PBSI Degradasi 6 Atlet, Reza Al Fajri Pilih Mundur

Tahun ini PBSI terpaksa mengumumkan degradasi enam atlet yang dianggap kurang maksimal. Keputusan itu diambil setelah melakukan evaluasi rutin terhadap seluruh atlet tim pelatih serta bidang pembinaan dan prestasi PBSI.

Menurut Kabid Binpres PP PBSI, Eng Hian, evaluasi tersebut diawali dengan mempertimbangkan aspek performa, progres latihan, serta pencapaian KPI yang sudah ditetapkan. Hasil evaluasi itu menunjukkan bahwa beberapa atlet dianggap tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan.

Sementara itu, satu pemain, Muhammad Reza Al Fajri, memutuskan untuk mengundurkan diri dari Pelatnas PBSI. Keputusan ini merupakan bagian dari proses pembinaan yang berkelanjutan dan objektif, dengan tujuan menjaga kualitas dan efektivitas program pelatnas.

Bukan hanya itu, Eng Hian juga menegaskan bahwa degradasi bukanlah akhir dari perjalanan seorang atlet. PBSI tetap memberikan ruang bagi setiap atlet untuk berkembang di luar pelatnas, berkompetisi di berbagai turnamen nasional maupun internasional, dan membuktikan diri untuk mendapatkan kesempatan kembali ke pelatnas di masa mendatang.
 
Gue rasa si Eng Hian jujur banget aja, dia bukan ngaku ingin degradasi atlet, tapi malah menyerah karena atlet-atletnya kurang berpotensi πŸ€”. Tapi aku pikir aku bisa ngerti keputusannya, kalau PBSI mau naik level, maka harus ada penyesuaian terlebih dahulu. Aku harap atlet-atlet yang degradasi bisa belajar dari kesalahan mereka dan kembali menjadi bagian tim di masa depan πŸ’ͺ.
 
Aku pikir ini salah strategi dari PBSI. Mereka malah degradasi atlet yang udah bermain dengan baik, bukan mengutamakan pemain baru. Ini bisa bikin atlet itu merasa kesal dan kehilangan motivasi. Saya harap di masa depan, PBSI bisa lebih fokus pada pengembangan sistem pelatnas daripada hanya degradasi atlet yang tidak sesuai. πŸ€”
 
Hee, saya suka banget dengan keputusan Eng Hian! 😊 Di tahun-tahun sebelumnya, atlet-atlet PBSI seringkali mengalami degradasi karena tidak bisa menjaga performa mereka. Tapi ini kali enggak, Eng Hian pasti juga mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti latihan, kesehatan, dan mental. πŸ€”

Saya senang melihat bahwa PBSI masih memberikan ruang bagi atlet-atlet yang ingin berkembang, terutama Muhammad Reza Al Fajri yang memilih untuk mengundurkan diri dari Pelatnas. Saya yakin dia akan bisa membuktikan diri di luar pelatnas dan kembali ke tim dalam waktu dekat. πŸ’ͺ

Tapi, saya masih penasaran dengan bagaimana atlet-atlet lainnya akan bereaksi terhadap degradasi mereka. Apakah mereka akan bisa menyesali keputusan ini? πŸ€·β€β™‚οΈ At least Eng Hian sudah memberikan peluang untuk mereka berkembang dan membuktikan diri lagi. πŸ‘
 
ini bikin penasaran gampangnya, dulu ada beberapa atlet PB Surya yang juga di degradasi sama PBSI, tapi kalah gara-gara kompetisi nanti ya... mereka bisa langsung masuk ke pelatnas lain atau bahkan nasional. mungkin ini bukan hanya tentang prestasi saja tapi juga strategi ke dalam tim dan bagaimana atletnya bisa beradaptasi dengan perubahan yang dialami.
 
Gue ngira degradasi atlet itu apa-apa kebawaan juga, sih... PBSI udah sabar sekali dengar atletnya yang kurang maksimal, kok? Tapi gue pikir kalau performa atlet bukan cuma tentang rasa ingin kalah, tapi juga tentang kemampuan mereka. Kalau demikian, mungkin ada beberapa atlet yang harus fokus untuk meningkatkan kemampuan mereka, aja...

Aku tahu beza antara degradasi dan pemutusan kontrak bisa agak sulit dipahami, tapi gue rasa keputusan Eng Hian itu cukup objektif. Tapi, apa kalau di masa depan atlet yang di(gradasi) itu mau fokus untuk meningkatkan diri mereka? Gue ngira PBSI udah memberikan kesempatan yang cukup baginya...
 
Gue nggak percaya degradasi 6 atlet itu 🀯! Gue rasa PBSI harus lebih bijak dalam evaluasi performa atlet, gak usah terlalu keras sama mereka πŸ˜”. Yang penting adalah meningkatkan kualitas olahraga di Indonesia, bukan menyinggung atletnya πŸ™.

Gue setuju dengan Eng Hian kalau degradasi bukan akhir dari perjalanan seorang atlet 🀝. Di luar pelatnas, atlet bisa berkembang dan membuktikan diri sendiri 😊. Tapi, gue rasaPBSI harus lebih serius dalam evaluasi performa atletnya, gak usah terlalu cepat degradasi 😬.
 
Pertanyaan yang penting adalah bagaimana degradasi atlet tersebut akan mempengaruhi komunitas PBSI? Apa mereka akan merasa terluka atau merasa bahwa program pelatnas tersebut tidak mendorong mereka untuk tumbuh? Sebaiknya Eng Hian juga harus memberikan wadah bagi mereka untuk berbicara dan mengekspresikan perasaan mereka.
 
Saya rasa PBSI harus lebih fokus pada pengembangan atlet muda. Karena sekarang sudah banyak pemain muda yang siap bergabung dengan tim, namun banyak atlet lama yang tidak terlalu konsisten dalam performa mereka πŸ€”πŸƒβ€β™‚οΈ.
 
< GIF: Meme dari "Gangnam Style" PSY dengan teks "Degradasi atlet, tapi masih ada harapan!" >

<Pikirannya: Jangan sapa-siap aja, gue nanti bisa jadi juara tim! ]]>
 
Gampang gini ya.. PBSI kayaknya punya standar yang terlalu ketat lagi, sih. Tapi aku nggak boleh menghilangkan hatiku, tapi apa salahnya degradasi empat atlet aja? Aku rasa enggak usah khawatir, karena ada ruang buat mereka berkembang di luar pelatnas. Dan aku senang banget dengerin kabar bahwa Muhammad Reza Al Fajri bisa menemukan jalan keluarnya dengan baik...
 
Kalau coba lihat siapa yang benar-benar masuk akal, degradasi atlet itu nggak masalah, tapi bagaimana caranya PBSI ngeresekin atletnya sendiri aja. Mereka udah punya sistem apa lagi? πŸ˜’

Aku pikir Eng Hian jujur dengar, dia bilang evaluasi yang dilakukan udah mempertimbangkan aspek performa, progres latihan, dan pencapaian KPI, tapi siapa tahu benar atau tidak. Yang penting, atletnya udah ngertipu mau tidak mau aja.

Sementara itu, Muhammad Reza Al Fajri mengundurkan diri? Aku rasa itu bagus juga, karena kalau dia tetap di sini mungkin hanya jadi "bagian dari"PBSI aja. πŸ€¦β€β™‚οΈ

Aku pikir PBSI harus fokus untuk memberikan ruang bagi atletnya berkembang, bukan hanya di dalam pelatnas. Jika mereka ingin kembali ke pelatnas, mungkin harus menunjukkan performa yang lebih baik di luar sana dulu. πŸ…
 
Aku penasaran nih kenapa harus degradasi atlet? Aku rasa salah satu yang dikeluarkan dari tim itu masih bisa dikembangkan lagi πŸ˜•. Ingat kan PBSI selalu bilang bahwa mereka ingin membuat atletnya menjadi lebih baik? πŸ€” Jadi, aku pikir degradasi ini bukan solusi, tapi masalah lain yang perlu dibicarakan. Aku harap Eng Hian bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai proses evaluasi dan bagaimana mereka memastikan bahwa atlet-atlet tersebut benar-benar tidak mau berkembang lagi πŸ€·β€β™‚οΈ.
 
Pokoknya kalau yang penting adalah keseimbangan antara kualitas atlet dengan jumlah atlet. Saya pikir degradasi 6 orang atlet itu mungkin tidak salah, tapi apa yang penting adalah PBSI tetap memberikan kesempatan bagi atlet-atlet lain untuk berkembang. Saya juga suka kalau Eng Hian jujur dan transparan tentang evaluasinya, itulah cara yang benar untuk membangun program pelatnas. Tapi, apa keberuntungannya? Apakah PBSI sudah siap untuk bersaing di kompetisi internasional?
 
aku puas banget dengar pilihanPBSI! pengambilan keputusan ini pasti bukanlah sembarangan, tapi karena ingin terus meningkatkan kualitas tim dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi atlet-atlet muda πŸ’ͺπŸ½πŸ’•. aku percaya bahwa degradasi adalah bagian dari proses pembinaan yang berkelanjutan, jadi kita harus mendukung dan menghargai keputusan ini πŸ™. aku juga senang dengar bahwa Muhammad Reza Al Fajri bisa melanjutkan perjalanannya di luar pelatnas! semoga dia bisa membuktikan diri sendiri dan menjadi bagian dari tim PBSI lagi 🀞
 
degradasi 6 atlet sih kayaknya membingungkan, tapi aku rasa yang penting adalah tim PBSI bisa fokus pada atlet-atlet lain yang lebih potensial. kalau nggak salah, sebelum ini ada beberapa atlet juga di degradasi, jadi aku rasa perlu diperhatikan agar tidak ada atlet yang dipanggil kembali karena kesalahan evaluasi. tapi aku senang lihat Muhammad Reza Al Fajri yang punya keputusan yang bijak, aku harap dia bisa mencari kesempatan lain di luar pelatnas PBSI.
 
Ayuh, aku pikir degradasi atlet itu sedang menjadi masalah yang harus diatasi secara serius. Aku khawatir kalau ini bakal membuat banyak atlet merasa putus asa dan tidak percaya diri lagi dalam karirnya di bidang olahraga. Tapi, aku juga paham kalau evaluasi rutin itu diperlukan agar bisa meningkatkan kualitas dan efektivitas program pelatnas.

Aku senang lihat bahwa Eng Hian masih fokus pada tujuan yang ingin dicapai oleh PBSI, yaitu menjaga kualitas dan efektivitas program pelatnas. Kalau aku harus memberikan saran, aku akan sarankan agar PBSI memberikan lebih banyak dukungan dan bantuan kepada atlet yang di degradasi itu, sehingga mereka bisa terus berkembang dan meningkatkan kemampuan mereka.

Dan aku juga senang melihat bahwa Muhammad Reza Al Fajri memutuskan untuk mengundurkan diri dari Pelatnas PBSI. Aku yakin kalau dia akan bisa menemukan kesempatan yang lebih baik di masa depan, dan aku harap PBSI juga bisa memberikan kesempatan yang sama bagi atlet lainnya. πŸ™
 
Pasalnya ini juga aku pikir salah satu yang penting dalam bidang olahraga adalah memberikan ruang bagi atlet untuk berkembang sendiri. Aku tidak tahu bagaimana perasaan mereka, tapi aku rasa ini yang penting agar bisa meningkatkan kualitasnya di seluruh perspektif, bukan hanya di pelatnas saja πŸ€”
 
Wow, kalau nonton langsung aja pasti bikin sedih banget sih... tapi setidaknya PBSI sudah jujur degradasi atlet yang kurang maksimal. Saya rasa penting buat atlet itu sendiri untuk bisa mengakui kekurangan-kujanya dan memulai proses perbaikannya. Dan ya, program pelatnas juga harus terus berinovasi biar tetap relevan dengan kemajuan olahraga di Indonesia πŸ‹οΈβ€β™‚οΈ
 
Pak eng Hian jelas2 nggak bisa menyerah dulu, evaluasi rutin itu penting banget buat pastikan atletnya punya kemampuan yang memadai. Degradasi tuh hanyalah langkah kecil, tapi aku rasa salah satu atletnya, Muhammad Reza Al Fajri, malah nontrol apa yang dia lakukan πŸ€”. Aku harap beliau bisa belajar dari pengalaman ini dan fokus pada karirnya di luar pelatnas. Sementara itu, aku percaya eng Hian dan tim PBSI sudah melakukan kerja keras untuk memastikan atlet-atlet mereka siap-siap. Kualitas program pelatnas itu penting banget dulu! πŸ™
 
kembali
Top