Penyuap Eks Dirut Inhutani V Minta Vonis Ringan Demi Mengabdi

Djunaidi Nur dan Aditya Simaputra, kedua terdakwa kasus suap pengelolaan hutan Inhutani V, mengajukan permohonan vonis ringan di majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. Djunaidi berpendapat bahwa usianya lanjut dan kondisinya kesehatannya sudah mempengaruhi kemampuannya untuk bekerja, sehingga dia memintavonis ringan agar bisa terus mengabdi kepada perusahaan.

Sementara itu, Aditya juga meminta vonis ringan dengan alasan masih memiliki anak balita yang membutuhkan perawatan dan biaya keluarga. Dia menyebutkan bahwa kakak laki-lakinya masih sakit dan neneknya yang sebelum dia meninggal, dia tinggal di rumah tersebut.

Namun, sidang ini juga mengungkap fakta bahwa Djunaidi memberikan uang 199 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp2,5 miliar kepada mantan Direktur Utama Inhutani V, Dicky Yuana Rady. Djunaidi mengakui pemberian itu dilakukan demi menyemangati Dicky, yang dianggapnya sebagai teman dekat dan bukan pejabat negara.

Djunaidi juga menjelaskan bahwa uang tersebut digunakan untuk membeli mobil Rubicon merah dan stik golf. Dia menilai Dicky senang berkunjung ke daerah-daerah perkebunan, bahkan menggunakan mobil yang sama warnanya dengan perusahaan Inhutani V.

Majelis hakim menetapkan sidang tuntutan bagi kedua terdakwa akan digelar pada Senin (22/12/2025), setelah pihak penuntut umum dan penasehat hukum sepakat menunda agenda tersebut.
 
Oke, aku pikir si Djunaidi dan Aditya itu penggemar sepak bola ya? aku suka keduanya timnya, PSV Eindhoven dan Arsenal FC, tapi aku pikir sepak bola yang paling menarik di Indonesia gampang banget, aku suka ikut nonton Liga 1 dengan teman-teman!
 
Cinta kasih teman dekat nggak dihargai sama korupsi ini 🤦‍♂️. Djunaidi membayar uang 2,5 miliar dollar Singapura untuk 'menyemangati' Dicky Yuana Rady, tapi apa yang dia lakukan untuk perusahaan Inhutani V? Dia hanya mengganti mobil dan stik golf aja 😂. Kita harus menuntut mereka yang punya korupsi ini! 😡
 
Luar biasa sih, kan? Berapa kali kita lihat korupsi ini terjadi di Indonesia aja, tapi ada juga orang tuanya yang suka menyamar sebagai pejabat negara ya? 🤦‍♂️ Djunaidi memang usianya lanjut, tapi dia masih bisa mengajukan permohonan vonis ringan seperti apa? Apa dia tidak ingin bertanggung jawab atas tindakannya? Dan Aditya juga kayaknya sedang mencari cara untuk menghindari tuntutan yang harus dibayar, tapi ternyata dia punya anak balita aja dan ada neneknya yang masih sakit... ini gampang dipaham sih, tapi kenapa tidak ada yang bisa diubah? 🤔
 
Saya rasa ini gampang-gampingan ya... Djunaidi dan Aditya yang terdakwa kasus suap pengelolaan hutan Inhutani V, keduanya kayaknya tidak perlu bingung-bingung tentang vonis ringan. Mereka harus jujur dulu, apa kira-kira yang sebenarnya dilakukan? Saya pikir mereka harus fokus lebih pada memahami konsekuensi dari tindakan mereka, bukan hanya berbicara tentang kondisi sosial ya... 🤔
 
Saya rasa keduanya sih kalau tidak mau bebas, tapi rasanya juga salah nih... Mereka punya alasan yang cukup kan, usianya lanjut dan kondisi kesehatannya mempengaruhi kemampuan mereka bekerja. Dan anak Aditya belom bisa pergi sekolah dengan baik, dia butuh perawatan biar bisa sehat. Tapi sama-sama kalau tidak mau bebas, tapi rasanya ada yang nggak adil juga... Aditya sih bilang dia punya temen dekat Dicky, tapi nanti nggak ada proof bahwa dia korupsi, kan? Saya rasa jadi beda kandungnya dari Djunaidi...
 
Mereka juga bisa meminta vonis ringan karena dia punya anak kecil 🤝, tapi aku pikir kalau mereka harus jawab terlebih dahulu mengapa mereka memberikan uang 2,5 miliar kepada teman dekat Dicky Yuana Rady? 🤑 Bisa jadi itu bukan hanya untuk menyemangati dia aja, tapi juga untuk menghindari kasus ini. Aku curu curi sih apa yang akan terjadi di sidang berikutnya 😅.
 
Apa sih, kasus ini kayaknya benar-benar bikin kita penasaran. Saya tahu kalau Aditya masih anak kecil saat itu yang harus membiarkan kakaknya menemui bahaya ini. Tapi kalau Aditya sendiri yang suka belanja dan membeli mobil dengan uang hasil korupsi, kayaknya gak masuk akal kan? Saya rasa sidang nanti bakalan jelas siapa yang benar dan siapa yang salah.
 
Gue pikir salahnya kalau vonisanya ringan aja, tapi ternyata Djunaidi malah mau memberikan uang 2,5 miliar kepada temannya Dicky Yuana Rady buat membeli mobil dan stik golf? Gue rasa itu tidak adil, gue pikir lebih baik dia harus menghadapi konsekuensi dari tindakannya yang salah. Tapi sepertinya majelis hakim punya opini lain.
 
Aku pikir kasus ini memang bikin kebingungan, apa dia kawan atau apa dia korupsi? 199 ribu dolar Singapura itu gak main-main, kan? Dan sekarang dia meminta vonis ringan karena usia dan kondisi kesehatannya? Itu jadi alasan untuk tidak dibawa ke pengadilan? Aku rasa dia nggak benar-benar mau menghadapi akibatnya...
 
Gampangnya dia juga mau membantu teman dekat dengan menggunakan uang korupsi. Apalagi dia punya alasan yang bisa dimakai oleh banyak orang, seperti kesehatannya punya efek pada kemampuannya bekerja. Tapi sayangnya kalau dia mau korupsi, dia harus dihukum. Maka dari itu, saya setuju dengan keputusan majelis hakim untuk menunda agenda sidang tuntutan hingga dapat dipertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi kasus ini.
 
Kalau nggak salah, si Djunaidi ini masih bisa berbagi uang 2,5 miliar untuk belanja mobil dan golf, tapi dia punya alasan yang bisa dipercaya? Si Aditya juga bilang ada anak balita, tapi dia jadi penjahat suap? Sapa sih itu kebenaran ya?

Dicky Yuana Rady yang mantan Direktur Utama Inhutani V, apa dia benar-benar teman dekat dengan Djunaidi? Apa dia tidak main-main soal uang? Kalau sepertinya Djunaidi yang suka berbagi uang, tapi tidak fokus pada pekerjaannya.
 
Gini kayaknya kasus ini, siapa tau ada kebenaran di baliknya kan? Djunaidi bilang dia memberikan uang kepada Dicky karena menyemangati Dia tapi siapa tahu ada yang tersembunyi loh. Dan dia bilang semua itu untuk membeli mobil dan stik golf... apa kuy, serius dong? 🤣
 
Aku rasa kayaknya keduanya masih canggung banget, sih... Djunaidi bilang uang 2,5 miliar itu untuk menyemangati Dicky, tapi kemudian dia nggak bisa berani kabar kebenaran, ya? Dan Aditya bilang uang itu untuk anak balitanya, tapi juga nggak ada bukti bahwa dia benar-benar membutuhkannya... Aku rasa jadi lebih serius lagi kasus ini, karena keduanya bilang kalau kondisi mereka makin lanjut dan tidak bisa bekerja lagi, tapi ternyata aku punya teman yang juga punya masalah sama hal ini...
 
gk nyang suka nonton kasus tipikor bareng duduk di rumah, tapi sidang ini kayak ngomong-ngomong aja, siapa yang bilang kalau Djunaidi mau bekerja? dia udh memberikan uang 2,5 miliar kepada teman dekatnya, dan gantiin dengan mobil Rubicon dan stik golf... siap aja utak dihukum, tapi si Aditya nggak ngomong apa-apa kan? kayaknya dia cuma nunggu ngeplok aja
 
Gue rasa salahnya nggak dihukum teyap, tapi jadi ada yang bikin uang 2,5 miliar untuk teman dekatnya? Gue pikir kayaknya harus dihukum lebih ringan aja, karena kalau tidak, dia juga akan terus bekerja dan tidak perlu khawatir anak-anaknya. Tapi gue rasa ini juga bikin banyak keraguan, apa benar uang itu digunakan untuk semangati teman dekat atau untuk membeli mobil Rubicon? Gue penasaran, siapa yang bakal jadi ketua majelis hakim di sidang tuntutan ini? 🤔💡
 
Gue jadi penasaran sih, kenapa mereka mau meminta vonis ringan? Gue pikir seharusnya mereka harus menghadapi hukuman yang sesuai dengan tindakan mereka. Kalau nggak sengaja pemberian uang itu bisa dianggap sebagai bentuk korupsi? Dan kalau benar-benar mereka bukan pejabat negara, kenapa tidak minta vonis ringan saja? Gue rasa ini salah arah. Jangan lupa, gue punya teman yang masih bekerja di perusahaan Inhutani V, dia bilang kalau ada isu-isu seperti ini, mereka harus menghadapi hukuman yang seharusnya.
 
Gue rasa kalau Djunaidi dan Aditya terlalu banyak membuat alasan nggak bisa bekerja, aja kan mereka yang kasusnya suap? Tapi apa salahnya, gue udah liat video stik golf Djunaidi belomanya, jelas dia punya hobi dan penghasilan sampingannya. Kalau memang dia lanjut usia dan kondisi kesehatannya mempengaruhi kemampuannya, gue rasa penasehatnya harus lebih teliti nggak, bukan cuma terus ngalipun isinya.
 
Sama-sama, aku pikir ini sangat konyol banget, djunaidi dan aditya ini malah menggunakan uang suap untuk membeli mobil rubicon dan stik golf... kan apa yang mereka lakukan sih di perusahaan? Mereka sendiri yang harus bertanggung jawab atas kasus suap itu 🤣
 
kembali
Top