Lahan Terbatas, Ini Jumlah TPU di Jakarta yang Bisa Melayani Pemakaman Baru

Menurut sumber kepercayaan Fajar, saat ini di DKI Jakarta sudah tersedia 118.348 petak makan yang bisa menampung rata-rata 100 jenazah per hari. Dengan lahan ini, 11 TPU yang ada masih bisa melayani pemakaman sampai 3 tahun mendatang.

Pada saat itu, terdapat 80 TPU di Jakarta, yaitu 69 TPU yang masih dapat melayani pemakaman, meski dengan sistem tumpang. Namun, untuk dapat menggunakan fasilitas ini, pihak keluarga harus sudah lebih dulu dimakamkan di TPU tersebut.

Menurut Fajar, penambahan TPU di Jakarta terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Namun, ada beberapa kendala yang sering dihadapi di lapangan, seperti penolakan dari warga terhadap keberadaan lahan makam.

Jadi, bagaimana menurut Fajar? Apakah Pemprov DKI Jakarta berhasil mengatasi masalah lahan dan penolakan dari masyarakat? Mari kita lihat lanjutan dari cerita ini.
 
Gak perlu ngirimpin, ternyata masih banyak keterbatasan di TPU di Jakarta. 118 ribu petak makan itu nggak cukup buat semua, masih ada banyak yang harus ditunjangi lagi. Bener-bener Pemprov DKI Jakarta harus jadi lebih berencana nih, kalau mau tahu efektivitasnya, harus ngobrol dengan warga dulu ya...
 
Makasih ya gampang banget sapa sapa mau ngobrol tentang isu ini 🤔. Ngeluhin soal fasilitas pemakaman di Jakarta, benar-benar kayaknya serius. Aku rasa pemerintah Provinsi DKI Jakarta udah melakukan upaya yang cukup lama buat menambahkan TPU, tapi masih ada masalah soal penolakan dari warga.

Sangat mungkin karna karena warga Jakarta terlalu familiar dengar kabar mengenai isu fasilitas pemakaman. Bisa jadi, konsep baru ini masih perlu diexplorasi agak lebih lanjut supaya warga merasa nyaman banget dengan adanya TPU baru. Tapi aku rasa pemerintah Jakarta udah lakukan yang cukup buat menyelesaikan masalah ini... apa keberadaan TPU baru itu kayaknya masih bisa menjadi opsi bagi keluarga yang ingin memilih tempat makam yang lebih sesuai dengan preferensi mereka 🕊️.
 
Gue pikir itu salah strategi banget, kalau gue harus memakamkan keluargaku di TPU yang sama dengan tempat keluarga lama, aku akan jadi penasaran aja, gimana caranya aku bisa mengenang kenangan lama keluarga? Gue suka sekali menulis cerita, tapi kalau aku harus bawa kenangan ke TPU, gue jadi tidak nyaman banget...
 
Saya pikir ini gampang banget sih... Mereka coba tambah 118 ribu petak makan, tapi ada warga yang penolak... Gampang buat pemerintah, tapi di lapangan masih banyak masalah... Bagaimana caranya memastikan warga tidak terlambat atau tidak mau dimakamkan? Saya rasa harus ada solusi yang lebih baik dari cara ini... 🤔
 
Gue pikir apa yang di lakukan Pemprov DKI Jakarta sini, bukan ngeliat aja dulu kemudian belom ngambil tindakan. Mereka kayaknya harus lebih serius dalam mengatasi masalah lahan makam di Jakarta. Saya rasa ini masalah yang serius dan harus diselesaikan dengan cepat. Pihak keluarga juga harus diberi pilihan untuk memilih TPU mana yang mau dipilih, bukan harus menunggu sampai ada lahan kembali. Dan apa dengan pengelolaan TPU itu sendiri? Perlu diawasi agar tidak terjadi penyalahgunaan lahan.
 
aku pikir kalau gak ada yang berhenti, semua TPU di DKI Jakarta bakal full aja... siapa tahu ada yang mau membeli lahan dari pemerintah, kalau gak ada pembeli, maka tidak ada TPU baru yang dibangun lagi... dan siapa yang bertanggung jawab nih?
 
Aku nggak percaya kalau Pemprov DKI Jakarta udah berani menabung tambahan 118.348 petak makan seperti itu, kayaknya udah cukup untuk jangka waktu 3 tahun deh. Tapi aku sadar juga kalau di Jakarta lagi sibuk banget, dan pemakaman harus nyaman juga, nggak bisa kayak gila sih.

Aku pikir ada masalah lain yang penting, yaitu kenyamanan bagi keluarga yang punya orang yang sedang dipampanya. Mereka udah sibuk banget, cari pekerjaan, membayar tagihan, dan semua itu, kayaknya gak ada waktu untuk ngeliat2 ke pemakaman. Jadi, aku harap semoga mereka bisa mendapatkan fasilitas yang nyaman juga, sih... 💔
 
Aku rasa pihak Pemprov DKI Jakarta harus lebih teliti lagi dalam memilih lokasi pembangunan TPU ya, khususnya nanti kalau ada keluarga yang sudah dimakam di sana. Aku ingat ketika aku masih kecil, temen-temen aku dari desa di luar kota Jakarta biasanya memilih tempat yang lebih agak jauh dari pusat kota untuk dimakam, bukan dekat dengan daerah perkotaan. Karena kalau ada keluarga yang sudah dimakam di sana, nanti masyarakat akan canggih dan tidak mau dipikul lagi ke makam mereka ya 😅.
 
Apa sih yang terjadi disini??? Kita sudah punya banyak TPU, tapi masih ada yang penolak nih... Warga Jakarta masih nggak ingin dimakamkan di sana... Saya tahu ada beberapa TPU yang masih bisa digunakan sampai 3 tahun lagi, tapi apa itu tidak cukup? Mereka harus lebih sabar aja... Dan siapa yang bilang bahwa Jakarta harus menjadi tempat dimakamkan? Itu bukannya masalah yang berat banget... Saya rasa Pemprov DKI Jakarta harus cari solusi lain, mungkin ada cara lain untuk mengatasi penolakan warga... Tapi apa yang bisa kita lakukan kalau tidak ada solusi yang tepat?? 🤔👀
 
Gak ada arti sih kebutuhan pemakaman terus bertambah, kan kan. Aku rasa Pemprov DKI Jakarta harus fokus mengatasi isu penolakan warga, ya... Sementara itu, 11 TPU yang masih bisa melayani pemakaman sampai 3 tahun mendatang, itu bukanlah jangka waktu yang lama, kan? Aku rasa harus ada solusi lain untuk mengurangi beban TPU, seperti pembuatan lahan makam baru atau pengembangan teknologi pemakaman yang lebih efisien...
 
Aku pikir gak ada yang bisa dibilang, kalau tidak ada pembangunan TPU baru dan sistem tumpang. Warga DKI Jakarta udah banyak yang panik, karna ari makin banyak yang wafat. Bayangin aja 80 TPU di Jakarta, itu sifatnya terbatas. Jika gak ada penambahan TPU, ari lagi berapa lama kota ini bisa menampung jenazah?
 
Gue rasa kalau pemerintah provinsi DKI Jakarta punya rencana yang baik sekali tambahkan banyak petak makan di Jakarta, tapi sayangnya masih ada masalah dengan lahan dan penolakan dari warga, apa keberadaan petak makan itu tidak bisa jadi makin luas lagi 🤔😐
 
kira-kira 11 TPU lagi bisa dipakai apa sih? di mana sumber daya nanti ya? serasa Pemprov DKI Jakarta lagi meminjam uang dari orang lain dengan janji biaya yang terlalu rendah, nggak ada masalah sama sekali sih. tolong bayar dulu, kalau tidak mau dipindahkan ke tempat lain, nggak masalah ya...
 
Gampang saja pemerintah di Jakarta ngerasa sedang capek banget dengan isu kematian yang melimpah. Mereka malah membuat fasilitas pemakaman yang lebih baik, tapi gak ada solusi untuk masalah lahan. Warga Jakarta malah menolak, bukan? Ini seperti cerita yang sama setiap kali, pemerintah memikirkan hal-hal lain, bukan masalah yang sebenarnya harus diatasi 🤦‍♂️. Aku pikir kalau warga dan pemerintah harus bisa ngobrol bareng-bareng, cari solusi bersama-sama, bukan hanya pemerintah saja ngerasa sedang capek 🙄.
 
Aku pikir kembali pembicaraan tentang pemakaman di DKI Jakarta perlu diawasi lebih ketat. Kalau sudah ada petak makan yang cukup, tapi masih ada masalah penolakan dari warga, itu berarti Pemprov tidak berhasil menyelesaikan masalahnya. Mungkin ada kebijakan yang harus diajukan kepada masyarakat agar mereka mengerti pentingnya fasilitas ini. Aku juga tanya, bagaimana kalau ada program untuk membangun pemakaman baru di luar DKI Jakarta? Maka bisa mengurangi beban di Jakarta dan membuat ketersediaan lahan makin lebih aman
 
kira-kira nanti aja semua kubur di tempat yang sama, kayak gini sih... rata-rata 100 jenazah per hari, itu banyak sekali. saran aku jangan pake lahan makam di Jakarta, toh biaya operasionalnya pasti mahal dan tidak efisien. mungkin lebih baik banget jika ada alternatif lain, kayak yang ada di luar kota, atau bahkan di tempat-tempat strategis yang aman dan rapi 😕
 
kembali
Top