Ledakan di SMAN 72 Jakarta, tergolong berpotensi tidak terkait dengan jaringan terorisme. Mantan Direktur Pencegahan dan Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT Hamidin Aji Amin menilai peristiwa ini lebih masuk akal dibaca sebagai letupan sosial yang dibungkus simbol kekerasan, bukan serangan ideologis terstruktur.
Menurutnya, pelaku bertindak hanya karena kehilangan ruang aman dan mencoba menyalurkan amarahnya melalui cara paling tragis. Di sisi lain, kemungkinan adanya proses indoktrinasi klasik dari guru radikal atau jaringan rahasia tampak sangat kecil.
Hal ini terpapar saat pelaku memilih nama dan frasa dalam senjata yang digunakan, bukan karena keinginan untuk menunjukkan eksistensi dirinya sebagai anggota kelompok teroris.
Menurutnya, pelaku bertindak hanya karena kehilangan ruang aman dan mencoba menyalurkan amarahnya melalui cara paling tragis. Di sisi lain, kemungkinan adanya proses indoktrinasi klasik dari guru radikal atau jaringan rahasia tampak sangat kecil.
Hal ini terpapar saat pelaku memilih nama dan frasa dalam senjata yang digunakan, bukan karena keinginan untuk menunjukkan eksistensi dirinya sebagai anggota kelompok teroris.