Korupsi Plaza Klaten, JPU Ungkap Persekongkolan Ferry Sanjaya Cs

JPU Ungkap Persekongkolan Ferry Sanjaya di Kasus Korupsi Plaza Klaten

Dalam sidang perdana yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Jawa Tengah, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rudy Kurniawan membacakan surat dakwaan terhadap empat terdakwa dalam kasus korupsi pengelolaan Plaza Klaten. Yakni, Sekda Klaten nonaktif Jajang Prihono, mantan Sekda Klaten Jaka Salwadi, pejabat Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Klaten Didik Sudiarto, serta Direktur PT Matahari Makmur Sejahtera Jap Ferry Sanjaya.

Jaksa mengatakan bahwa empat terdakwa bersekongkol dalam pengelolaan aset Pemkab, Plaza Klaten, tanpa prosedur yang benar pada kurun waktu 2020 hingga 2023. Mereka juga melanggar aturan tentang pemanfaatan sewa dan perjanjian kerja sama.

Ferry Sanjaya dituduh telah menyewakan ulang Plaza Klaten kepada beberapa perusahaan, sehingga menghasilkan keuntungan yang tidak sah. Selain itu, uang sewa yang disetorkan ke kas Daerah Kabupaten Klaten hanya sebagian dari totalnya, yaitu Rp4,28 miliar. Sisanya digunakan oleh Ferry Sanjaya dan beberapa pejabat Pemkab Klaten untuk kepentingan pribadi.

Dalam surat dakwaan tersebut, Jaksa menantang empat terdakwa untuk menjelaskan mengapa mereka melanggar aturan dan melakukan penyelewengan. Mereka juga dituduh telah merugikan Pemkab Klaten sebesar Rp6,88 miliar.

Ferry Sanjaya langsung menyatakan keberatan atas dakwaan tersebut dan berupaya untuk meruntuhkan dakwaan jaksa. Ia menyerukan agar para pejabat yang terlibat dalam kasus ini harus bertanggung jawab atas tindakannya.

Sementara itu, Jaka Salwadi dan Jajang Prihono tidak mengajukan keberatan atas dakwaan tersebut.
 
Gue rasa kalau kasus Ferry Sanjaya ini serasa seperti film aksi banget. Boleh dipikirkan dari sudut pandang apa yang sebenarnya terjadi di balik semuanya. Jadi, apakah empat terdakwa benar-benar tidak tahu tentang penyelewengan itu atau gue asumsikan mereka tahu tapi takut bikin masalah? Kalau benar-benar tidak tahu, makasih karena mereka mau jujur dan berterima kasih sudah mau tawarkan diri. Tapi kalau salah, bikin marah ya!
 
ini cerita korupsi di klaten lagi 🤦‍♂️ yang bikin jujur aja nih kalau ada korupsi, tapi gak ada kata pasti, karena korupsi ini masih banyak dan banyak lagi kasus seperti ini yang belum terbongkar... Ferry Sanjaya dituduh banyak sekali, tapi aku rasa dia hanya salah tujuan, dia tidak bermaksud untuk menyita uang public, tapi mungkin hanya ingin memanfaatkan uang tersebut dengan cara yang tidak benar. tapi jadi, apa yang harus kita lakukan? mari kita berdiskusi dan cari solusi yang tepat agar kasus ini tidak terjadi lagi 🤝
 
Wah, semakin lama-lama semacam kasus korupsi ini keluar, makin jelas siapa yang salah. Ferry Sanjaya dan teman-temannya memang terlalu banyak berekonomi dari pengelolaan Plaza Klaten. Kalau pada dasarnya itu harus menjadi aset negara buat kebutuhan masyarakat, tapi malah mereka pakai untuk kepentingan pribadi. Mereka sudah terlalu jujur dengan jaksa, tapi saya masih ragu-ragu apakah mereka benar-benar bersalah atau tidak...
 
Dakwaan Jaksa terhadap Jap Ferry Sanjaya gini nggak masalah, tapi apa yang membuatku penasaran adalah bagaimana pejabat-pejabat di dalam pemerintahan Kabupaten Klaten ini bisa nggak tahu apa yang terjadi dengan uang rakyat? Sebenarnya kalau kita lihat dulu, ada beberapa perusahaan yang menyewakan Plaza Klaten kepada orang-orang yang sama-sama dari mana uangnya berasal? 🤔

Dan apa yang paling nggak enak adalah, pejabat-pejabat ini malah mencuri uang rakyat sendiri. Mereka nggak hanya mencuri uang, tapi juga korupsi dan penyelewengan yang bisa jadi membuat Pemkab Klaten kehabisan dana untuk hal-hal yang benar-benar penting bagi masyarakat. 💸
 
Mereka kayaknya udah terlalu kaya saking banyak sekali korupsi yang mereka lakukan 😒. Plaza Klaten kayaknya tidak perlu ada korupsi seperti ini, kalau gini kayaknya semua uang yang dimilikinya harus di gunakan untuk kepentingan masyarakat, bukan sendiri2 orang. Dan siapa tahu, mungkin kalau gini mereka tidak akan terlalu suka dengan jaksa dan akhirnya gak ada penyelewengan 😂.
 
Cue aja ngeluhin kasus Ferry Sanjaya, kaya gampang banget untuk sekongkolan. Tapi apa yang bikin aku penasaran, siapa yang akan bertanggung jawab atas segalanya? Dua tahun sudah berlalu, dan masih banyak yang belum jelas. Kita ngawenoh-awenoh kasus ini, tapi gak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik layar. 🤔
 
Gue paham kayaknya kalau Ferry Sanjaya dituduhnya ngelanggar aturan tapi siapa tahu dia benar-benarnya salah tuh? Gue pikir itu terlalu cepat buat Jaksa ngerampok uang Pemkab Klaten. Siapa yang bilang kalau gue Ferry Sanjaya tidak pernah membayarkan uang sewa yang tepat? Gue rasa Jaka Salwadi dan Jajang Prihono nggak bisa langsung menyerukan diri sendiri karena kayaknya gue mereka sudah buktikan ke salahannya. Dan siapa tahu Jaksa Rudy Kurniawan ini benar-benarnya berat hati tuh? Gue tidak percaya kalau dakwaan gue Ferry Sanjaya adalah benar, tapi siapa tahu gue salah dan harus dipanggil ke pengadilan... 🤔
 
Gue pikir Ferry Sanjaya gini punya banyak pengalaman dalam bisnis ya, kalau bisa memanfaatkan sumber daya negara tanpa harus mau beraturan bisa jadi dia adalah contoh bisnis kreatif kan? 🤷‍♂️ tapi nggak cuma dia aja, ada yang lain juga yang sama seru dengannya. Saya rasa kasus ini seharusnya dibawa ke tingkat tertinggi agar bisa dipahami lebih jauh tentang apa yang terjadi di kota Klaten dan bagaimana caranya agar dapat menghindari hal seperti ini kembali terjadi di masa depan. 🤔
 
kasus korupsi di klaten memang bikin bingung siapa yang terlibat dan apa yang sudah dilakukan. tapi jpu rudy kurniawan ini siap menuntut tindak kriminal untuk kebanyakan pejabat yang ada di kasus ini, bahkan ferry sanjaya juga harus dibawa ke pengadilan. saya harap ada pula para pejabat korupsi lainnya yang akan terekspos dan harus bertanggung jawab atas tindakannya 😊
 
Maksudnya kayaknya penjelasan Jakarta tentang kasus Plaza Klaten nggak bisa diterima 😐. Kalau mereka mau jujur dan transparan, gak perlu khawatir. Tapi kalau ada yang terlibat dengan korupsi, pasti harus bertanggung jawab atas tindakannya 💯.
 
Maksudnya nggak ada yang bingung, siapa yang nggak suka banget dituduh? 🙅‍♂️ Tapi, kayaknya perlu kita lihat dari mana muncul uang itu. Mereka bilang Rp6,88 miliar, tapi siapa yang tahu asalnya? 🤑 Tapi, kayaknya harus dipadukan dengan cara-cara lain untuk mengetahui kebenaran. Misalnya, buat survei atau apa lagi. Kita nggak bisa langsung percaya dengan dakwaan jaksa. 🤔
 
kembali
Top