Pecah Tangis Seorang Ibu di Pengadilan Militer Medan

Korban yang menangis terus ketakutan di pengadilan. Saat ini, MHS yang meninggal dunia akibat kekerasan militer dari Riza Pahlivi, prajurit TNI AD berpangkat Sertu, divonis hanya 10 bulan penjara.

Hari ini, majelis hakim pengadilan militer I-02 Medan menjatuhkan vonis terhadap orang yang telah menyebabkan anaknya meninggal dunia. Lenny Damanik, ibu kandung MHS (15) pelajar SMP asal Kota Medan, Sumatera Utara, menangis keras saat menyaksikan sidang vonis di pengadilan.

"Saya betul-betul kesal kali mendengar hukuman itu, padahal anak saya sudah meninggal dibunuh," ujar Lenny. Ibu kandung MHS yang 51 tahun ini berjanji akan tidak mau menyerah melawan keadilan. Lenny yang saat ini sangat sedih dan terluka emosi karena pengadilan tidak memberikan keadilan bagi korban, yaitu anaknya.

Mengenai kasus ini, Irvan Sahputra, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan yang juga menjadi kuasa hukum korban mengatakan putusan hakim terhadap Sertu Riza Pahlivi sama sekali tidak mencerminkan keadilan. Melainkan impunitas TNI.
 
Sangat tidak adil ya, 10 bulan penjara untuk korban yang meninggal itu cuma sia-sia lah 🤷‍♂️. Siapa tahu kalau ada lagi korban lainnya yang sama seperti korban itu, pasti akan mengutuk pengadilan ini nanti 🙅‍♂️. Kalau 10 bulan penjara bukan cukup untuk Sertu Riza Pahlivi, maka apa yang harus diimpun? 🤔
 
Kurang aja 10 bln, tapi dia bisa hidup nyaman saja 😂🤑. Apa lagi kasus korban sudah wafat, gak ada yang ikut sengaja atau apa? Belum paham siapa yang benar-benar bertanggung jawab. Sertu ini hanya sedot penghargaan dari pihak TNI AD. Mungkin hukuman 10 bln ini hanya syarat untuk jaga keselamatannya, biar dia bisa terus 'kerja' di bawah bayangan. Korban punya haknya? Gak ada! Hanya Sertu yang mendapat hukuman, tapi gak tahu siapa yang sebenarnya memintangkan hati korban ke arah kekerasan militer.
 
Pagi, ya... apa kata sih? Kalau korban sudah mati, kenapa hukumannya cuma 10 bulan aja? Saya rasa itu terlalu ringan, kan? Jika saya dilarang mainkan game online, maka saya akan dihukum dengan 1 tahun penjara, tapi kalau TNI yang melakukannya, hanya 10 bulan? Itu tidak adil. Saya pikir hukuman yang lebih berat lagi harus ditimpalkan untuk korban yang sudah mati dan keluarganya 🤔
 
Aku pikir 10 bulan penjara itu kena, tapi aku bingung kenapa hukuman itu pas-pasan banget! Korban yang tewes bisa jadi masih di balik pintu, loh! 🤔 Masih ada peluang bagi Sertu Riza Pahlivi untuk berubah menjadi orang baik. Aku ingat kan, penjara itu bagus buat orang yang mau belajar dari kesalahan-nya. Tapi, kalau tidak mau belajar, hukuman itu cuma memberikan kesan bahwa TNI bisa melakukan apa saja dan tak ada konsekuensi! 🚫 Jadi, aku harap korban keluarganya bisa mendapatkan keadilan yang sebenarnya, yaitu hukuman yang tepat.

 
ini kasus yang sangat memalukan, siapa tau kalau anak kita nanti jadi korban hal ini 😩. hukuman 10 bulan aja untuk korban yang sudah meninggal dunia itu, ini bukan hukuman yang adil sama sekali, tapi hanya impunitas TNI saja 🤕. kenapa gini? karena si korban sudah tidak bisa lagi mengajukan sumpah atau meminta keadilan, kan? 🤷‍♂️ aku rasa ada kesalahan dalam proses hukum ini, dan LBH Medan juga benar-benar salah jika mereka tidak berjuang lebih keras untuk mendapatkan hukuman yang adil bagi korban 💔.
 
ini kasusnya, hukuman 10 bulan untuk prajurit yang bunuh anaknya itu kurang lebihnya. kan apa yang ada dihukumnya? apalagi kalau korban masih ada keluarga yang terluka, emosi gak bisa diceritakan aja 🤕

saya pikir 10 bulan ini punyanya, bukan adat sengaja bunuh korban. kalau nanti lagi terjadi seperti ini pasti semua orang akan sedih dan marah juga, tapi ada yang mau bertanggung jawab. kita perlu mempertimbangkan hal ini agar tidak berulang. 🤔
 
Saya rasanya sangat sayang padanya, ibu kandung MHS yang sedih sekali ini 😔. Penyebabnya ada di pengadilan, bukan di hati mereka. 10 bulan penjara itu tidak cukup untuk menggantikan kehilangan anaknya. Impunitas TNI itulah yang harus diubah, bukan hanya hukuman yang diberikan. Kita harus terus berjuang agar keadilan dijunjingi 🙏.
 
Aku rasa ini benar-benar bikin perasaan aku sedih banget, kenapa hukuman yang diberikan hanya 10 bulan? Aku pikir itu tidak adil sekali, kekerasan militer dari Riza Pahlivi itu sudah terlalu berat! Ibu kandung korban ini benar-benar kesal dan sedih banget, aku juga sama-sama rasa kesalnya. Aku harap pengadilan bisa membuat hukuman yang lebih adil lagi.
 
Saya sangat sedih melihat putusan pengadilan ini, tapi sepertinya masih jauh untuk diubah 😔. Mengapa hanya 10 bulan penjara buat korban yang kematian-nya akibat kekerasan militer? Seringkali tidak ada keadilan bagi korban kekerasan militer ini. Saya berharap putusan ini bisa menjadi awal dari perubahan agar tidak ada lagi korban kekerasan militer yang tidak mendapatkan hukuman yang adil 💔.
 
Wah, gue masih bingung siapa Riza Pahlivi ni? Apa sisi dia itu kena kasus nih? Gue rasa kasus ini terlalu pendek banget, 10 bulan penjara lagi bisa apa kabar? Gue pikir hukuman harus lebih berat lagi, kalau tidak mau korban dihakimi gak adil. Lenny Damanik itu nih, dia kena cemas apa sih? Gue rasa ibu kandung anaknya itu harus mendapat bantuan lebih banyak dari pemerintah, bukan hanya menangis di pengadilan.
 
Rasa kesalnya ini sangatlah wajar, tapi aku rasa ada yang salah di sini... 10 bulan penjara untuk korban kekerasan militer itu? Apa kemanapun itu sudah cukup?? Di sisi lain, Sertu Riza Pahlivi itu punya penghormatan tinggi dari TNI, tapi kenapa korban yang jatuh padanya harus menunggu 10 bulan penjara saja? Aku rasa ada keadilan di sini.
 
Makanya hukuman yang diberikan itu terlalu ringan kan? Mau nggak percaya kalau kasus ini punya pengaruh besar di masyarakat Indonesia. Jika korban adalah orang biasa, tentu saja dia akan mendapatkan hukuman yang lebih berat. Tapi, karena korban ini adalah anak, tapi bukan anak biasa kan? Anak yang menjadi korban kekerasan militer itu bukannya memiliki hak untuk mendapat keadilan yang adil, tapi siapa nih yang akan bertanggung jawab atas hukumannya?
 
kembali
Top