OJK Jawab Keluhan Purbaya Soal SLIK Hambat Penyaluran KPR MBR

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengeluhkan skor kredit SLIK yang dinilai menghambat pemberian KPR bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjawab, bahwa skor tersebut bukan penentu bagi bank untuk memberikan pembiayaan.

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku PUJK, Edukasi, dan Pelindung Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, SLIK hanya menjadi salah satu indikator yang dapat membantu dalam mengantisipasi risiko. Namun, keputusan kredit masih tetap pada bank, karena mereka harus mempertimbangkan tata kelola dan mitigasi risiko yang memadai.

Kiki dari OJK juga menjelaskan bahwa jika skor SLIK terlalu rendah, maka bank tidak akan memberikan silahkan. "Jadi, setelah dilihat skor SLIK itu cuma menjadi salah satu bagaimana bisa mendapat gambaran tentang seseorang. Tapi kalau misalnya pun setelah dilihat, misalnya ada kol (kolektibilitas) 2, 3, 4, 5 ya. Artinya ada kolektivitas yang nggak lancar Itu kalau bank mau ngasih silahkan aja," ujarnya.

OJK juga telah meminta data calon penerima KPR di Bank Pembangunan Tapera (BP Tapera) untuk diterima dan ditelaah lebih lanjut bersama Komite Tapera. Menurut OJK, kedaulatan keputusan pada industri perbankan dalam mengambil keputusan pemakaian SLIK harus tetap terjaga.
 
Sekarang ini skor kredit SLIK juga ngerusak kan? Apa yang ingin dibicarakan di sini? Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa langsung ngeluhin, tapi OJK bilang kalau skor SLIK hanya salah satu indikator aja. Artinya, bank masih bisa ngambil keputusan sendiri sih... Tapi apa yang dibutuhkan dari calon penerima KPR? Mereka harus punya rekening giro di bank mana? Mereka harus punya penghasilan minimal gimana? Itu ngerasa seperti ada kekurangan informasi kayak... Jadi, OJK bilang kalau skor SLIK hanya salah satu bagian, tapi apa yang harus dilakukan agar semuanya lancar sih?
 
Skor kredit itu nggak sebanding dengan penghasilan seseorang, kan? Mereka bilang SLIK hanya salah satu indikator, tapi siapa tahu kalau skornya terlalu rendah, maka bank tidak akan memberikan silahkan... 🤔
 
ga bisa dipercaya kalau skor SLIK itu benar-benar tidak ada pengaruh padanya... kan kalau ga punya skor SLIK yang tinggi kayaknya bank tidak akan memberikan kredit pada orang itu. tapi sebenarnya gimana caranya sih menilai kemampuan seseorang untuk membayar utang nanti? perlu adanya system yang lebih matang dan akurat biar ga ada kesalahpahaman.
 
Gue pikir skor SLIK itu nggak cuma tentang oranganya aja, tapi juga tentang kondisi ekonomi dan bisnis di Indonesia yang masih belum stabil banget! Jadi, bank harus mempertimbangkan hal-hal lain seperti rasio utang, pendapatan, dan lain-lain. Karena, kalau skor SLIK terlalu rendah, orang itu tidak akan mudhah cekap dalam mengelola utangnya.
 
Saya pikir skor kredit SLIK itu gampang salah paham deh, kayaknya bank juga perlu pertimbangkan hal lain yang lebih penting ya, seperti siapa punya usaha di luar, gimana caranya bisa bayar utang kalau terkena masalah. Kalau benar-benar ada masalah, tapi skor SLIK itu cuma salah satu indikator aja, toh tidak adil jika hanya dianggap sebagai satu-satunya penentu deh
 
Aku pikir gampang aja bank nggak mau memberikan KPR jika skor SLIK terlalu rendah, tapi aku paham juga bahwa bank harus mempertimbangkan tata kelola dan mitigasi risiko yang memadai. Misalnya kalau ada orang yang punya skor SLIK 2, itu berarti mereka belum lama punya rumah atau barang lain, jadi bank harus teliti banget aja. Tapi aku rasa OJK harus memberikan contoh atau template yang jelas untuk skor SLIK, supaya orang tahu apa yang diharapkan.
 
ini skor kredit SLIK gampang aja menghambat pemberian KPR bagi masyarakat yang punya pendapatan rendah, tapi kalau benar-benar mau ngasih peluang kepada mereka, giliran bank harus lebih berani dan cek keuangan dari orang itu juga. kalau skor SLIK terlalu rendah, itu tidak berarti orang itu tidak bisa memiliki KPR. mungkin bank harus lebih bijak dalam menghitung risiko yang dihadapi.
 
Ggak percaya yah... skor kredit siapa juga bisa ngubah opini bank. Kalau skor SLIK terlalu rendah, apa artinya banget? Masyarakat yang berpenghasilan rendah pasti akan kesulitan mendapatkan KPR. Ggak adil banget sih...
 
Skor kredit SLIK apa aja? 🤔 Lihat data-nya, 1% dari masyarakat berpenghasilan rendah punya skor 500an. Mau bayar pinjam gini? 😂 Banyak banget yang tidak bisa mendapatkan KPR karena skor SLIK itu. Sementara, kaya-kaya di Jakarta 70% dari mereka punya skor 700an. Apa yang salah? 😒 Mau tidak sama-sama kesempatan? Data-nya sendiri apa, OJK? 📊 Berapa jumlah bank yang menggunakan SLIK? Dari data saya, ada 10 banks saja yang menggunakan sistem ini. Sementara ada 20 banks lain yang sudah tidak menggunakan lagi. Menurutku, ada perubahan yang harus dilakukan agar masyarakat semua bisa mendapatkan KPR. 🤝
 
aku pikir kalau sistem SLIK itu agak tidak masuk akal nih.. kalau skor kreditnya rendah, apa artinya bank nggak mau pinjam? padahal masyarakat berpenghasilan rendah pasti butuh uang untuk membeli rumah atau mobil ya. aku rasa perlu ada solusi yang lebih baik dari itu, seperti program pinjaman dengan bunga rendah atau biaya yang lebih mudah dipajak... jadi, gampang banget orang berpenghasilan rendah bisa memiliki kredit dan tidak harus khawatir karena utangnya nanti.
 
Skor kredit SLIK gak bikin perbedaan besar untuk bank ngasih silahkan KPR ya. Menteri Keuangan itu sedang bingung kenapa SLIK makin banyak digunakan, tapi sebenarnyaSLIK cuma salah satu indikator aja. Bank bisa ngasih silahkan jika mereka suka, tapi juga harus pertimbangkan tata kelola dan risiko yang memadai. OJK juga bilang kalau skor SLIK gak berarti bank tidak akan memberikan KPR jadi yang penting adalah keputusan bank sendiri.
 
Mau ngomong SMK itu apa? Slk itu kayak apa, kayak banget! Kalau punya skor 2 atau 3, masih bisa menerima silahkan kan? Itu artinya bank udah tahu kalau kamu nyaman bayar utang, sih. Nah, tapi apa lagi keuntungannya jika kamu punya skor rendah?

Kalau aku jujur, aku sedih banget dengan cara ini. Aku pikir ini kayak nge-credit score di luar negeri, kayaknya udah banyak informasi tentang kredit kita. Tetapi di Indonesia, masih nggak ada yang jelas. Kita harus punya data apa lagi kalau bank udah punya skor kita?

Saya setuju dengan OJK, mereka harus memastikan bahwa penentuan silahkan tidak terlalu berat pada SLIK. Karena jika begitu, aku rasa orang-orang yang kurang mampu akan tertindas dari mendapatkan kredit. Aku harap pemerintah bisa membuat aturan yang lebih adil dan transparan untuk ini. 🤔💸
 
Mau jadi apa aja kayaknya skor SLIK itu nih? Kalau ga ada nggak dihambat siapa tau bisa dipinjam KPR, tapi kalau ada nggak bisa jadi nggak bisa... Gimana caranya pula bank coba terlebih dahulu siapa sih yang kurang aja kayaknya gak ada masalah. Jadi apa asal muasal kalau SLIK itu bukan penentu sih? Mereka mau ngasih silahkan atau tidak sih?
 
🤔 Skor SLIK gini benar-benar penting atau nggak? Mau dianggap sebagai penghambat pemberian KPR bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Saya pikir skor SLIK itu sementara, kalau punya masalah keuangan kayaknya bakal ada solusinya ya...
 
Gampang ngetik aja skor kredit, tapi bagaimana kalau skor itu nggak ada makna sama seseorang? 🤔 Jadi mau buka silahkan atau tidak, memang masih ada keputusan bank, tapi gampang juga banget. Kenapa OJK jujur saja, kayaknya bank yang harus tahu apa yang bisa mereka lakukan kan? 😊
 
Slik itu nggak ada artinya sih. Jika punya masalah hutang, bank juga harus bisa menerima siapa aja kalau punya kemampuan untuk bayar. Sama-sama, kan? Jangan buat skor SLIK semata-mata nggakin keputusan. Kalau mau tekan sumber daya, harus ada kriteria yang jelas, ya!
 
kembali
Top