OJK Jateng Menilai Pertumbuhan Kredit Perlu Ditingkatkan

OJK Jateng Meningkatkan Perhatian Kredit, Pertumbuhan di Wilayah Nantinya Harus Ditingkatkan

Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Tengah telah mengidentifikasi sekitar 320 kebijakan pengawasan yang tengah atau telah diproses, termasuk dalam peningkatan pemantauan perbankan dan lembaga jasa keuangan di wilayah Jateng. Perangkat lunak ini berkaitan dengan penguatan pengawasan perbankan dan penanganan lembaga jasa keuangan di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Kepala OJK Jawa Tengah, Hidayat Prabowo, menjelaskan bahwa penetapan status pengawasan bank didasarkan pada tiga indikator utama yaitu permodalan, kualitas aset termasuk Non-Performing Loan (NPL), dan tingkat kesehatan bank. "Bank yang menunjukkan penurunan signifikan pada salah satu indikator dapat masuk dalam pengawasan khusus hingga tahun 2026," kata Hidayat selama Media Gathering OJK Jawa Tengah, 5-6 Desember 2025 di Magelang.

Meski fungsi intermediasi perbankan di Jawa Tengah telah mencapai 90%, OJK masih menilai pertumbuhan kredit perlu ditingkatkan untuk memperkuat kontribusi sektor keuangan terhadap ekonomi regional. Peningkatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan bank dalam mengatur kredit dan mencegah terjadinya kerugian bagi nasabah.

Sementara itu, OJK juga menekankan pentingnya perlindungan konsumen melalui program perbaikan NPL yang meningkat sejak 2020. Pihak OJK menegaskan bahwa praktik penagihan oleh debt collector harus mematuhi standar dan etika yang berlaku.

Jika masyarakat merasa dirugikan atau terganggu, mereka diminta melapor ke OJK. "Kami mengawasi secara ketat dan praktik yang melanggar tidak dibenarkan," kata perwakilan OJK. Pengaduan dapat disampaikan melalui kanal 157, pengaduan tertulis, atau dengan datang langsung ke kantor OJK terdekat.
 
Pernah gitu nggak sih kalau bank-bank di Jateng jadi terlalu konsentrasi dalam mengajukan pinjaman? Ngek, OJK kayaknya benar-benar mau meningkatkan perhatiannya pada kredit, tapi apa yang penting adalah pertumbuhan kredit itu harus ditangani dengan baik juga ya. Kalau tidak nanti nasabah jadi terlambat atau kehilangan uang, kayak gitu.

Saya pikir OJK harus serius banget dalam penanganan lembaga jasa keuangan di Jawa Tengah. Mereka harus nanti matra nantikan dan niat tegas dengan praktik yang melanggar. Kalau tidak, masyarakat yang merasa rugi akan sulit percaya dengan OJK kayaknya.

Saya juga rasa penting ya perlindungan konsumen di sini. Program perbaikan NPL yang meningkat itu kayaknya harus nanti jadi kebijakan yang tetap dan tidak bisa dibendung. Jika tidak, masyarakat akan terus khawatir dengan pihak bank dan OJK yang tidak bisa menangani praktik tersebut dengan baik.

Tapi, apa arti kalau kita meningkatkan perhatian kredit jika pertumbuhan itu jadi tidak terkontrol? Saya rasa OJK harus benar-benar memastikan bahwa peningkatan ini nanti jadi kebijakan yang matang dan tidak menimbulkan risiko bagi nasabah.
 
Gue pikir OJK Jateng harus ganti strategi mereka, bukan hanya fokus pada peningkatan pemantauan perbankan dan lembaga jasa keuangan. Mereka harus menciptakan platform digital yang lebih baik untuk masyarakat, seperti aplikasi pengaduan online atau layanan konseling keuangan yang gratis 🤔. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih mudah melaporkan kesalahan bank dan mendapatkan bantuan yang tepat waktu 💻.
 
ini masalah kredit kayaknya harus diwaspadai sih, tapi kita harus berusaha lebih baik lagi. Jika kita tidak peduli tentang kredit kita sendiri, bagaimana kalau orang lain? kita harus punya aturan yang jelas dan diikuti semua bank. kalau tidak ada tegasan, aja akan semakin lama dan semakin parah.
 
Keren banget aja OJK Jateng pasti mau ngeawasi kredit dan pertumbuhan yang benar-benar. Sebenarnya kita harus lebih berhati-hati lagi ya, karena banyak sekali masalah keuangan yang bikin kita kesulitan, misalnya NPL atau Non-Performing Loan. Saya rasa OJK Jateng itu benar-benar hati-hati dan tidak ingin ngerugikan nasabah, tapi mereka juga harus makin konsisten dalam pekerjaan mereka. Kalau mau bisa nambahin kemampuan bank dalam mengatur kredit aja, itu akan lebih baik lagi. Kita semua harus lebih siap dan berhati-hati dalam mengelola kredit dan uang ya!
 
Gue rasa ini sederhana, tapi penting banget. Jika kita punya bank yang aman dan stabil, itu berarti kita punya kredit yang aman dan stabil pula. Tapi kalau kita tidak perhatikan perangkat lunak yang ada, maka semuanya bisa ikut jemur. OJK ini already buat kebijakan yang baik untuk mengetahui status banknya, tapi apa sih yang kita lakukan kalau kita tidak punya uang? Maka dari itu, kita harus bijak dalam mengelola keuangan kita sendiri, agar nanti kita tidak terjebak dengan masalah kredit.
 
Pertumbuhan kredit di Jateng harus ditingkatkan, tapi siapa yang bilang bahwa teknologi sudah membantu? Nah, sepertinya masih ada banyak bank yang belum bisa mengatur kredit dengan baik, dan itu semua karena tidak adanya sistem yang tepat. Mereka hanya fokus pada permodalan dan kualitas aset, tapi apa kira-kira jika kita memiliki sistem pengawasan yang lebih canggih? Misalnya seperti penggunaan AI untuk mendeteksi NPL, atau sistem blockchain untuk memantau transaksi bank. Mungkin itu akan membantu meningkatkan keamanan dan efisiensi pengawasan.

Tapi, sepertinya masih banyak yang harus dilakukan oleh OJK. Mereka hanya fokus pada peningkatan pemantauan perbankan dan lembaga jasa keuangan, tapi apa kira-kira jika kita memiliki sistem yang lebih komprehensif? Misalnya seperti penggunaan IoT untuk mendeteksi gejala kerugian bagi nasabah, atau aplikasi mobile untuk mempermudah pengaduan. Mungkin itu akan membantu meningkatkan kemampuan OJK dalam mencegah terjadinya kerugian bagi nasabah.

Dan, siapa yang bilang bahwa teknologi tidak dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi pengawasan? Sepertinya masih banyak yang harus dilakukan oleh OJK dan pihak bank untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi pengawasan.
 
Hmmppp... apa lagi biaya orang! 🙄 OJK naikin perhatian kredit, tapi pertumbuhan kredit di Jateng masih sibuk-sibuk... apa kata mereka kena buang-bingitung dulu? 😒 Tapi, aku paham kalau kredit penting, tapi harus jangan sampai makin mahal ya... 🤯
 
maksudnya nggak cuma 320 kebijakan aja, ternyata ada banyak yang perlu diperhatikan di Jawa Tengah, apalagi kalau kita lihat pertumbuhan kredit masih kalah dengan target, kayaknya OJK harus lebih teliti dalam penilaian bank-bank yang ada di wilayah ini, nggak boleh cuma fokus pada 3 indikator aja, tolong tambahkan lagi kualitas pemantauan juga, kalau tidak kalau peningkatan kredit gini, maka konsumen siapa yang jadi yang terganggu? 🤔
 
aku pikir kalau nggak ada peningkatan kredit di Jateng, ekonomi di wilayah itu gak akan bisa bertumbuh. aku lihat 90% sudah mencapai fungsi intermediasi perbankan, tapi OJK masih ingin meningkatkan pertumbuhan kredit lagi. aku setuju, tapi aku juga harap OJK tidak hanya fokus pada peningkatan kredit, tapi juga harus memperhatikan pengawasan yang lebih baik terhadap bank-bank di Jateng 🤑.
 
Aku pikir kalau OJK Jateng ini nanti harus fokus banget pada aset-aset perbankan, ya? Karena NPL sendiri sudah meningkat makin lama waktu, ini kayaknya memanggil perhatian. Masing-masing bank harus hati-hati dan jujur dalam pengelolaan kredit mereka.

Kita nggak boleh hanya fokus pada keuntungan, tapi juga harus pertimbangkan risiko yang ada. Jadi, OJK harus terus monitoring banget agar tidak ada lembaga keuangan yang memanfaatkan nasabah dengan cara yang tidak adil. Aku harap perubahan ini bisa membantu meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam mengelola kreditnya sendiri.
 
ada sementara waktu aku pikir pertumbuhan kredit yang makin cepat ini gampangnya jadi masalah nanti 🤔📈
maksudnya, kalau semakin banyak loan dan credit yang ditawarkan, pasti ada yang tidak bisa dibayarkan, ya? 🤑
misalnya seperti NPL yang terus naik, itu artinya bank gampangnya menjadi kreditur yang tidak baik, kayaknya harus ditekan 👎
kalau OJK fokus pada peningkatan pemantauan dan perlindungan konsumen, itu juga penting banget, ya? 📊👍
 
Perlu diingat bahwa sistem keuangan yang kompetitif memang dibutuhkan, tapi itu tidak berarti kita harus mengejar bank-bank untuk meningkatkan penurunan kredit. Mereka sudah melakukan banyak hal untuk mengatur kredit dan mencegah kerugian bagi nasabah. Semua itu ada tujuannya agar bank dapat tumbuh dan memberikan kontribusi besar bagi ekonomi regional.
 
Ku pikir ini sama aja dengan masa lalu, ketika masih ada regulasi yang ketat sekali untuk bank-bank besar di Jawa Tengah. Sekarang lagi-lagi kredit harus ditinggikan agar tidak ada kerugian bagi nasabah. Saya rasa ini perlu dilakukan, tapi aku khawatir juga tentang birokrasi yang berlebihan. Apalagi ketika ingin melapor ke OJK, cara kita menelepon atau datang langsung terus sampai di kantor, seperti masa-masa dulu. Aku rasa biar lebih efisien, harus ada aplikasi online untuk melaporkan kesulitan atau kerugian yang dirasakan.
 
ini kabar gembira aku nih... akhirnya ada peningkatan perhatian kredit di Jawa Tengah... tapi apa itu artinya kalau pertumbuhan kredit belum ditingkatkan? aku rasa masih banyak yang membutuhkan pinjaman dan saya rasa ini bisa menambah pendapatan bagi banyak orang. tapi mungkin aku salah, aku hanya orang biasa aja 😅
 
omg selamat banget pada ojk jateng nanti bisa meningkatkan perhatian kredit dan pertumbuhan di wilayah nantinya 🤩 aku rasa ini itu sangat penting banget untuk mengatur kredit dan mencegah terjadinya kerugian bagi nasabah. aku harap bank-bank di jateng bisa lebih bersemangat dalam menawarkan kredit yang lebih baik dan tidak membuat nasabah jadi utang yang sulit dibayar 😊
 
kembali
Top