jumlah uang yang terbuang, yaitu Rp6,72 miliar. itu kayaknya besar banget!

dan siapa yang bilang korupsi itu cuma kecil-kecilan? tidak, korupsi itu serius! tapi apa yang bikin saya penasaran adalah bagaimana pemerintah bisa tekan ketiga dosen tersebut dengan begitu keras. seharusnya mereka harus banyak terkena hukuman yang berat.

dan siapa yang bilang kita harus setuju bahwa korupsi itu tidak diizinkan? benar sekali! tapi apa yang bikin saya penasaran adalah bagaimana kita bisa menghindari hal ini di masa depan.
 
Aku rasa kasus ini terlalu panjang waktunya, tapi sepertinya ada hal lain yang perlu kita fokuskan, yaitu bagaimana sistem pengawasan internal UGM bisa salah sehingga korupsi bisa dilakukan. Aku pikir kalau mereka harus lebih transparan dalam pengadaan dan proses keuangan, jadi tidak ada peluang untuk korupsi terjadi πŸ€”. Dan aku rasa Dr. Henry Yuliando juga perlu mendapatkan perlindungan hukum yang sama seperti rekan-rekannya, karena dia juga terlibat dalam kasus ini πŸ’―.
 
Apa yang terjadi di UGM ini sih kayaknya masalah tentang korupsi yang bikin kita merasa marah. Tapi apa yang aku pikir adalah, kalau kita lihat dari sudut pandang birokrasi, ya mungkin ada beberapa kesalahan yang terjadi karena kurangnya transparansi dan kontrol. Misalnya, mengapa tidak ada proses pengadaan biji kakao yang jelas sebelum memproses pembayaran? Dan mengapa tidak ada audit yang dilakukan untuk memastikan barang benar ada atau tidak?

Aku rasa aku lebih peduli dengan bagaimana kita bisa mencegah hal ini terjadi di masa depan, bukan hanya memenjarakan orang-orang yang terlibat. Mungkin kita perlu membuat kebijakan yang jelas tentang transparansi dan kontrol dalam pengadaan barang dan jasa, sehingga kita bisa menghindari kesalahan seperti ini di masa depan πŸ’‘
 
Pecah lelucon aja sih, kasus korupsi di UGM ini masih terus meluncur πŸ˜‚. Ketiga dosen itu nggak bisa menghindari bahkan ketika sudah jatuh ke dalam kerumunan ini. Dr. Hargo Utomo, Dr. Rachmad Gunadi, dan Dr. Henry Yuliando sih semua nyanyi-nyanyian yang sama, pengadaan biji kakao fiktif itu 🀣. Kenapa tidak kan bisa nggak, sih? Semua itu hanya sebabnya mereka jatuh ke dalam laba-laba korupsi ini.
 
Wahhhh, ini kasus korupsi yang bikin kaget banget! Saya pikir UGM harus lebih berhati-hati dalam pengadaan barang atau jasa yang berkaitan dengan program pemerintah. Dr. Hargo Utomo, Dr. Rachmad Gunadi, dan Dr. Henry Yuliando semuanya terlibat dalam kasus ini, tapi yang bikin saya bingung adalah bagaimana ini bisa terjadi di UGM yang dikenal sebagai institusi pendidikan yang baik. Saya harap mereka bisa belajar dari kesalahan ini dan meningkatkan kejujuran di masa depan.
 
waaaahhh sebenarnya aku bingung juga dengerin kabar ini πŸ˜‚ kasus korupsi yang terjadi di UGM pasti membuat kita semua sedih, tapi aku senang juga bahwa pemerintah sudah menangani hal ini dengan serius πŸ™. aku rasa kita harus menghargai para narapidana yang akan melawan dakiatannya, tapi secara umum aku setuju bahwa mereka melakukan kesalahan yang sangat besar πŸ˜”. dan wahhh Rp6,72 miliar keren banget yang korupsi itu πŸ’Έ.
 
Kasus ini kayaknya bikin rasa tidak nyaman banget, rasanya korupsi di kalangan orang-orang yang paling dipercaya ya πŸ˜’. Bagaimana bisa tiga orang itu bisa jadi terdakwa sambil masih menjabat posisi di UGM? Kenapa kerja sama dengan PT Pagilaran itu asalnya untuk program yang bagus tapi kemudian berubah menjadi something yang tidak jelas? πŸ€”.

Tapi, apa yang paling bikin saya kecewa adalah ketika UGM sendiri yang harus bertanggung jawab atas kasus ini. Maka dari itu, perlu ada pengawasan yang ketat dari pihak sekolah agar hal seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan 🚨.

Dan apa khabar dengan Rp6,72 miliar yang hilang? Saya harap pemerintah bisa menelusuri siapa yang benar-benar memiliki uang itu dan bagaimana cara untuk memulihkan biaya tersebut πŸ’Έ.
 
Gak jelas sih bagaimana kasus ini bisa terjadi di UGM, ya? Tiga dosen yang suka berinvestasi sendiri dengan uang negara itu konyol sekali! Dr. Hargo Utomo, Dr. Rachmad Gunadi, dan Dr. Henry Yuliando semua yang sama-sama salah, nggak ada beda. Mereka semua justru berbohong ke pemerintah tentang pengadaan biji kakao yang tidak ada. Saya rasa mereka harus dihukum dengan tangan yang keras, biar orang lain tidak bisa melakukannya lagi. Dan juga, siapa yang nanti nggak membayar uang yang sudah diajukan? Gue pikir itu wajib jadi contoh buat anak-anak kita, jangan ngeremehi keuangan negara, ya! πŸ€¦β€β™‚οΈ
 
Gak bisa percaya ya... kasus korupsi biji kakao ini masih nggak punya akhir 🀯. Siapa bilang 3 dosen dari UGM terlibat dalam kerja sama yang salah? Tapi apa benar kalau mereka tidak pernah melihat biji kakao itu sendiri? πŸ€” Bisa jadi ada sesuatu yang tidak dibawa ke luar. Sumber-sumber apa aja yang membuktikan bahwa mereka bilang-bilangkan korupsi yang gede itu? πŸ“ Aku masih ragu, ingin diperdebatin lebih lanjut sebelum aku akui benar-benar terjadi 😐
 
Wow 🀯! Korupsi di UGM ini makin serius banget, Rp6,72 miliar kerugian negara itu ginaka-bak πŸ‘€. Kalau niaga yang tidak ada pun dijadikan kesempatan untuk mengambil untung itu kayak apa?! 😲 Saya rasa pengawasan pemerintah di kalangan perusahaan usaha harus lebih ketat, nanti gini terjadi lagi 🚨.
 
Kalau ni punya kasus korupsi pengadaan biji kakao yang tidak ada, kenapa punya dosen yang terlibat? Mungkin kalau dosennya bukan sih, saja punya korupsi di UGM. Saya pikir korupsi itu gampang untuk terjadi karena kerja sama antara pemerintah dan UGM. Kalau ada kerja sama, pasti ada keuntungan bagi keduanya. Tapi kalau kita lihat dari perspektif masyarakat, korupsi itu sangat berbahaya. Kita harus lebih teliti dalam pengadaan barang dan jasa. Saya masih ragu-ragu apakah UGM benar-benar terlibat dengan korupsi ini atau hanya ada yang salah.
 
Biar-biar ada kasus korupsi di UGM, tapi jangan lupa perhatikan juga proyek-proyek yang benar-benar bermanfaat untuk masyarakat, ya? 😊🌳 Biji kakao itu punya potensi besar, tapi jangan sampai terkelah dengan birokrasi yang berantakan! πŸ™ˆπŸ’Έ
 
Korupsi di UGM lagi-lagi membuat saya penasaran, tapi aku rasa ini seperti cerita yang pernah aku dengar sebelumnya... ya, seperti cerita tentang korupsi biji kakao di pemerintah tahun 90-an... aku rasa ini seperti balik waktu, tapi aku juga merasa tidak terkejut karena sudah sering sekali melihat kasus-kasus korupsi seperti ini. Saya pikir, apa yang perlu diubah adalah sistem dan proses pengadaan barang yang ada di UGM, jangan hanya menumpahkan duka pada tiga orang yang terlibat. Dan aku juga rasa, kita harus lebih sadar dan berhati-hati dalam penggunaan teknologi, seperti email dan dokumen digital, karena itu bisa menjadi alat untuk korupsi seperti ini... πŸ™„
 
kembali
Top