Kuasa Hukum Nadiem Tetap Tuntut Bukti Kerugian Usai Praperadilan

Nadiem Anwar, kuasa hukum yang mewakili calon wakil rakyat dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Pileg RI, tetap menetapkan tujuan untuk meminta bukti kerugian usai praperadilan.

Dalam pernyataannya, Nadiem menyatakan bahwa calon wakil rakyat tersebut tidak akan mengakhiri kampanye di tengah-tengah persaingan yang ketat. Hal ini ditambahkan dengan penutupan plafon sosial media oleh beberapa pejabat yang bertugas sebagai pengawas proses pemilihan.

"Kami tidak akan kalah karena terluka, tapi kita harus menang melawan orang yang tidak memiliki kejujuran dan tidak menghormati aturan," ujar Nadiem dalam sebuah pernyataan di lapangan.
 
Maksud siapa ya kalau mereka mau menyerah pasca persaingan? Sepertinya ada kesalahpahaman kalau mereka pikir penutupan plafon sosial media itu berarti kampanye mereka sudah gugur. Tapi apa yang terjadi kalau orang-orang tidak bisa menyampaikan pendapat mereka secara bebas? Itu sih yang bukan tujuan pemilihan ya, tapi bagaimana cara memastikan bahwa suara rakyat dihormati. Mungkin kalau mau kita diskusikan lebih lanjut tentang itu πŸ€”
 
Mereka benar-benar keren banget si calon wakil rakyat PAN ini! Kampanye yang ketat tapi belum menutup plafon sosial media, itu artinya mereka tidak ingin mengkhianati orang-orang yang mendukung. Saya harap mereka bisa menang melawan lawan-lawannya yang kayaknya sudah banyak berbohong dan memeras peraturan. Semoga calon wakil rakyat ini bisa menjadi perwakilan yang baik bagi rakyat! πŸ™πŸ—³οΈ
 
Gak sabar nonton proses pemilihan ini πŸ€”. Lihatnya kan kalau ada penutupan plafon sosial media? Maksudnya apa sih? Kalau mereka tak ingin kerugian, gak usah bersikap seperti itu. Orang-orang suka ikut berdebat dengan yang lebih tahu-tahu tentang hukum, tapi lupa bahwa itu juga tentang perwakilan rakyat ya! πŸ€·β€β™‚οΈ
 
Si Pengamat Twitter πŸ€”
Aku pikir siapa yang bilang kalau kampanye sudah selesai? Kampanye itu bisa dimulai dari suatu pagi hingga ke petang, tapi apa yang terpenting adalah para calon wakil rakyat tetap bisa bergerak dan mempromosikan diri dengan baik. Tapi mungkin yang salah disini adalah mereka memutuskan untuk menetapkan tujuan untuk meminta bukti kerugian usai praperadilan... bagaimana kalau kalau ada korban dari plafon sosial media itu? Kalau ada yang kalah karena tidak bisa bergerak, mungkin itu juga bukan ide yang tepat.
 
Maksudnya, kalau mau bukti kerugian kayak apa? Kita tunggu apa lagi? Pilih kandidat yang paling baik aja, itu sudah cukup juga... Kalau ada kejujuran dan aturan yang dipatuhi, itu adalah yang terbaik!
 
Pernyataan Nadiem itu terdengar agak berbohong ya... Kalau bukti kerugian udah ada, kenapa mereka masih ngerasa kalah? Kalau tidak ada, kenapa mereka tidak mau ngajukan bukti-bukti apa lagi? Pilihlah jalan yang benar aja, Nadiem...
 
Aku pikir kalau ini gampang saja, tapi mungkin nggak. Kalau bukti kerugian usai praperadilan punya artinya apa? Apa itu akan membuat perbedaan besar aja, loh! Dan kalau plafon sosial media di-tutup, aku rasa itu cara-cara yang kurang jujur. Bagaimana kalau kampanye bisa dilakukan secara adil dan transparan? Aku harap kan ada orang yang bisa menjelaskannya nanti... 😊
 
ini cerita yang bikin kita rasa kesal banget, siapa nih yang mau tutup plafon sosial media di tengah-tengah kampanye? bukan hal itu yang harus dilakukan, tapi itu kalau mau melawan dengan adil dan jujur. kalau ingin menang, kalah dulu tapi jangan karena merasa tidak sabar, tapi karena kalah karena ada yang lebih baik darimu 😐.
 
Pernyataan Nadiem itu benar-benar inspiratif ya! Dia membiarkan kita melihat bahwa dia masih memiliki semangat yang kuat untuk memperjuangkan hak-hak calon wakil rakyat dari PAN. Kamu harus disegani, Nadiem!

Aku pikir penutupan plafon sosial media itu juga salah tujuan. Jangan biarkan orang tertutup tidak bisa berbagi opini. Di negara kita ini, keterbukaan dan diskusi adalah kunci untuk mencapai perubahan positif.
 
Saya pikir kayaknya persaingan di Pileg RI itu kayak biasa aja, siapa yang paling kuat itu yang akan kalah... tapi saya rasa kalau ada plafon sosial media tertutup, itu bukan cara yang jujur lagi sih... tapi yang penting adalah para calon wakil rakyat tersebut sudah siap untuk dipilih ya... dan apa yang terpenting adalah kejujuran mereka, bukannya tentang siapa yang paling kuat...
 
Pernyataan dari Nadiem yang ini, kayaknya bikin saya penasaran. Jika calon wakil rakyat dari PAN itu belum menyerahkan bukti kerugian, apa salahnya? Mereka punya alasan yang cukup bagus untuk meminta bukti itu. Saya pikir lebih baik lagi kalau mereka tidak mengakhiri kampanye karena kalah. Kalau kalah, itu artinya ada yang salah di sini. Tapi kalau mereka saja yang tidak mau menyerahkan bukti kerugian, toh kayaknya tidak adil juga ya. πŸ€”
 
Mengerti ya, kalau mau memenangkan pemilu, gak bisa hanya naikkan slogan-slogan saja, harus ada bukti-bukti nyata yang bisa dipamerkan ke masyarakat. Plafon sosial media ditutup juga memang kurang jelas, siapa yang bertugas nih? Tolong sih klarifikasi dulu sebelum gak mau buat keributan πŸ˜‚.
 
Aku pikir ini sangat salah juga kan kalau mereka buat plafon sosial media untuk tutup suara rakyat. Kalau kita di Indonesia yang senang berbagi pendapat melalui internet, ini seperti dihambatkan. Tapi apa yang membuatku khawatir adalah proses pemilihan ini benar-benar tidak adil. Siapa sih yang merasa aman kalau mereka bisa dibutuh hukum karena mengelamanni persaingan yang ketat? Kalau kami di sini, kita sudah lama berbicara tentang sistem pemilihan yang tidak transparan dan parah. Jangan menutupi suara rakyat dengan sekedar plafon sosial media.
 
πŸ€” aku pikir kalau suka aja bukti kerugian itu nanti kan bisa nggak ada ya? apalagi kalau yang terluka siapa sih? tapi aku percaya dengan tujuannya, PAN pasti punya strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan yang ketat. dan yang penutupan plafon sosial media itu, aku rasa itu bisa jadi strategi yang baik untuk mencegah informasi yang tidak benar mengenai calon wakil rakyat kita. tapi apa sih kalau ada yang terluka di kampanye itu? mau kalah karena terluka bukan pilihan, tapi aku yakin dengan tekadnya, PAN bisa menang melawan lawan yang tidak jujur dan tidak menghormati aturan πŸ™
 
Pekan ini banyak sekali kontroversi di media sosial tentang plafon sosial media untuk para pejabat yang bertugas sebagai pengawas proses pemilihan... siapa ngejelasin aja, tapi itu kalau diteruskan kan gantiin ya sih dengan "plafon" dari siar, kan kayaknya ngantri siapa lagi? 🀣
 
aku pikir ini keren banget kalau PAN bisa memenangkan pilgri, tapi aku rasa ini akan sulit karena ada banyak lawan yang kuat πŸ€”. aku pikir Nadiem itu pintar dan cerdas, dia pasti tahu bagaimana cara mengalahkan lawan dengan strategi yang tepat πŸ’‘. aku rasa pernyataannya tentang bukti kerugian itu penting banget, karena itu akan membantu PAN untuk mempertahankan kejujuran dan integritasnya πŸ™. aku harap PAN bisa menang melawan lawannya dengan jujur dan adil πŸ’ͺ.
 
Pak Nadiem kan benar-benar lucu deh, kalau gini kesehatan rakyat Indonesia pasti capek nangis 😴🀯. Tapi serious lagi, pak Nadiem harus fokus pada jalan yang benar, bukan kayaknya sengaja mengacaukan kampanye calon wakil rakyat PAN itu. Plafon sosial media ditutup kan kayaknya untuk mempercepat proses pemilihan, tapi pak Nadiem gampang aja ngedakin hal ini 😏. Yang penting adalah ketenangan dan kesehatan mental rakyat Indonesia, kalau kampanye dipenuh dengan kerumunan dan gusaran, siapa yang bakal menang? πŸ€”πŸ‘Ž.
 
Aku pikir Nadiem Anwar itu bangga dengan keputusan itu πŸ™„, meminta bukti kerugian usai praperadilan, tapi apa yang jelas sih kalau dia menang atau kalah aja? Plafon sosial media di Tutup juga gampung, tapi siapa yang diutak-atik nih? πŸ€” Selain itu, kampanye yang dihabiskan dengan biaya besar itu gampung efisien, kan? πŸ€‘
 
πŸ€” aku pikir ini sangat penting banget, kampanye seharusnya terbuka dan transparan, tapi ternyata ada yang tutup plafon sosial media? itu nggak adil dan bisa mempengaruhi hasil pemilihan πŸ™…β€β™‚οΈ

dan kalau bukti kerugian belum ada, aku pikir ini adalah kesempatan bagi calon wakil rakyat untuk menunjukkan integritasnya. mereka harus terbuka dan jujur tentang keuangaannya dan rencana kebijakan yang akan dijalankan jika terpilih πŸ™

sayangnya, sering kali ini banyak hal yang tidak jelas dalam proses pemilihan. aku harap pihak berwenang bisa meningkatkan transparansi dan integritas proses ini 😊
 
kembali
Top