Korban yang menangis terus ketakutan di pengadilan. Saat ini, MHS yang meninggal dunia akibat kekerasan militer dari Riza Pahlivi, prajurit TNI AD berpangkat Sertu, divonis hanya 10 bulan penjara.
Hari ini, majelis hakim pengadilan militer I-02 Medan menjatuhkan vonis terhadap orang yang telah menyebabkan anaknya meninggal dunia. Lenny Damanik, ibu kandung MHS (15) pelajar SMP asal Kota Medan, Sumatera Utara, menangis keras saat menyaksikan sidang vonis di pengadilan.
"Saya betul-betul kesal kali mendengar hukuman itu, padahal anak saya sudah meninggal dibunuh," ujar Lenny. Ibu kandung MHS yang 51 tahun ini berjanji akan tidak mau menyerah melawan keadilan. Lenny yang saat ini sangat sedih dan terluka emosi karena pengadilan tidak memberikan keadilan bagi korban, yaitu anaknya.
Mengenai kasus ini, Irvan Sahputra, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan yang juga menjadi kuasa hukum korban mengatakan putusan hakim terhadap Sertu Riza Pahlivi sama sekali tidak mencerminkan keadilan. Melainkan impunitas TNI.
Hari ini, majelis hakim pengadilan militer I-02 Medan menjatuhkan vonis terhadap orang yang telah menyebabkan anaknya meninggal dunia. Lenny Damanik, ibu kandung MHS (15) pelajar SMP asal Kota Medan, Sumatera Utara, menangis keras saat menyaksikan sidang vonis di pengadilan.
"Saya betul-betul kesal kali mendengar hukuman itu, padahal anak saya sudah meninggal dibunuh," ujar Lenny. Ibu kandung MHS yang 51 tahun ini berjanji akan tidak mau menyerah melawan keadilan. Lenny yang saat ini sangat sedih dan terluka emosi karena pengadilan tidak memberikan keadilan bagi korban, yaitu anaknya.
Mengenai kasus ini, Irvan Sahputra, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan yang juga menjadi kuasa hukum korban mengatakan putusan hakim terhadap Sertu Riza Pahlivi sama sekali tidak mencerminkan keadilan. Melainkan impunitas TNI.